CP : BAB 06

632 104 119
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana di dalam mobil terasa hening. Sedari tadi Jiyeon tidak mengeluarkan suara. Hal itu sedikit membuat Gayoung yang duduk di kursi depan bersama sopir bingung. Biasanya, Jiyeon akan berceloteh mengenai hari-harinya di kampus. Dan lagi pula, Gayoung tidak datang saat jam makan siang tadi. Seharusnya Jiyeon memarahinya, tapi kenapa Jiyeon nampak diam dan membisu.

Apa dia marah karena Gayoung tidak datang tadi?

Tapi jika marah biasanya Jiyeon tidak diam, tuan puterinya itu akan menyindirnya dengan kata-kata pedas yang menyakiti hatinya.

"Tuan puteri."

Jiyeon yang sibuk menatap ke arah kaca mobil segera menoleh.

"Apa anda sudah melihat berita?" tanya Gayoung sopan. Jiyeon mengernyitkan dahi, detik berikutnya menggelengkan kepala. Jiyeon tidak melihat berita di ponselnya seharian ini, karena itu Jiyeon tidak tahu berita apa yang terjadi.

"Lihatlah tuan puteri."

Gayoung menyodorkan ipad  miliknya kepada tuan puterinya. Jiyeon langsung mengambil dan membacanya. Raut wajahnya berubah menjadi kaget dan terkejut setelah itu, bahkan ia sempat memandang Gayoung dengan wajah menganga yang terlihat lucu.

"Apa ini benar?" Jiyeon seolah tak percaya.

Gayoung tersenyum manis.

"Itu benar tuan puteri. Dan pihak perusahaan meminta anda untuk segera ke sana hari ini."

Jiyeon melebarkan senyuman bahagia saat melihat kemenangan sudah berada di tangannya. Jiyeon berhasil merebut haknya, dan orangtuanya akan bangga di atas sana. Haejoon pasti akan membencinya setelah ini, bahkan Jiyeon yakin jika pamannya itu akan melakukan peperangan dengannya.

Tapi tak apa, Jiyeon tidak akan takut. Ia sudah mempersiapkan ini sebelumnya. Jiyeon punya banyak sekutu yang berpihak padanya, banyak yang akan melindunginya.

Jangan lupakan jika ia adalah seorang tuan puteri.

Ia sangat berkuasa.

"Apa kau membawa high heels milikku?" tanya Jiyeon pelan saat mobil mereka sudah mendarat di pelataran halaman perusahaan. Gayoung mengangguk semangat, lekas mengambil sebuah kotak di sudut kakinya. Segera turun dari mobil disusul dengan membukakan pintu untuk Jiyeon. Perlahan Gayoung berjongkok, tangannya membuka kedua sneakers milik Jiyeon lalu memasangkan high heels setinggi tiga cm itu dengan sopan.

Jiyeon mengamati Gayoung dalam diam. Jika diingat-ingat lagi, selama Gayoung bekerja dengannya gadis itu tidak pernah mengecewakan. Ya, walaupun sempat membuat Jiyeon kesal beberapa kali karena kecemburuannya. Hei, Moon Gayoung dan Cha Eunwoo merupakan sepasang kekasih dahulu. Mereka pasangan yang terpisah karena keadaan, itu artinya masih ada rasa yang bersarang di hati masing-masing. Hanya saja mereka menutupi itu semua dan mulai menerima takdir yang ada.

Comely PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang