Ponsel yang tergeletak di lantai itu berdering. Botol-botol minuman keras berserakan di bawah meja dan beberapa di atas meja.
Di atas sofa Tae Vee mengerjapkan kedua matanya yang berat untuk terbuka. Pening luar biasa ketika ia berhasil membuka kelopak matanya.
Tae Vee meraih ponselnya yang masih berdering. Kesulitan bangkit karena efek mabuk tadi malam mulai terasa. Otomatis kemejanya terbuka karena tiga kancing atas sengaja ia lepas.
"Ne Sajangnim ...." Tae Vee menjawab dengan suara beratnya yang bertambah serak.
Tae Vee memejamkan mata memijit dahi. Tae Vee pikir hanya dengan mabuk dia bisa melupakan semuanya. Benar saja semalam dia lupa dengan masalahnya walaupun paginya dia semakin menderita.
"Kau baru bangun?" Suara lelaki paruh baya dari seberang sana.
Semakin hari suara Jinhyuk Sajangnim semakin parah. Kenyataan itu membuat Tae Vee semakin pening. Membayangkan betapa berat hari-hari yang akan dia jalani. Membayangkan tanggung jawab besar yang akan dia terima nanti.
"Segera bersihkan dirimu. Aku menunggumu di rumah, Kim Tae Vee."
Tae Vee meremas ponselnya ketika sambungan telepon terputus. Tae Vee melempar satu botol Soju hingga membentur dinding lalu pecah berkeping-keping.
Tiga puluh menit kemudian Tae Vee sudah sampai di Mansion Bang Jinhyuk Sajangnim. Tidak seperti biasanya, kali ini Tae Vee disambut seorang penjaga yang mengantarkan Tae Vee ke ruangan Jinhyuk Sajangnim.
Tae Vee membungkuk sopan di depan Jinhyuk Sajangnim. Sajangnim sedang mengecek map dan surat-surat yang tertumpuk di atas meja kerjanya.
Tae Vee terhenyak. Dengan kondisi kesehatannya saat ini Sajangnim masih memikirkan perusahaan.
"Sajangnim sebaiknya anda istirahat. Biar saya dan yang lain mengurus perusahaan sampai Anda pulih."
Dulu ketika Tae Vee debut sebagai idol JinHit belum sebesar saat ini. Sampai puncak kejayaan Bangtan, para member ikut menanamkan saham di JinHit Entertainment. Itulah mengapa sebagian saham JinHit berasal dari member Bangtan.
"Tae Vee, sejak menjadi trainee aku sudah tertarik denganmu. Kamu berbeda dari yang lain," kata Jinhyuk Sajangnim serak tanpa menghentikan kegiatannya.
"Kamu rendahan hati. Kamu mudah membuat orang lain terkesan. "
"Ingat dulu aku memberikan nama panggung untukmu?"
Tae Vee mengangguk. Nama panggung yang menjadi nama belakangnya saat ini. Vee atau V yang berasal dari kata victory.
Jinhyuk Sajangnim menatap Tae Vee sekilas.
"Itulah kenapa aku memilihmu. Kamu pasti dengan mudah bisa membuat putriku terkesan."
Tae Vee mulai mengerti arah pembicaraan ini. Malam itu, setelah mendengar permohonan Jinhyuk Sajangnim Tae Vee tidak kuasa menolak. Egonya dipatahkan rasa cintanya terhadap agensi yang membesarkan namanya. JinHit adalah segalanya. Tae Vee bukan apa-apa tanpa JinHit begitupun sebaliknya.
Jinhyuk Sajangnim kini menatap Tae Vee sepenuhnya.
"Menikahlah dengan puteriku. Tolong jaga dia saat aku sudah tiada."
Tae Vee bergetar. Tatapan Jinhyuk Sajangnim benar-benar membuatnya luluh tak mampu berkata. Tae Vee hanya bisa meremas ujung jasnya sebagai pelampiasan rasa yang sulit ia jelaskan.
Bersamaan itu pintu ruangan diketuk. Setelah Jinhyuk Sajangnim mempersilahkan seorang wanita masuk.
Mata Tae Vee dan gadis itu saling menatap beberapa saat sebelum gadis itu memutus kontak mata mereka sepihak.
Dia cantik. Tae Vee mengakui. Hanya saja terlihat tidak bersahabat. Tatapannya dingin. Tae Vee tahu gadis itu tidak menyukainya hanya dengan melihat cara gadis itu menatapnya.
"Tae Vee, dia perempuan yang aku ceritakan padamu. "
Tae Vee mengulurkan tangan. Gadis itu menjabat tangannya meskipun dengan raut dingin.
"Kim Tae Vee."
"Kim Jisuu."
Bahkan marga mereka sama.
Tbc
Kim Jisuu ....
Ini dia cute bangeeet 😍🤗
Cocok banget sama Ahjussi kita_(Tertampar visual 🙈)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger Wife #Vsoo
Hayran KurguKim Tae Vee harus menikahi Kim Jisuu, gadis yang sama sekali tidak ia kenal untuk menyelamatkan agensi. (Follow sebelum membaca) **** Bang Jinhyuk, CEO JinHit Entertainment jatuh sakit dan harus segera mencari pengganti. Sayangnya dia tidak memilik...