"ARRHHGGGHHHH".
Mobil yang dikendarai Jason tiba - tiba bertabrakan dengan kendaraan lain membuat Jason membelokan stirnya dan menabrak Pohon dengan kencang.
"Maafin aku Jennie." Mata Jason tertutup. Ia kehilangan kesadarannya.
Orang-orang setempat langsung memanggil Ambulance dan segera melarikan Jason kerumah sakit.
***
Jennie memejamkan matanya menikmati angin malam yang membuatnya tenang. Ia berdiri di balkon kamarnya.
Ia merasa benar benar penat, hampir satu bulan ini ia benar benar menjauh dari Jason. Ah ia benar benar tak mau memikirkan pria itu.Drrrrtt....drrrtttt
Ponsel yang berada digenggamannya bergetar. Ia melihat nama Evans tertera dilayar ponselnya.
"Apa?." Tanya Jennie.
"Jenn Jason-
"Van plis jangan ungkit dia lagi!" Potong Jennie.
"Jenn dengeri dulu jason-
"Van lo kenapa sih! Gw bilang gw gamau denger Jas-
"Jason kecelakaan." Ucap Evan lirih.
Jennie tertegun mendenggar ucapan evans, ia segera berlari menuju mobilnya dan pergi menuju lokasi yang Evan berikan.
Ia tak peduli bagaimana penampilannya sekarang. Matanya memerah. Ia mempercepat laju kendaraanya.
Jennie berlari di lorong rumah sakit.
"Gimana Jason?" Tanya Jennie pada Evan dan Bryan dengan terengah engah.
"Kita belum tau jen." Ucap Evans lirih.
Air mata jennie mengalir, bagaimana pun ia masih mencintai Jason. Badannya bergetar.
Tak lama Salsa dan yang lainnya datang termasuk Bara.
"Are you okay?." Tanya Bara yang cemas melihat Jennie yang menangis.
"Bar Jason" ucap jennie terisak.
"Kamu harus percaya Jason baik baik aja" ucap Bara sambil memeluk jennie yang tengah menangis.
"Gimana jason van?." Ucap Mamah Jason yang tiba tiba datang.
"Gatau tante kita tunggu kabar dari dokter" ucap Evan menenangkan Tantenya.
Jennie berjalan kearah Mamah Jason dan memeluknya.
"Jennie ... Jason " mamah Jason terisak dipelukan Jennie.
"Aku percaya Jason kuat tante." Ucap Jennie.
Mereka menunggu dokter yang tak kunjung keluar.
Jennie tertunduk resah, hatinya tak karuan. Ia teringat bahwa ia mengabaikan pesan Jason sebelum mendengar Jason kecelakaan. Ia merogoh sakunya dan melihat pesan yang diberikan Jason.
"Hay sweety, maafin aku udah bikin kamu kecewa. Maafin aku ga percaya sama kamu. Kamu bener kalau Clara bohongin aku. Aku bener bener nyesel. Aku cuma berharap ada satu kesempatan buat aku."
Jennie menangis melihat pesan yang dikirim Jason. Ia benar benar bodoh, andai saja ia tak mengabaikan pesan Jason mungkin tak akan terjadi seperti ini.
Bara segera menenangkan Jennie dan mengatakan bahwa ini bukan kesalahannya.
****
"Gimana Jason ??" Tanya Clara yang tiba - tiba datang dengan kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Teen FictionHay namaku Jennieta zuanamecca kalian panggil aja aku jennie. Hay namaku Jason william winata panggil aja aku jason. Pegang tanganku dan bersandar dipundakku. Ini kisah mereka yang penuh tantangan. Perjuangan panjang telah mereka lalui akankah mere...