Part 4 [Cemburu]

7 2 5
                                    

"Lu yakin?" tanya Vano

"Yakin apaan dah?"

"Lu beneran suka sama Naomi?" tanya Vano lagi

"Lu tau kan selama ini gua cuman nyari kesenangan aja, tapi sekarang gua serius ma dia sumpah"

"Masalah gua bukan itu Dave, lu tau sendiri dia anak baru. Lu belum tau lah sifatnta gimana?" tanya Vano lagi

"Bodo ah, mau ke kantin gua" ucap Dave. Memang ini adalah jam Istirahat, jadu semua siswa sudah pergi ke kantin. Dave dan Vano pun sudah sampai di kantin. Mereka memilih duduk paling pojok. Saat mereka ingin duduk ada 3 orang cewek yang menghalangi mereka.

"Pergi kalian ini tempat duduk kita!"

"Woi ade kelas gak ada akhlak, dimana mana itu siapa duluan dia yang dapat, geser otak lu?" ucap Dave

"Heh nama lu siapa? Dave? Deva? Vade?" tanya Eji

"Dave, goblok! sabar gua sabar!"

"Ah iya itu, kak Dave, ngalah dong sama adkel haha." ucap Eji

"Woi kembaran monyet, ini tempat kita biasa kali! Jadi lu jangan coba ambil jadi hush hush sana." ucap Dave. Dan kemudian mereka duduk.

"Hish dasar Playboy kelas kakap!" ucap Eji

"Trus gimana ji? Udah gak ada tempat duduk," ucap Wafa

"Mau gimana lagi?" ucap Eji

"Kalian! Kalau mau gabung boleh kok, kan yang lain udah penuh" ucap Vano

"Makasih kak Vano!" ucap Fiya langsung duduk

"FIYA!!" kesal Wafa dan Eji. Mereka berdua pun terpaksa duduk.

"Eh ntar, abg gua nelpon. Bentar" ucap Dave. Dave pun menjawab telpon dari abangnya.

"Ya bang?"

"....."

"Hah? Oke, besokkan?"

"...."

"Yayaya" ucap Dave langsung mengakhiri dengan sepihak

"Ngapa?" tanya Vano

"Besok keluarga Arlata di undang kesekolah buat jadi inovator" ucap Dave

"Oh bagus lah, setidaknya keluarga Prince aman" ucap Vano.

"Hai Vano!" sapa Naomi sambil tersenyum manis

"Oh hai Mi" jawab Vano

"Hai Naomi" sapa dave

"Hai Dave" jawab Naomi dan langsung duduk di sebelah Vano.

"Ekhm di tolak ekhm" ucap Eji

"Bangke!" teriak Dave kemudian pergi begitu saja.

"Dave woi, tungguin gua!" ucap Vano hendak keluar dari meja itu tapi di tarik oleh Naomi.

"Sini aja sama kita." ucap Naomi

"Lepasin gua!!" ucap Vano sambil menghentak tangan Naomi kasar dan mengejar Dave.

"Woi Dave tunggu gua, gitu aja ngambek lu!" teriak Vano

"Apaan sih lu!" ucap Dave sambil memanjat tembok belakang sekolah dan tidur di pohon kesukaannya.

"Dih biasanya lu gini gini ngambek" ucap Vano

"Brisik lu ah! Sana belajar gua mau bolos!" ucap Dave kemudian melanjutkan tidurnya.

"Dih anak Arlata, tukang ngambek" ucap Vano

"Gua denger anjir!" ucap Dave sambil melemparkan botol kosong kebawah dan mengenai Vano.

"Banci lu!" ucap Vano kemudian pergi.

"Heh kakak kelas Playboy, turun lu!" ucap seorang cewek dari bawah tapi Dave masih tetap tidur. Dia pun menggoyangkan batang pohon itu dengan kuat sehingga Dave terbangun

"Ganggu aja lu!" ucap Dave.

"Lu cemburukan sama Kak Vano" ucap Eji.

"Ngapain gua cemburu sama dia, emang dia lebih pantas bua Naomi, gua tau kok" ucap Dave

"Mendingan lu turun dah, masih untung gua mau dengerin lu curhat!" ucap Eji. Dave pun turun dengan gaya coolnya.

"Dah" jawab Dave

"Jadi ngapa?" tanya Eji

"Bodo ah gua mau masuk kelas" ucap Dave kemudian pergi meninggalkan Eji.

"KAKAK KELAS GAK BEROTAK, GUA UDAH MAU DENGERIN CURHATAN LU TAPI LU NINGGALIN GUA!" teriak Eji

"BODO AMAT!" teriak Dave yang sudah di depan Eji dan sedang memanjat tembok. Eji oun ikut memanjat dan langsung masuk ke kelasnya.

Bersambung...

Jan lupa votenya mana, commentnya juga. Dukung gua ya

Love TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang