DAUG | 6

10 2 0
                                    

• • •

Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, beberapa murid sudah mulai berhamburan meninggalkan perkarangan sekolah. Namun tidak dengan ke-empat gadis ini yang masih duduk nyaman di dalam kelasnya.

"Ma, Jeng udah belum?" tanya Kia pada Rahma dan Ajeng yang masih asik menyalin catatan milik Aletta dan dirinya.

"Bentar, dikit lagi Ki," sahut Ajeng yang di angguki oleh Rahma.

Aletta perlahan bangkit dan mulai menyampirkan ranselnya, "Gue duluan ya, soalnya Bunda ada di rumah," pamitnya.

"Lah emangnya Bunda lo kemana?" tanya Rahma.

"Kayak nggak tau Bunda gue aja lo," ucap Aletta yang dibalas kekehan Rahma.

"Catetan gue pegang aja dulu." Aletta mulai berjalan meninggalkan kelas, "Duluan ya!" pamitnya.

"Hati-hati, Ta!"

Aletta mengacungkan jempolnya lalu mulai berlari menuju gerbang sekolah. Saat hendak melewati parkiran sekolah, netra cokelatnya bertemu dengan netra hitam milik Gavin.

Buru-buru Aletta mengalihkan pandangannya, lalu kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti. Lebih baik Aletta mengalihkan pandangannya daripada harus merasakan detak jantungnya yang tidak beraturan.

Netranya menoleh ke kanan dan kiri mencari bus tujuan yang biasanya Ia naiki. Aletta melirik ke arah jam tangannya, jam masih menunjukkan pukul tiga.

Suara deru motor mendekat ke arah dimana Aletta berdiri. Aletta mendongak saat menyadari suara deru motor tersebut.

"Belum pulang?" tanya pengendara itu setelah membuka helm fullfacenya.

Aletta tersenyum kikuk, "Belum, lagi nunggu bus," jawabnya.

"Mau bareng?"

Jantung gue! batin Aletta berteriak saat lelaki dihadapannya ini menawari tumpangan padanya.

"Nggak usah Gav!" ucap Aletta cepat yang membuat Gavin mengerutkan dahinya.

"Kenapa?" Gavin melirik ke arah sekitarnya, "lagian jam segini bus udah jarang lewat sini," lanjutnya saat melihat jalanan di sekitarnya yang lumayan sepi.

Aletta berpikir sejenak, "Nggak ngerepotin?"

Gavin menggelengkan kepalanya, "Mau nggak?"

"Engh, iya udah deh," pasrah Aletta.

Perlahan Aletta mulai naik pada motor ninja merah milik Gavin. Setelah dirinya siap, Gavin mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Dua puluh menit sudah keduanya meninggalkan perkarangan sekolah akhirnya Aletta dan Gavin sampai pada rumah minimalis milik Aletta.

"Makasih, Gav," ucap Aletta saat dirinya sudah turun dari motor milik Gavin.

"Sama-sama."

"Gue masuk ya, sekali lagi makasih Gav!" pamit Aletta lalu mulai melangkah menjauh.

Namun langkahnya terhenti saat tiba-tiba Gavin menahan pergelangan tangannya, "Kenapa?" tanyanya.

"Nanti malam lo ada acara nggak?" tanya Gavin yang berhasil membuat Aletta sedikit terkejut.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat."

Dari Aletta Untuk Gavin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang