Aku masuk kedalam kamarku dan berniat untuk Menelepon teman-teman lamaku. Sudah lama rasanya kami tidak saling berhubungan,Aku kangen..Langsung kuketikan 3 nama Kontak teman lamaku untuk melakukan Panggilan Video. Aku sangat merindukan masa seperti ini.
Masing-masing panggilan telah terhubung kepada orang yang dituju. Mereka saling menyapa satu sama lain,Begitu juga diriku."Nil kamarmu direnovasi apa gimana?" tanya Lia,Gadis berambut pendek yang sedang memakan cemilanya diseberang telepon.
"Enggak kok," kataku.
"Lah trus napa tu kamar beda?" Dira bertanya padaku sambil menyisir rambutnya yang tergerai panjang.
"Ini bukan Dirumahku.."
"Lah trus itu rumah siapa?" -Lia.
"Mau tau?" Cengiran lebar Tersungging diWajahku. Mereka mengangguk bersemangat.
"Mau tau aja apa mau tau banget?"
"Mau tau!! Cepetan kasih tau ih! Penasaran tau ga?!" seru Lia yang memang dasarnya bawel."Ehm-ehm..Jadi..." aku menggantungkan kalimatku.
"Kalian tau Briano kan? Briano Alexandra?" tanyaku.
"Iyalah! Siapa juga yang nggak kenal,Dulu kan kamu suka heboh banget kalau tentang si Brian," kata Dira geram.
"Tau aja sih hihihi" candaku.
"Tinggal kasih tau aja napa yaallah susah amat sih," -Lia
"Aku..tinggal sama Brian!! Aaaa seneng banget sumpah!!" seruku sambil berteriak kegirangan.Mereka justru diam dan memandangku dengan heran,Salwa pun Langsung melirik kearah Ponselnya sejak sedari tadi diam karna sedang Traveling bersama Suaminya.
"Aneh banget sih..masih sempetnya aja halu," -Dira,Sicewek Cool.
"Tau tuh,Gajelas si Nila" -Lia
"Kalian ribut apa sih?" -Salwa.
"Makanya dengerin!" -Dira.
"Nggak percaya lu pada,mau Aku tunjukin hm?" Tawarku,Padahal sih bercanda."Yaudah tunjukin aja kalo bisa," -Lia.
"Tapi nggak bisa sekarang ya.." kataku agak ragu.
"Kamu takut kebohongan kamu keungkap kan? Hahahah" -Dira tertawa jahat.
"Yaudah Nih aku tunjukin Sekarang!" kataku pasrah.
"Nah gitu dong,Soalnya Aku nggak ngerti nih dari tadi kalian ngomongin apaan" -Salwa.Aku langsung melangkah keluar kamar dan mendapati Brian baru saja keluar dari kamar mandi untuk di bilas setelah Berenang. Aku membalikan kameraku,
"Noh orangnya!" kataku. Sedangkan Brian memandangiku dengan kening berkerut sambil mendekat kearahku.
"Apaan sih?" Tanya nya lalu melihat kearah ponselku.
"omegat!omegat ini beneran Njir!!" Lia berseru kaget.
Dira tak henti-hentinya membelalakan mata untuk meyakinkan dirinya bahwa ini sedang tidak bermimpi.
Salwa? Dia membuka mulutnya karena terkejut dan juga Suami nya tak kalah terkejutnya dengan istrinya."Ooh hai?" Brian menyapa mereka sambil mengadahkan tanganya.
"Nilaa!! Kok bisa?! Gimana ceritanya woi pokoknya kamu harus ceritain sedetail mungkin titik!!" Lia berseru dengan kencang.
"Kamu hutang Cerita sama kita lohh," -Dira.
"Apaansih kalian,Udah percaya kan? Kalau udah Aku matiin telpon nya ya?" kataku."Kok mau dimatiin sih?" Tanya Brian sambil merangkul bahuku membuat mereka semua tercengang terutama Lia Yang super heboh.
"Yaallah astaghfirullahaladzim kuatkanlah hambamu ini dari segala godaan," Lia mengadahkan tanganya keatas layaknya orang sedang berdoa,Aku dan Brian terkikik.
"Nila kamu ini berdosa banget gila!" -Dira.
Sedangkan Salwa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-temanya."Yaudah ya dadahh!!" kataku.
"Babai semuanya..!" Brian ikut mengatakan ucapan perpisahan. Lalu kami pun mematikan sambungan Telepon masing-masing.
Lengan Brian masih saja bertengger diBahuku. Aku langsung menepisnya,
"Apaansih ah," kataku.
"Temen kamu baru tau?" tanyanya.
"Hm."
Dia mengelus puncak kepalaku,
"Udah makan?"
"Belum," aku berkata jujur.
"Makan gihh," Suruhnya.
"Ntar aja deh"
"Ayo cepetan,nggak boleh nunda-nunda loh kata Bunda,ntar sakit" bujuknya.
"Kamu makan duluan sana"
"Barenglah,Cepet.." dia menarik tanganku. Aku melerainya. Kami memang sudah sangat dekat seperti saudara."Yaudah ntar aku ke WC dulu," kataku sambil berlalu meninggalkanya.
"Aku tunggu diruang makan!" Serunya. Aku tak merespon dan langsung masuk kekamar mandi menuntaskan Hajatku._______________**_________________
Aku mendekati Brian yang sedang makan siang dan Aku langsung duduk disamping nya. Tanpa kuduga dia menyendokan makananya dan mendekatkanya didepan mulutku. Aku menatapnya bingung.
"Makan!" Katanya. Aku langsung melahap makanan yang disuapkanya.
"Aku bisa makan sendiri kali," jawabku sambil mengambil Makanan."Habis ini Jangan lupa istirahat dulu,Tidur siang,Ntar sore kita jalan-jalan lagi" Jelasnya.
"Tumben Peka," kataku tanpa memandang kearahnya.
"Terserah lah,"
"Hm."
"Apa?"
"Apanya?"
"Kamu,"-Brian
" Aku apa sih nggak jelas banget?!"
"Kamu tadi njawabnya cuma Hm doang,"-Brian.
" terserah lah,"
"Yaudah berarti Aku Juga terserah,"-Brian
" Au ah capek!" kataku mengakhiri perdebatan kecil itu.
Sedangkan dia terkikik melihatku.Selesai makan Aku langsung Masuk kedalam kamarku untuk beristirahat. Soalnya biasanya kalau mau pergi Brian nggak Akan ngeizinin Aku buat istirahat dulu walaupun sebentar. Tumben dia bersikap kaya gini. Ya walaupun kadang suka usil,Untung Ganteng:)
____________**_____________
KAMU SEDANG MEMBACA
Seamin Tak Seiman
RomanceKisah seorang Gadis Biasa Yang Terobsesi Oleh Idolanya. Atas Karunia sang Pencipta,Dia Dapat Bertemu dengan Idolanya tanpa disengaja dan membuat dirinya tinggal bersama dengan orang yang telah Membuatnya Terobsesi. Apakah ini yang dinamakan..Takdir?