V - First Time

22 2 6
                                    

Sejak hari itu aku terus berusaha untuk melupakannya. Melupakan rasaku untuknya. Rasa suka yang hanya aku saja yang merasakannya. Sulit memang, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak mau terus menerus memikirkannya.

Kucoba melakukan banyak hal untuk membantuku melupakannya. Melukis, menekuni ekskul tariku, jalan-jalan dengan Lena, menonton film, yah seperti itulah yang kulakukan. Setidaknya hal-hal tersebut benar-benar membantuku untuk melupakan perasaan itu.

Semoga aku benar-benar bisa melupakannya

-----

"Baik anak-anak, karena minggu depan kemungkinan Ibu akan dinas ke luar kota, kalian akan ibu beri tugas untuk membuat replika virus sesuai dengan karakteristik virus yang telah kita pelajari tadi secara berkelompok. Deadline tugasnya dua minggu lagi dan Ibu harap tugas kalian sudah selesai dan siap untuk mempresentasikannya. Bisa dipahami?"

"Bisa bu."

"Nah sekarang Ibu akan membagi kelompoknya. Kelompok pertama ada Bayu, Susi, Della, dan Iqbal. Kelompok kedua ada ....." Mungkin kalian bisa menebak keadaan kelasku saat ini. Teman-temanku mulai ramai dan penasaran dengan siapa mereka akan berkelompok, dan tak kusangka aku....

"Kelompok keenam ada Lena, Rio, Ahmad, dan Ayana."

Aku terdiam. Apakah aku tidak salah dengar? Aku... sekelompok.... dengan.... Rio?

"Yeay, kita sekelompok Ay!" seru Lena.

"Enggak nyangka lo kita bisa satu kelompok Ay. Aaaaa seneng banget!"

"Hehehee iya. Aku juga seneng kita bisa satu kelompok," jawabku.

Namun, berbeda dengan isi pikiranku, "Mampus kau Ay! Semoga perjuanganmu untuk move-on tidak berujung gatot. Gagal total."

Tolong Tuhan, lindungilah hati ini dari gagal move-on huhuhuu.

Tiba-tiba....

"Ayana?"

"Eh i-iya?"

"Kita sekelompok biologi kan ya?"

"I-iya hehe....". "Duh kenapa aku jadi gugup gini sih elah...," batinku.

"Jadi kita mau kerja kelompok kapan?" tanya Rio.

"Gimana kalau lusa? Soalnya kan pas banget kita libur," celetuk Lena.

"Eh boleh tuh boleh."

"Hey kok nggak ngajak-ngajak sih kalo diskusi!" Ahmad tiba-tiba datang dan langsung mengomel.

"Loh maaf mas anda siapa ya?"

"Yeuu gua slepet juga lu yo"

"Ahahahahaa sabar bos."

"Oiya terus kita mau ngerjain dimana nih?" tanya Lena.

"Ehm gimana kalo di cafe? Aku tau salah satu cafe, namanya Aloha. Cafenya tu bagus banget dan enak kalo buat kerja kelompok. Mereka nyediain tempat yang luas buat pelanggan yang mau ngadain meeting atau kerja kelompok. Lumayankan kita bisa kerja kelompok sekalian refreshing hehehee," usulku.

"Eh iya iya boleh tuh."

"Aku mah ngikut aja," jawab Rio.

"Aku juga," sambung Ahmad.

"Oke, jadi lusa kita kerja kelompok di cafe Aloha. Terus mau kumpul jam berapa nih?" tanyaku.

"Jam 10 aja biar nggak kesiangan," usul Rio.

"Oke, inget ya, lusa jam 10 kerja kelompok di cafe Aloha. Jangan sampai telat! Yang telat beliin snack buat anggota yang lain. Deal?" ucap Lena.

"Deal!" seru yang lainnya.

Setelah acara diskusi tadi, entah kenapa aku seperti tidak sabar hingga lusa datang. Apa iya aku gagal move-on? Aaaaaaa tidaakkk! Semoga tidak. Jangan sampai!

-----

Sesampainya di rumah, aku masih merasa excited dengan bahasan kerja kelompok tadi. Kali ini aku benar-benar tidak dapat menyangkal kalau aku memang tidak sabar untuk segera melakukan kerja kelompok hari Sabtu besok.

"Tuhaan sepertinya aku benar-benar gagal move-on kali ini huhuhuu," batinku.

Kalian tau apa yang aku rasakan tadi saat berbicara dengannya? Rasanya itu AAAAAA AKU SENENG BANGET. Rasanya seperti jantungku habis diajak lari marathon. Dag dig dug nggak karuan. Belum lagi aku yang mencoba untuk terlihat biasa saja. Rasanya itu susah banget.

Tak kusangka perbincangan yang sebentar itu ternyata membawa dampak yang besar bagiku, terutama hatiku ini. Sepertinya aku memang belom ditakdirkan untuk bisa move-on darinya.

Tapi tak apalah, yang terpenting aku masih tau batasanku. Selain itu aku juga harus sadar kalau dia masih milik orang lain. Mungkin seiring berjalannya waktu aku akan bisa move-on dengan sendirinya. Semoga saja.

My DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang