8. Senyum Athala

35 5 0
                                    

Tuhan tolonglah
Hapus dia dari hatiku
Kini semua percuma
Takkan mungkin terjadi

Kisah cinta yg selalu aku banggakan
Kau hempas semua
Rasa yang tercipta untukku
Tanpa pernah melihat
Betapa ku mencoba
Jadi yang terbaik
Untuk dirimu

Oh mengapa
Tak bisa dirimu
Yang mencintaiku
Tulus dan apa adanya
Aku memang
Bukan manusia sempurna
Tapi ku layak di cinta
Karna ketulusan

Kini biarlah
Waktu yg jawab semua
Tanya hati ku
Tanpa pernah melihat
Betapa ku mencoba
Jadi yg terbaik
Untuk dirimu

Oh mengapa
Tak bisa dirimu
Yang mencintaiku
Tulus dan apa adanya

Aku memang
Bukan manusia sempurna
Tapi ku layak di cinta
Karna ketulusan
Kini biarlah waktu yg jawab semua

🎶 Tanya hati - Mawar Eva 🎶

_______________________________________________

[FOLLOW JANGAN LUPA YA! KARNA AKAN ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE & VOTE + COMENT KARNA ITU BERARTI BANGET BUAT AUTHOR❤️ TERIMAKASIH🙏 HAPPY READING GUYS❤️]

8. Senyum Athala

Bel Istirahat telah berbunyi dari 5 menit yang lalu, saat ini Aqila berada dikantin menyantap Mie Ayam bersama ketiga Sahabatnya. Dari pada dia galau galau karna Athala tadi pagi, lebih baik ia kekantin. Ya, dengan makan ia bisa kembali menaikkan Moodnya. Sederhana kan?

"Eh Btw jidat lo kenapa dikasih Plaster luka gitu?" Tanya Sabrina saat melihat Plaster luka didahi Aqila.

"Ah, biasa tuh dia mau jadi Jamet jamet pinggir jalan gitu haha!" Ujar Vanya tertawa.

"Enak aja Vanya!!" Sungut Aqila tak terima. Memang ya, Vanya ini mulutnya perlu dibelikan Lem perekat sepertinya!!

"Lah terus kenapa?" Tanya Vanya.

Aduh, bagaimana ini? Haruskah ia ceritakan kejadian sewaktu pulang sekolah kemarin?
Tapi ia takut jika masalahnya makin rumit nantinya, Ia takut teman temannya terutama Siska si Ratu Taekwodo itu akan menghajar kakak kelas yang membullynya kemarin. Tidak!! Tidak!! Sepertinya tidak perlu. Lagi pula ia sudah memaafkan kakak kelasnya itu, untuk apa dipermasalahkan lagi??

"O-oh ini.." Ujarnya sambil memegang Plaster luka didahinya. "I-ini Jatoh!! Iya jatoh dikamar mandi kemarin!"

"Huh, kirain gue kenapa?! Taunya Nyium lantai kamar mandi haha!!" Ujar Vanya.

"Jahat banget lo Nya! Tertawa diatas penderitaan sahabat!!"

"Tau nih Vanya!!"

Vanya hanya membalas dengan Cengiran tak berdosanya.

Tak jauh dari meja mereka, hanya berjarak dua meja, terdapat inti dari AGLER yang sedang memandang kearah mereka.

Bastian menopang dagunya dengan sebelah tangan. Menatap Siska yang sedari tadi diam dan hanya menanggapi perkataan temannya sekenanya saja.

Athalaqila [ SLOW UPDATE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang