"Terima kasih tumpangannya, Wooyoung!" San turun dari boncengan Wooyoung
"Nanti kamu di jemput dia kan?" Wooyoung bertanya
"Iya, kalau begitu aku duluan!" San hendak berlari, tapi Wooyoung meneriakinya
"San!! Helmnya!" San langsung berhenti dan kembali berjalan ke Wooyoung
"Hehe, kelupaan" San melepaskan helmnya dan memberikannya pada Wooyoung
"Sampai jumpa, Wooyoung!!" San lalu kembali berlari menjauhi Wooyoung
🍃LDR🍃
Wooyoung berjalan keluar dari ruang sidang dengan senyum di wajahnya
"Bagaimana Wooyoung?!" San yang menunggu di depan ruangan bertanya excited
"Coba tebak" Wooyoung tersenyum jahil
"Pasti kamu tidak lulus. Tidak seperti ku yang sudah lulus dari seminggu yang lalu" San menggoda Wooyoung
"Yak! Tentu saja aku lulus! Asal kamu tau saja, aku lebih pintar daripada kamu!" Wooyoung membalas perkataan San
"Tapi aku lebih rajin, mangkannya aku lulus lebih dulu" San menjulurkan lidahnya
"Kamu makin menyebalkan! Orang yang tahan dengan kamu seumur hidup berarti orang itu tidak waras" Wooyoung mengejek
"Apa kamu mengejek diri mu sendiri, Uyongie?" San bertanya sambil menahan tawanya
"Maksud mu?" Wooyoung tidak paham
"Kamu berkata, orang yang tahan dengan aku berarti tidak waras" San menjeda ucapannya
"Lalu kamu? Kamu bahkan masih bersahabat dengan ku, dari kecil sampai saat ini. Berarti kamu tidak waras" tawa San lalu pecah
"Yak! San! Berhenti tertawa!" Wooyoung menatap kesal pada San
"Kamu sendiri yang bilang begitu" San masih sedikit tertawa
"Terserah padamu saja" Wooyoung pergi meninggalkan San
"Eh, Wooyoung! Tunggu aku!" San lalu berlari mengejar Wooyoung
🍃LDR🍃
Wooyoung menatap malas ke arah pasangan di depannya
"Jika aku hanya menjadi nyamuk lebih baik aku pergi"
"Eh, jangan" San memegang tangan Wooyoung agar tidak pergi
"Jadi, ada apa kalian berdua memanggilku kemari?" Wooyoung bertanya
"Hehe, ini" San memberikan sesuatu pada Wooyoung
Wooyoung mengambil itu dan membacanya. "Jadi kalian akan menikah 2 minggu lagi?!"
Keduanya mengangguk
"Dan baru memberitahu ku sekarang?!" Mereka berdua langsung tertawa canggung
"Menyebalkan! Kenapa aku baru di beri tau sekarang?! Lihat saja, aku tidak akan datang!" Wooyoung mengancam
"Yaa... Uyongie, datang ya? Kamu mau lihat aku sedih?" San memanyunkan bibirnya
Wooyoung memutar bola matanya malas. "Lihat saja nanti, aku datang atau tidak"
Wooyoung menatap undangan itu sekali lagi
Wooyoung masih tetap menyukai dan mencintai San. Tapi, dengan adanya undangan ini. Wooyoung rasa, dia harus menghentikan rasa sukanya itu
Karena San akan menikah dengan laki-laki yang duduk di depannya
Laki-laki yang mempunyai keyakinan yang sama dengan San
"Wooyoung! Kenapa melamun?" San mengagetkan Wooyoung
"Tidak apa-apa, aku hanya teringat kalau harus mengembalikan buku milik Yunho yang ku pinjam untuk sidang kemarin. Aku pergi dulu ya, San, Mingi"
Wooyoung lalu berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua orang itu
Dia harus kuat, dia tidak boleh menangis
Wooyoung menatap undangan itu sekali lagi. "Aku akan datang"
END
LDR Woosan Ver. [ END ]✔
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] LDR « WOOSAN Ver. »✔✔
Cerita Pendek[ COMPLETE ]✔ Woosan LDR Ver. "Kamu tahu? Kita ini terlihat sama, tapi sebenarnya kita itu berbeda. Kamu tahu mengapa?" "Tentu saja, walaupun kita telah bersama selama ini. Kita tetap berbeda" "Ya, dan yang menjadi berbeda itu adalah kamu membawa ro...