Kim Mingyu, siswa baru itu adalah teman sekamar Seungcheol di asrama. Kedekatannya dengan Seungcheol mungkin terbilang wajar, tapi melihat Seungcheol juga jadi lembut dan akrab padanya yang terbilang sebagai orang baru, itu yang tidak wajar. Aku benar, kan?
Pemuda berambut pendek yang berwarna pirang itu terlihat berjalan cepat seraya menghentakkan kakinya meski tak begitu terlihat seperti sedang menghentakkan kaki. Yoon Jeonghan-nama lelaki itu-kini tengah berjalan menuju ruang basket indoor yang seringkali jadi tempat Seungcheol untuk membolos atau berkumpul dengan teman-temannya.
Prediksi Jeonghan tidak meleset. Terlihat atensi penghuni ruangan yang luas itu tertuju pada Jeonghan yang masih enggan menghentikan langkahnya. Berjalan menuju Seungcheol yang baru saja ingin menembak bola basket ke arah ring.
Joshua dan Dino langsung menyingkir dan menjaga jarak, tidak mengharapkan diri mereka akan terlibat pada hal yang tidak diinginkan nantinya. Sesudah jangkauan Jeonghan dengan Seungcheol, Jeonghan langsung menepis bola basket di tangan Seungcheol dan menarik tengkuk lelaki itu paksa.
Kejadian tidak terduga. Jeonghan menciumi bibir merah Seungcheol secara paksa meski wira berambut biru itu terus mendorong dan bahkan memukuli Jeonghan sekuat yang Ia bisa. Tidak bisa dipungkiri, pukulan Seungcheol terbilang sakit sehingga Jeonghan berhenti mencium bibir pemuda bermarga Choi itu.
"Gila!" ucap Seungcheol dengan suara yang meninggi. Jeonghan mengepalkan kedua tangannya dan langsung memukuli wajah Seungcheol hingga Seungcheol tersungkur.
"Hyung! Berhenti!" suruh Dino panik. Namun Joshua menahannya agar tidak terlibat sembari menggelengkan kepala, berharap agar Dino tidak ikut campur untuk urusan Seungcheol dan Jeonghan. "A-ayo lapor ke guru konseling!" Dino menarik tangan Joshua secara paksa dan langsung berlari.
Lapangan didalam ruangan itu terlalu luas untuk mereka berdua tetapi Jeonghan memanfaatkannya untuk memberi pelajaran pada Seungcheol.
Seungcheol mencoba bangkit setelah tersungkur tetapi Jeonghan menginjak dadanya sedikit kuat, membuat Seungcheol kembali terkapar di permukaan lapangan dan kesulitan bernafas. Seungcheol mencengkeram pergelangan kaki Jeonghan namun Jeonghan langsung menendang tangannya.
Ia merunduk, membuka kedua kakinya di antara tubuh Seungcheol dan duduk di atas perut pemuda Choi tersebut. Tangan kirinya mencekik leher Seungcheol sementara tangan kanannya memukuli Seungcheol di bagian wajah hingga babak belur.
Pergerakan Jeonghan tidak tertebak, pun Jeonghan tak memberikan kesempatan padanya bahkan hanya untuk berdiri. Puas memukuli wajah Seungcheol meski tidak dalam durasi yang lama, Jeonghan mencium bibir Seungcheol dan melumatnya kasar. Setelah itu, Ia membuka paksa mulut Seungcheol dan meludah.
"Telan," paksanya dengan suara yang dalam sembari membekap mulut lelaki itu dan mengapit permukaan hidungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk. Seungcheol kehabisan nafas, tidak bisa berbuat apapun selain menelan liur Jeonghan didalam mulutnya.
Melihat itu, senyum miring tercipta di bibir Jeonghan. "Sekuat-kuatnya dirimu, ingatlah bahwa aku masih lebih mendominasi. Jaga sikapmu, kau hanya boleh jadi milikku saja," ucap Jeonghan sambil berdiri, menendang perut Seungcheol meski tidak begitu keras hingga Seungcheol meringkuk kesakitan sambil terbatuk-batuk.
Jeonghan menatap Seungcheol sejenak sebelum akhirnya berjalan meninggalkan lelaki malang itu. Namun di depan pintu, Ia berpapasan dengan Mingyu yang terlihat panik dan nafasnya tersenggal-senggal sehabis berlari. Jeonghan sengaja menabrakkan bahunya pada bahu Mingyu dan berlalu begitu saja. Sementara Mingyu langsung masuk ke dalam ruang lapangan basket indoor itu dan menghampiri Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINCOUPS: Ambitions
FanfictionSeorang wira dengan jenama Choi Seungcheol dikenal sebagai pemilik dari pribadi yang keras dan tak ingin kalah. Hal itu membuat Kim Mingyu memiliki ambisi untuk menguak sisi asli dari Seungcheol. Dilakoni oleh Choi Seungcheol dan Kim Mingyu dengan k...