Menceritakan seorang anak penguasa kerajaan awan bernama Kana yang disuruh oleh orang tuanya untuk menyerahkan diri sebagai persembahan Dewa penguasa dunia, mengetahui rencana Orang Tuanya, kakak tiri Kana yang tidak tega melihat nasib adiknya membe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memang enak menikmati pemandangan sore di pinggiran pantai. Mew memejamkan matanya menikmati udara sore pantai.
"Hah, untunglah tidak ada kejadian apapun hari ini, saatnya kembali ke rumah"
Dengan semangat Mew segera berjalan pulang sambil bersenandung.
. . .
"Ibu, Mew pulang" Mew berteriak masuk ke dalam rumah setelah meletakkan sendalnya dirak sepatu sandal samping pintu
Sang ibu keluar dari arah dapur dan tersenyum ke arah Mew, beliau menyerahkan segelas teh hangat ke Mew. Mew mengambil gelas tersebut dan mengendus aromanya.
"Hmmm, harumnya"
Ibu Mew tersenyum sambil mengusap rambut Mew
"Minumlah lalu pergi mandi, kau berkeringat nak"
Mew menghabiskan teh hangatnya dengan cepat
"Ahh..leganya, baiklah aku segera ke atas setelah meletakkan gelas ini di dapur" kata Mew dan dibalas anggukan kepala sang ibu
. .
Mew meletakkan gelas diwastafel lalu mencuci tanganya.
Ia berjalan ke arah lemari es
"Ada makanan apa hari ini?"
Guk guk guk
"Hey anjing kecil"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau mau makan apa hmm?" tanya Mew, lalu anjing tersebut melompat lompat seolah hendak menggapai roti yang ada di bagian atas.
"Kau mau roti? baiklah, sini ayo kita makan roti" Mew mengambil roti tersebut dan berjalan ke arah meja makan, sang anjing mengikuti langkah Mew dan melompat di kursi samping Mew, Mew mengoles selai coklat untuk ia makan dan ia memberikan roti tanpa selai ke anjingnya, anjing tersebut langssng melahap roti tersebut dengan cepat.
"Kau lapar ya, ayo aku isi tempat makanmu" Mewpun berjalan mengambil tempat makan anjingnya lalu meletakan makanan anjing yang ia simpan dalam lemari diatas piring anjing, Mew meletakkan piring anjingnya di lantai dan langsung disambut dengan semangat oleh anjing tersebut. Mew tersenyum melihat ekor anjingnya yang berkibas kibas cepat.
