6

809 94 6
                                    

"Phi tidak tidak jangan usir aku hiks"

Mew menyeret Gulf agar masuk ke kamarnya

"Tetap disini, jangan keluar sebelum aku menyuruhmu"

"Tap.."



Blamm

Mew menutup pintu kamarnya dengan keras sampai Gulf memejamkan mata, ia takut dengan ekspresi Mew yang menyeramkan menurutnya tadi, Gulf duduk di tepi ranjang Mew sambil menyeka air matanya.

Gulf hendak menemui Mew namun ia batalkan saat ia mendengar obrolan ayah Mew, akhirnya Gulf hanya menempelkan telinganya ke pintu kamar

.
.
.

"Ada apa dengan ibumu? kenapa bisa seperti ini?!"

"Maafkan Mew, Mew lalai"

"Ibumu punya penyakit dalam, tolong jangan buat dia tertekan atau berfikir keras, ayah mohon padamu, jaga ibumu baik baik"

Gulf yang mendengarkan semakin merasa bersalah, gara gara dia yang ceroboh hal ini terjadi.

Akhirnya Gulf memilih untuk masuk ke dalam kerangnya.


Clingg

.
.
.
.


Mew masuk ke dalam kamarnya, ia lihat disekelilingnya tidak ada siapapun, kemana Gulf?, matanya langsung melihat ke arah kerang, saat hendak menghampiri kerang tersebut ia batalkan, Mew menghela nafasnya berat lalu memilih masuk ke dalam kamar mandi.

Mew menghidupkan shower, kepalanya panas sambil memejamkan matanya Mew bertanya pada hatinya

Apa ia salah mencintai sosok Jin? Sejak bertemu dengan Jin itu kenapa seperti ada beberapa kesialan yang datang? salah satunya keadaan sang ibu yang sudah bertahun tahun penyakitnya tidak kambuh tapi karena tingkah laku Jinnya tersebut ibu Mew langsung kembali tumbang, awalnya Mew kira hanya efek kaget yang membuat ibunya pingsan namun karena hal itu justru membuat beberapa penyakit yang dimiliki ibunya kembali kambuh. Mew mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu mulai kembali melanjutkan acara mandinya dengan cepat ia butuh istirahat segera.

.
.
.
.

"Nak bangunlah"

Mew langsung terbangun saat mendengar suara ayahnya

"Ayah ke rumah sakit mengantar ibumu checkup, kau jaga rumah ya"

"ibu..ibu kenapa?" tanya Mew panik

"Tidak apa, hanya memastikan saja, kau doakan saja tidak terjadi apa apa"

"Aku ikut"

"Jangan, lebih baik kau dirumah, jaga rumah kalau ada apa apa telpon ayah"

"Baiklah hati hati dijalan ayah"

"Huum"

Ketika ayah Mew keluar dari kamar Mew langsung menatap kosong pintu tersebut, Mew melamun.

Gulf melihat keadaan luar dari celah lubang kerangnya, ia semakin merasa bersalah.

"Aku harus bisa membantu ibu Phi Mew sembuh" Gulf langsung melakukan teleportasi.

.
.

Kini Gulf berada disamping ayah dan Ibu Mew, mendengar semua penjelasan dokter, ia tersenyum mendengar kalau ibu Mew tidak sampai rawat inap hanya harus rutin kontrol seminggu sekali.

"Terima kasih dokter kalau begitu kami permisi"

"Baiklah, jaga pola makan ya nyonya jangan sampai stres, semoga lekas sembuh"

Oh My Gulf -MewGulf-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang