G

479 69 6
                                    

Baekhyun tumbuh di rumah besar, rumah khas Queensland dengan jendela putih, dikelilingi beranda, dan ada banyak ruangan sehingga dia tidak perlu terlalu sering berpapasan dengan ibu dan kakaknya yang narsis, dan itulah yang dia harapkan.

Berkat ketenaran Rose dan uang yang diinvestasikan ibunya, mereka dapat hidup nyaman. Namun ketika Baekhyun berkendara melalui jalan masuk menuju rumah peristirahatan Chanyeol di Daegu dan menangkap sekelebat rumah besar yang berdiri di antara perpohonan tinggi, arti hidup nyaman menjadi berbeda.

Begitu van berbelok untuk terakhir kalinya, Baekhyun ternganga melihat ukuran tempat itu. Bagian depan rumah yang jelas dirancang arsitek kelas satu itu terbentang seluas setengah hektar, warna putih bangunan itu tampak menonjol dengan latar belakang hijau khas hutan Korea. Jendela-jendela kayu besar terpasang hampir di sepanjang tembok rumah, memastikan setiap ruangan memiliki pemandangan indah, dan ketika van berguncang melewati lubang, Baekhyun mengira-ngira apa yang membuat seseorang memilih untuk terkurung dalam penthouse dingin jika dia bisa hidup dikelilingi keindahan ini.

Pohon ginko memagari taman yang dipenuhi tumbuhan lokal kesukaan Baekhyun, tanaman battlebrush dan wattle, sedangkan taman model Jepang yang terawat terlihat di sisi lain, penuh dengan bonsai, white pebble, dan bunga lentera.

Namun demikian, dari perkenalannya dengan Chanyeol Park, sepertinya pria berprestasi yang penuh ambisi itu jarang meluangkan waktu untuk menikmati harum bunga banksia. Tapi membiarkan tempat ini tak berpenghuni…

Sambil menggeleng Baekhyun menepi di dekat pintu belakang, dan terkejut saat tiba-tiba pintu terbuka dan Jihoon berlari keluar. Jihoon mirip gadis tomboy sampul majalah untuk pakaian kasual dalam setelan santai rancangan desainer berwarna biru tua, dan syal pelaut yang diikat di kepala seperti bandana merupakan sentuhan gaya vintage.

Itu yang disukai Baekhyun dari Jihoon si pria karier, caranya menambahkan sentuhan retro pada pakaian modernnya.

“Hei, Baekhyun, kau tidak kesulitan menemukan tempat ini, kan?”

Baekhyun mengangguk, keluar dari kursi pengemudi dan menegakkan punggung.

“Ya, instruksi dari Chanyeol jelas sekali.”

Mata Jihoon berbinar. “Bagaimana keadaan kakakku?”

Baekhyun mengangkat bahu, berharap wajahnya tidak merona dan merusak kesan profesional yang ingin dia pertahankan selama seminggu kedepan. “Entahlah, aku belum bertemu dengannya.”

“Benarkah?”

Jihoon menganga kecewa, dan Baekhyun tertawa. Apa yang akan Chanyeol pikirkan jika adiknya menambahkan pekerjaan sebagai makcomblang dalam CV?

“Aku berani bersumpah dia punya perasaan khusus padamu. Siapa tahu, mungkin dia akan mampir kemari minggu ini…”

“Apa ada orang yang bisa membantuku membongkar bagasi?”

Baekhyun tidak mau memikirkan jika Chanyeol tiba-tiba muncul, apalagi saat dia bekerja. Sedangkan tentang dugaan Jihoon bahwa pria itu memiliki perasaan khusus padanya, tentu saja pria itu hanya terpesona padanya. Baekhyun mengenakan celana kasual, rambut ditata berantakan dan memakai baret yang senada dengan warna celananya yang sangat berbeda dengan orang-orang modern yang mengelilingi Chanyeol.

“Akan kubantu.”

“Jangan, kau tamu kehormatan…”

“Aku juga satu-satunya orang yang ada di sini sekarang. Marta, pengurus rumah, sedang cuti seminggu, jadi kau bisa mengatur tempat ini sesukamu, dan teman-temanku baru akan tiba sore ini.”

MA VINTAGÉ BOY - CHANBAEK✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang