Bagian 13

3.4K 364 62
                                    

Suasana hunian Kim Lisa tergolong sunyi malam ini. Hanya terdengar dengung dari mesin pencuci piring yang menggema di penjuru dapur. Sementara sang empunya berdiri menungguinya selesai menunaikan tugas yang terpaksa di kerjakan gara-gara cedera bahu yang masih di rasakan Lisa. Jari telunjuknya mengetuk marmer pantry dengan ritme tetap seolah menghitung berapa lama waktu yang di butuhkan si mesin cuci piring untuk menyelesaikan tugasnya.

Tapi nyatanya, otanya sibuk memikirkan hal lain. Tentu saja ini berkaitan dengan judul judul headline yang pagi kemarin ramai berseliweran di portal berita online. Hanya berselang beberapa detik setelah Jiyong menerima kabar berita berita itu di muat, ponsel Lisa pun ikut berisik. Orang orang mulai menghubunginya untuk menanyakan klarifikasinya mengenai berita yang beredar itu.

Yang pertama menelepon Lisa adalah  salah satu pegawai MBC, tentu saja karena stasiun penyiaran itulah yang sudah membawa Lisa jauh jauh dari Jepang untuk sebuah drama. Mereka berdalih menanyakan kondisi Lisa setelah kecelakaan tapi maksudnya jelas untuk menanyakan kebenaran dari berita kedekatannya dengan King of Kpop. Lalu suara berisik lainnya di ponsel Lisa adalah dari teman temannya, bahkan dari Haruto yang baru 2 jam meninggalkan ruang rawat Lisa.

Keadaan yang tak jauh berbeda, bahkan lebih parah juga terjadi pada Jiyong yang semalaman menunggui Lisa. Tak perlu bertanya bagaimana Yang Hyungsuk mengomel di telepon bahkan sebelum Jiyong sempat menyapa. Bukan soal kencannya yang di permasalahkan, tapi soal bagaimana bisa seorang GD mudah sekali ketahuan oleh media. Padahal belum lama G-Dragon sesumbar tak akan ada skandal yang tercipta antara dirinya dan Produser Kim. Jangan lupakan soal banyaknya wartawan yang menunggu di depan agensi. Pendiri YG itu mengeluhkan hal itu setiap kali Jiyong terkena skandal.

Semua pesan, semua panggilan masuk terus datang bertubi-tubi ke ponsel Lisa dan Jiyong, membuat Lisa tanpa sadar menjadi panik. Dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Hingga Lisa meminta Jiyong untuk membawanya pulang secepatnya. Dia langsung merasa tempat paling aman saat ini adalah rumahnya. Maka setelah menyelesaikan administrasi kepulangan Lisa dengan buru buru keduanya keluar dari rumah sakit dengan sebuah city car biasa yang hampir dimiliki setiap warga Seoul.

Salah satu pegawai Jiyong kemarin menukar Lambo hitam yang di kendarai Jiyong dengan mobil biasa itu dan memarkirkannya di basemen rumah sakit. Bersyukur pegawai itu juga mengantarkan peralatan "ninja" untuk keduanya. Hingga mereka bisa keluar setidaknya tanpa menampakkan wajahnya.

Sampai di rumah pun seorang lelaki bertubuh kecil yang kemudian di ketahui Lisa bernama Soonho menyambut mereka di ruang tamu rumah Jiyong. Soonho bertanya langkah apa yang akan Jiyong ambil mengenai skandal ini. Mengingat menjalin sebuah hubungan merupakan hal yang sensitif di dunia hiburan Korea, apalagi Lisa baru saja memulai langkahnya, dan seorang G-Dragon yang masih menjadi magnet bagi media meski sudah tidak aktif tampil di atas panggung.

Jiyong bilang untuk tetap diam seperti biasa. Tapi karena itulah Lisa sedikit was-was. Dengan semua komentar menghakimi yang mudah sekali tercipta di jaman modern seperti ini, rasanya sampai tadi pagi Lisa ingin mematikan sambungan internet di seluruh rumah dan gawainya. Dia tidak ingin melihat lebih banyak kalimat negatif yang mungkin saja bisa mempengaruhi psikologisnya. Apalagi dia bukan idol yang punya fans setia yang selalu mendukung dan dengan suka rela membersihkan komentar jahat mengenai idolnya dimanapun mereka menemukannya.

Lagipula, Lisa benar-benar sedang jadi bulan bulanan. Ingat kan, setiap GD punya skandal kencan, pihak wanitalah yang biasanya lebih banyak menerima kebencian. Lisa sampai sempat mempertimbangkan untuk tidak menampakkan diri selama beberapa minggu sampai skandal ini mereda. Tapi niatnya itu sepertinya tidak akan terealisasi.

"Merindukanku?"

Lisa tak bisa menahan lengkungan manis di bibirnya sendiri mendengar pertanyaan kecil itu. Bisikan yang datang bersama dengan sepasang lengan padat yang memberinya kenyamanan. Merayap seperti ular membelit perutnya dengan hati-hati. Di tambah dengan sebuah kecupan ringan di pipi dan berakhir dengan dagu yang nyaman di pundak kanan Lisa. Sengaja berada di sana karena takut menyakiti pundak kiri Lisa yang belum sembuh. Bagaimana Lisa bisa tahan untuk tidak tersenyum?

Shall We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang