Cerita Hati - I (Always) Missing you.
Karna hati lagi mellow luar biasa karna final test yang bikin nangis darah ama something yang sukses bikin hati serasa dijajah gitu “ceilah bahasanya, bu” jadilah cerita beginian. Ga konsen lanjutin tugas sebelum ini selesai. Hahaha.. happy readin’ guys. Selamat merindukan kenangan tentang dia versi kalian.
“Hi, I miss you (always). Miss everything about you. Miss your innocent smile, your calmness eyes, your warm hand when we touchin’ each other, your joke and how we laugh out loudly and forget everything happen next. Kangen sama kamu itu menyiksa, tau. kamu gak tau gimana aku laluin ribuan hari, ratusan miliar detik waktu ntuk mengusir kamu jauh – jauh dari pikiran. Tapi nyatanya tak ada hasil. Aku disini tetap berkutat dengan ribuan kenangan indah – dan menyakitkan tentang kita dulu, dan ratusan kilometer dari aku berada, kamu mungkin sedang tertawa seperti yang sering kita lakuin, tapi dengan dia. Yang mencuri hatimu.
Aku memang tak pernah melihat dirinya, tak tau dari sisi mana yang bisa membuatmu jatuh cinta setengah mampus itu hingga saat ini. tapi semua itu sukses membuatku tersenyum (terkadang) dan menyesal kenapa pergi dari sisimu. But, this is the best (And killin’ me softly) choice i ever had. Kalau aku masih berkutat denganmu, mungkin perasaan suka yang ku punya semakin menggila, dan aku tak tau harus menggunakan jurus sakti apalagi untuk bisa bersifat biasa saja melihat kau dengan cewek lain, padahal di saat yang sama aku ingin berteriak dan bertanya harus dengan cara apalagi supaya aku ‘terlihat’ sekali saja olehmu? Semua perhatian dariku kau terima bulat – bulat, tapi sedihnya hanya karna kita sahabatan. Bukan karna aku menyukaimu. I’m invisible cause our bullshit friendship, boy. Ironic.
Dan kini, 3 tahun kita tak bertemu, baru kemarin sengaja ku buka akun media sosialmu dengan sifat percaya diri luar biasa karna bisa melupakanmu, aku melihat foto – foto kemesraan kalian. layar laptop seolah tertawa bangga karna menjadi saksi bagaimana kepercayaan diriku mendadak luruh, dan betapa pucat pasinya wajahku saat salah satu kalian menceritakan kamu memberikan suprise ulang tahun dan pacarmu sangat bahagia lalu mengecup pipimu, menggenggam tangan hangatmu yang (harusnya) milikku, kemudian kau menaroh kue itu di atas meja dan dia memotongnya lalu menyuapimu dengan mesra. Kau tau apa yang ku lakukan setelah itu? ku tutup layar laptopku dan menangis. Aku sok kuat, yah? Yakin bisa melupakanmu setelah waktu berjalan super lama dan menjauhkan jarak kita, tapi hanya beberapa foto saja sudah cukup membuat semua usahaku sia – sia. Kenapa melupakanmu sesusah aku menyukaimu?
Mungkin sampai saat ini kau bertanya dalam hati kenapa aku menghilang dari kehidupanmu dengan pindah sekolah tanpa kabar. aku masih ingat puluhan pesan, dimulai dari sapaan, terus berlanjut kenapa aku tak meresponmu, sampai kau meminta maaf kalau aku ada salah dan bertanya apa yang ku inginkan. Berlanjut ratusan telepon tak terjawab hingga aku memutuskan mengganti nomor ponselku, menutup semua akses yang bisa membuatmu bagai jin ifrit muncul di kehidupanku lagi. tak taukah kau, itu sama saja aku seperti minum racun dan merasakan efeknya perlahan – lahan sebelum mematikan seluruh syaraf tubuhkku. Setiap malam aku menangis, ingin rasanya tanganku mengetik seklumit pesan dan mengatakan aku baik – baik saja dan minta maaf karna pergi tanpa pamit lalu mengirim ke nomormu yang sudah ku hapal mati. tapi... baru saja aku mengetik kata ‘hai’, cuhatan tentangmu yang berpacaran dengan sahabatku sendiri, membuatku tertampar dan akhirnya keinginan bodoh itu tak pernah ku lakukan, hingga saat ini.
When you're dreaming with a broken heart,
The waking up is the hardest part.
You roll outta bed and down on your knees,
And for a moment, you can hardly breathe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen.
RomanceBerisi cerita iseng - iseng yang mengandung 50% fiksi, sisanya curhatan terselubung penulisnya yang sering galau. :)