It's YOU... Na 💙

Decision (2)

Thank you for read this book

Love you ♡

*****

Jeno merenggangkan pelukannya, tangannya meraih dagu si manis, menelisik pada mata Na untuk memberikan jawaban

"Mau bilang sesuatu aja, tumben pake nanya sih..." Jeno tersenyum sambil mengecup kening Na dan merubah posisinya untuk duduk di dekat Na

Jeno meraih tubuh Na untuk mendekat pada dirinya dan membuat keduanya sekarang duduk berpelukan dengan Jeno berada di belakang Na memeluk tubuhnya

"Kita berdua tau, memang aku yang meminta kita berpacaran seperti ini... dan aku tau, ini memang  bukan sifatku.. tapi aku merasa sedikit cemburu saat melihatmu dekat dengan Renjun" ucap Na pelan dan sangat hati-hati

Cemburu????? Ah Na sangat membenci kata itu... dia adalah anak yang cuek dan bisa bersikap masa bodoh, tapi entahlah sejak tadi siang Na merasa dirinya takut kehilangan orang yang sangat disayanginya itu

"Ha?? Cemburu...?? Kamu cemburu... Ha ha ha kamu lucu banget sihhh... sejak kapan kamu punya sifat kayak gini hmmmmm...??" Jeno merasa gemas dengan kekasihnya sambil mendusal-dusalkan hidungnya pada perpotongan leher Na

"Aaahhhhhh Jenooooo.." rengek Na sambil memukul lengan Jeno manja mendengar dirinya di olok-olok

"Iya.. beneran.. lucu aja denger kamu cemburu, kamu kan ga pedulian orangnya... lagian, ngapain juga cemburu, kan aku ga ada apa² sama dia" Jeno mengelus rambut Na lembut

"Aku melihatmu semakin dekat dengan dia, dan bukan salah dia juga jika dia semakin mencari perhatian darimu, kan setau dia kamu itu single"  Na merajuk sambil mepout kan bibirnya

"Uuhgghhhh... pacarku gemesin banget kalo manyun kayak gini" Jeno memeluk Na makin erat sambil terus mengelus-elus pipi Na dengan hidung mancungnya

"Jenoooo... aku serius... aku ga mau dia ambil kamu dari aku" rengekan Na berubah sedikit dalam yang artinya sebentar lagi pasti dirinya akan menangis

"Hei... hei... liat sini..." Jeno merubah posisi Na yang membelakanginya untuk menghadap dan dirinya

Jeno menangkup pipi Na dengan kedua tangannya... lalu mengusap lembut salah satu air mata yang sudah berhasil mengalir di pipi Na

"Siapa yang mau ambil aku? Kalopun ada, aku juga ga mau diambil mereka...
Aku cuma cinta sama kamu, aku bertahan kita seperti ini karena kamu maunya kita seperti ini... jadi ga mungkin aku melanggar kesepakatan kita dan nyakitin kamu, sayang" Jeno menatap mata Na dalam

"Hmmmm.... iya aku tau... tapi... tetap saja aku kuatir... "  Na masih menekuk wajahnya sambil sesekali mengusap hidungnya yang basah

"Hehehe... gemesin banget sih.. sini..." Jeno mencium bibir Na sekilas lalu memeluk Na erat, sambil menciumi pucuk kepala kekasihnya berulang-ulang

"Jen... kalo aku mau kita terbuka pacarannya, kamu keberatan ngga?" Na mengutarakan keinginannya sambil terus memeluk Jeno

Sejenak Jeno menghentikan kegiatan menciumi kepala Na, menunggu apa yang akan si manis lakukukan setelah mengatakan keinginannya itu

Na mendongak, menatap Jeno takut-takut sambil memainkan jarinya acak pada dada Jeno "hanya kalo kamu setuju.. kalo ngga juga ga apa² koq"

Jeno tersenyum memandang kekasihnya yang seakan menyembunyikan pandangannya seperti kucing kecil yang melakukan kesalahan dan takut dimarahi pemiliknya

Jeno membenarkan duduk mereka, menjauhkan jarak mereka sedikit lalu memegang bahu Na.. menatap mata si manis dalam-dalam

"Yang pengen backstreet dulu siapa..hmm..? Aku kan ga pernah berniat menyembunyikan hubungan kita... " Jeno berusaha selembut mungkin menanggapi Na