part 22

821 110 24
                                    

   

Clara mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya , dan mengarahkan keaarah Jennie.

"JENNIE AWAS!!"

    Bara berteriak dan berlari kearah Jennie dan memeluk Jennie dari belakang.

DORRRRR

     Satu tembakan meluncur mengenai punggung Bara. Bara meringis dan terjatuh.

"Baraa!!! Bara!" Histeris Jennie. Jennie menangis melihat Bara yang terluka demi dirinya.

"Panggil ambulance cepet!!" Suruh Jason.

"Bara gw mohon bertahan gw mohon" jennie terisak sambil memegang lengan Bara.

"Jennie gw bahagia seenggaknya bisa lindungin lo." Bara mulai kehilangan kesadarannya dipelukan Jennie.

"Lo harus bertahan bar" isak Jennie.

"Gw bukan pembunuh!!" Teriak Clara.

"GW BENCI SAMA LO RA GW BENCI" Teriak Jennie.

    Jennie mulai kehilangan kesadarannya karena darah yang terus mengalir dari lengan dan wajahnya.

    Clara melepaskan Pistolnya dan menatap lengannya.

"Hahaha gw gw bukan pembunuh" ucap Clara.

"GW BUKAN PEMBUNUH!!!" Teriak Clara.

"CLARAA!!!!!! " Teriak Jason dan yang lainnya.

Clara tiba tiba loncat dari atas gedung.
Semua memandang kaget melihat Clara yang tiba - tiba loncat.

     Tim medis segera datang ke lokasi dan membawa Bara ,Jennie yang sudah kehilangan kesadarannya dan juga Clara yang terluka parah.

***
    Keluarga Jennie , keluarga Bara dan teman temannya menunggu di depan pintu UGD. Mereka berdo'a untuk keselamatan Bara dan Jennie.

    Salsa yang menjadi dokter yang menangani Jennie keluar tergesa gesa dari ruangan.

"Jennie kekurangan banyak darah, kita butuh darah O segera!" Ucap Salsa.

"Salsa ambil darah gw ." Ucap Satria.

"Ayo bang ikut gw". Perintah Salsa.

   Satria mengikuti Salsa, ia tak peduli harus mendonorkan apapun demi keselamatan adiknya.

"Pih Jennie" tangis Mamih Sara mengisi koridor rumah sakit.

   Begitupun dengan Bunda Bara yang menangis lemas, Billa dan Tasya menenangkan Bunda Bara yang terduduk lemah.

***
   Jennie membuka mata dari masa kritisnya, setelah beberapa hari koma akhirnya Jennie sadarkan diri. Jari jari lentiknya bergerak membuat seseorang yang tertidur sambil memegang lengannya terbangun.

"Sayang kamu udah sadar". Ucap Jason.

"Jas dimana Bara?" Tanya Jennie.

Jason menegang dan segera mengelus lembut lengan Jennie.

"Kamu baru sadar , nanti aku anter kamu ketemu Bara yah." Jason mengecup lembut kening Jennie.

"Maafin aku gabisa jagain kamu, aku bodoh!! Maafin aku." Air mata Jason menetes , ia benar benar merasa bersalah kepada Jennie. Ia benar benar terluka melihat gadisnya seperti ini.

"Jas gapapa bukan salah kamu." Ucap Jennie.

"Semua kecelakaan, gimana sama Clara?." Tanya Jennie pada Jason.

"Saat kamu pingsan tiba tiba Clara jadi bener bener histeris dan loncat dari gedung" jelas Jason.

   Jason mengehela nafas dalam.

Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang