Drrrttt... drrrttt... drrrttt
Tanpa sengaja Joohyun melihat layar ponsel Junmyeon yang bergetar.
'Jung Juri' sebuah nama yang tertera pada layar ponsel suaminya tersebut. Joohyun baru saja akan menjawab panggilan tersebut namun Junmyeon segera berlari dan meraih ponselnya kemudian menolak panggilan pada ponselnya."Dia memang sangat menggangu. Aku sering menolak panggilannya." Junmyeon sedikit gugup saat melihat raut wajah Joohyun.
"Kenapa dimatikan? Kau boleh menjawab panggilannya. Ahh... bukankah wanita itu sangat menyukaimu? Dia bahkan bergegas pulang ke Korea setelah mendengar kabar pernikahan kita, kan?" Joohyun menatap Junmyeon lekat.
"Dia teman lamaku. Kami kuliah di universitas yang sama. Sudahlah, jangan bahas dia lagi."
"Hmm... baiklah. Oh ya, aku ada janji dengan Seohyun sore nanti. Kau tidak keberatan?"
Junmyeon menggeleng. "Tentu tidak. Kau harus lebih sering bertemu temanmu agar tidak bosan dirumah."
Inilah yang disukai oleh Junmyeon. Meskipun Joohyun sering bersikap dingin padanya, namun Joohyun selalu meminta ijin padanya jika ada keperluan. Sesuatu yang dilakukan Joohyun untuk menghormatinya sebagai suami. Meskipun Junmyeon tahu betul bahwa hati Joohyun belum bisa menerima dirinya.
***
"Kau yakin Sehun tidak mempunyai teman dekat perempuan selain kami? Apa kau tahu siapa teman dekatnya ditempat kerja?" Tanya Seohyun pada Jisung, salah satu teman kerja Sehun. Mereka memang berjanji untuk bertemu dan mencari informasi tentang Sehun.
"Yang ku tahu Sehun-hyung sangat pendiam. Dan sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya. Aku bahkan baru tahu jika Joohyun-noona adalah kekasihnya." Ucap Jisung sambil memandang kearah Joohyun.
"Ahh... Sehun-hyung juga belum lama bekerja kan? Karena itu aku hanya sedikit mengenalnya. Tidak sampai mengetahui kehidupan pribadinya." Ucapan Jisung membuat Seohyun dan Joohyun saling memandang.
"Apa sudah selesai? Aku punya urusan lain."
"Ah... iya... Terimakasih telah bersedia bertemu dengan kami. Dan maaf jika kami membuang waktumu." Ucap Seohyun kemudian Jisung berdiri dan berjalan keluar dari cafe.
"Bagaimana? Tidak ada orang lain yang bisa kita tanyai?" Joohyun hanya menggeleng saat mendengar pertanyaan Seohyun.
"Maaf... Aku sudah membuang waktumu."
"Tidak masalah. Bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu? Hyunjoo bersama Kyuhyun sekarang. Jadi, kupikir tidak masalah."
"Aku ingin pulang saja. Aku tidak enak badan." Joohyun menolak dengan halus ajakan sahabatnya itu.
Bukannya berbohong tapi Joohyun memang merasa ada yang aneh pada dirinya. Tubuhnya terasa lemas dan perutnya terasa sakit sejak tadi pagi.
"Baiklah... biar aku mengantarmu."
"Tidak usah, aku sudah merepotkanmu."
"Kau pikir aku bisa membiarkanmu pulang sendiri setelah kau bilang sedang tidak enak badan? Ayolah... jangan keras kepala!"
"Hmmm... kau memang sahabatku yang terbaik." Joohyun berkata dengan suara yang dibuat-buat. Mirip anak kecil yang tentu saja membuat Seohyun tertawa.
***
"Apa kau masih merasa mual?" Tanya Seohyun sambil menyetir.
Sesekali ia melihat Joohyun yang duduk disampingnya. Melihat raut wajah Joohyun yang mengeluh menahan mual sejak tadi. Berkali-kali Joohyun memperbaiki posisi duduknya, untuk mengurangi rasa mual yang melanda dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
FanfictionAgar dapat diterima kembali oleh keluarganya, Bae Joohyun harus menikah dengan Kim Junmyeon yang sama sekali tidak ia cintai. Namun, setelah hidup bersama mungkinkah ketulusan Junmyeon dapat mencairkan hati Joohyun? Cover by: LatifahKurniasih5