Kisah seorang Gadis Biasa Yang Terobsesi Oleh Idolanya. Atas Karunia sang Pencipta,Dia Dapat Bertemu dengan Idolanya tanpa disengaja dan membuat dirinya tinggal bersama dengan orang yang telah Membuatnya Terobsesi.
Apakah ini yang dinamakan..Takdir?
Sore yang terik Di Jakarta. Sinar matahari terasa Begitu menyengat ditubuhku,ditambah lagi dengan tas ranselku yang berisi pakaian. Saat ini Aku sedang mencari tempat kossan untuk Aku tinggal,berhubung Aku adalah mahasiswi baru diSalah satu Universitas yang ada di Jakarta. Aku menolak untuk tinggal di Rumah Tanteku karena Aku ingin belajar lebih mandiri. Asalku dari Bandung,dan ini adalah keinginanku untuk melanjutkan pendidikan di Jenjang yang lebih Tinggi agar Aku bisa Menjadi orang yang sukses dan membuat kedua orang tua ku Bangga. Kalian sudah tau siapa aku,Nila Aprilia,Salah satu Penggemar dari Seorang Briano Alexandra. Usiaku 19 Tahun,daaaann.. Sekarang Aku nyerah untuk Nyar ari kossan,Soalnya dari tadi siang nggak ketemu-ketemu. Akhirnya Aku memutuskan Untuk menghubungi Tanteku. Namun Aku harus mencari tempat yang agak sepi,supaya Nanti lancar ngobrolnya,soalnya kan disini rame banget,mungkin gak akan kedengeran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai lah Aku disuatu Tempat yang agak sepi(ya nggak sepi-sepi amat sih). Aku pun segera membuka Ponselku dan Mengetikan Sebuah Nama Kontak. Belum sampai Aku mengetikan nama kontak itu,Pandanganku Teralih Pada Sosok Ibu-Ibu yang Masih kelihatan Cantik. Ibu-Ibu Itu Terjatuh dan Sekarang Terduduk Lemas Ditrotoar. Aku langsung berlari Dan menghampiri Ibu itu. "Astaghfirullahaladzim Ibu gak papa?" kataku sambil Membantunya Berdiri. "Gak papa,Tadi Saya Cuma Tiba-tiba pusing aja," jawabnya. "Ibu Kesini sama siapa bu?" "Sama anak Dan Suami Saya" "Suami Ibu mana?" kataku lagi sambil Menolah-noleh mencari keberadaan suami dari Ibu Itu. Ibu itu hanya Tersenyum,dan dari kejauhan Nampak Seorang Pria Dewasa Berlari Mendekati kami,Lebih Tepatnya Kearah Ibu-Ibu yang KuTolong. Sepertinya Dia Suaminya. "Yang kamu Kemana Aja sih?" Katanya Dengan Khawatir. Aduh Udah Tua kok masih Romantis banget manggilnya Pake Sayang-Sayangan..Uh so Sweet:v "Tadi Aku nggak kemana-kemana,Tadi sih Sempet Jatuh Gara-Gara Aku Tiba-tiba ngerasa Pusing,Dan untungnya ada Gadis Ini yang Nolongin" Jelas Ibu-ibu itu sambil Menepuk Pundaku. Aku hanya Menunduk. "Tapi Kamu nggak kenapa-kenapa kan yang?" Kata suaminya lagi. Istrinya Tersenyum,"Aku Nggak papa Yang" "Syukurlah,Terimakasih banyak ya nak,karna Kamu sudah membantu Istri saya" kata Suaminya sambil memandang Istrinya lalu kearahku. "Iya sama-sama Pak,Memang sesama makhluk kan Harus saling Membantu," kataku lalu tersenyum. "Terimakasih banyak ya Nak Cantik," Kata Istrinya sambil Mengelus Kepalaku. Aku hanya Tersenyum. Kulihat Suaminya Merogoh Sesuatu Dari Celana Jeans nya. "Ini untuk kamu nak," katanya sambil Menyodorkan Beberapa Lembar Uang Padaku. "Eh Enggak usah pak,Saya Ikhlas Ngebantu Istri bapak," Jawabku. "Ini ambil Aja,Saya jga Ikhlas ngasih uang Ini ke kamu" "Tapi pak,Bu.. Saya bener-bener Ikhlas ngebantu bapak dan Ibu" kataku tersenyum meyakinkan. Kulihat Bapak itu hanya Bisa Pasrah. "Hmm Ya sudah kalau itu memang kemauan kamu" "Terimakasih ya pak," Kataku. Mereka hanya Tersenyum. "Nama Kamu siapa Nak Cantik?" kata Istrinya. "Nama Saya Nila Bu,Asalku Dari Bandung." Jawabku dengan Sopan. "Mm kuliah ya?" Tanya Suaminya. "Iya pak,Baru Disini," Kulihat Ibu itu tersenyum sumringah. "Sebagai Ucapan Terimakasih, Ibu Pengen kamu Tinggal Dirumah Ibu,Dan Biaya Makanmu Ditanggung Oleh Kami,Soalnya Kebetulan Ada Kamar Kami yang Kosong,Gimana? Boleh kan yang?" katanya pada Suaminya. Suaminya hanya Mengangguk sambil Tersenyum. "Kamu gak Keberatan kan Nil?" tanya Ibu itu padaku. "Ehh Tapi Bu.." kataku ragu-ragu. "Sudah Nggak papa,lagian Kita Ini orang Baik kok,Kalau kita Jahat,Silahkan Kamu lapor polisi," kata Ibu itu lalu Tertawa,Dan Aku hanya Cengengesan.
"Gimana Nila? Mau kan?" kata Suaminya. "Mmm baik deh Pak,Bu..Maaf saya banyak Merepotkan,Terimakasih banyak ya Pak,Bu.." Kataku. "Iya Nilaa,Ayo ikut kami.." Katanya lagi. Lalu aku berjalan dibelakang Mereka. Mereka Membawaku Kesebuah tempat Parkiran Mobil,Istrinya membuka Sebuah Pintu Mobil Mewah yang ada disana. Nampak Seorang Gadis Cantik yang Berambut Pendek Sedang Sibuk Dengan Tabletnya. Kira-kira Dia berumur 8 tahunan. Dia memandangku,Heran. "Bunda,Siapa?" tanya nya Pada Ibu itu. "Ohh ini namanya kak Nila,Dia bakal tinggal dirumah Kita,Gimana?" kata nya lagi. "Wah bagus dong bun! Nanti rumah kita tambah rame! Asyikk!" Kata anak itu. "Nila Kenalin,Ini Tavera,..Putri Bungsuku,panggil aja Vera,Umurnya 8 tahun" Lanjut Suaminya. Aku tersenyum ramah. "Kak Nila! Sini duduk disamping Aku kak" katanya sambil menepuk-nepukan tanganya pada Jok mobil di sampingnya. Aku Tersenyum mengangguk,namun sebelum masuk kedalam mobil,Aku membalikan Tubuhku, "Terimakasih banyak Pak,Bu.." kataku Sambil membungkukan badan. "Jangan Panggil Pak/Bu deh..Panggil Bunda Sasha sama Ayah Robby aja ya?" kata Istrinya. "Ba-baik Ayah,Bun-bunda" kataku ragu-ragu. Dan mereka malah tertawa. "Yasudah,Masuk gih" kata Ayahnya. Aku langsung mengangguk dan masuk kedalam,lalu duduk disamping Vera. Kami semua sudah masuk kedalam mobil,dan perlahan mobil pun mulai melaju. "Huffttt" Aku membuang napas panjang dan menyenderkan punggungku ke Jok mobil. "Kakak Capek ya?" kata Vera. Aku hanya mengangguk,lalu kulihat Ayah Robby menyodorkan sebotol air mineral padaku. "Makasih Ayah," kataku sambil menerima botol itu. "Kami sudah menganggapmu Sebagai bagian dari keluarga kami,Jadi kami harap kamu juga menganggap kami sebagai bagian dari keluargamu," kata Bunda sasha lalu tersenyum. "Baik Bunda,Saya usahakan" Jawabku lagi.
Mobil pun terus berjalan menyusuri ibukota untuk menuju sebuah tempat,dan Aku tak tau tempatnya. Yang kulakukan hanya lah terus memandangi luar jendela,Menikmati pemandangan sore hari Di Ibukota.
