C3

264 52 2
                                    

Hari ini hari pertama masuk kelas. Setelah libur panjang San dan Wooyoung masuk sebagai anak kelas 8

"Sannie, ayo!! Aku nggak mau ya telat di hari pertama masuk sekolah!" Wooyoung berteriak dari depan rumah San

"Sebentar, Uyongie!!" balas San kemudian

Selang beberapa menit San keluar dari rumahnya dan berlari ke arah Wooyoung

"Lama, ayo naik" San lalu naik ke sepasang besi yang terdapat pada roda belakang sepeda Wooyoung

Mereka dari SD selalu berangkat bersama menggunakan sepeda Wooyoung. Karena San masih belum bisa naik sepeda

"Pegangan. Aku mau ngebut" San lalu melingkarkan tangannya di leher Wooyoung

Wooyoung langsung mengayuh sepeda itu cepat. Seperti orang terlambat ke sekolah. Padahal ini masih di bilang cukup pagi untuk berangkat

10 menit kemudian mereka berdua sampai di sekolah. San turun lalu mengecek jam di pergelangan tangan kirinya. Jam itu diberikan oleh Wooyoung sebagai hadiah ulang tahun padanya tahun lalu

Pukul 06.13 tertera di jam tangan San. Ini masih sangat pagi. Sedangkan sekolah ini masuk pukul 07.15

"Uyongie ini masih sangat pagi" San mengerucutkan bibirnya ke arah Wooyoung yang telah selesai memarkirkan sepedanya

"Sudah, ayo. Aku nggak mau ya di hari pertama berangkat telat. Aku mau milih tempat duduk dulu, karena aku nggak mau duduk paling depan dan paling belakang" Wooyoung menarik tangan San yang masih asik cemberut untuk mengikutinya

Mereka berdua lalu berjalan naik ke atas, lebih tepatnya ke lantai 3. Karena lantai 1 untuk kelas 7, lantai 2 untuk kelas 9, lantai 3 untuk kelas 8, dan lantai 4 untuk ruangan ekstrakulikuler

Wooyoung membaca daftar nama di pintu kelas VIII-4 tak ada namanya dan San. Begitupula di pintu kelas VIII-3

Wooyoung lalu menemukan namanya dan San di daftar nama yang terdapat di pintu kelas VIII-2

"Ayo, Sannie. Kelas kita di sini" Wooyoung menyeret nama San untuk masuk ke dalam kelas

Di kelas hanya ada sekitar 3 anak yang baru datang. Maklum masih pagi dan hari pertama yang biasanya hanya di isi perkenalan ulang setelah itu bebas

"Wooyoung, aku sebangku dengan mu ya? Boleh kan?" tiba tiba ada anak perempuan yang datang dan berdiri di depan Wooyoung

Wooyoung menoleh ke arah San yang terlihat menatap tajam perempuan itu

"Nggak bisa. Aku udah janji mau duduk sama Sannie" Wooyoung merangkul San yang tingginya hanya sedagunya

"Ayo Sannie, duduk di sana aja" Wooyoung menunjuk bangku di barisan ketiga sebelah pintu masuk

San hendak berjalan tapi tangannya malah di cekal oleh perempuan tadi dan perempuan tadi langsung menghempaskan tangan San, hingga San terjatuh

Bruuk!!

"SANNIE!!" Wooyoung langsung membantu San berdiri

"Denger ya, San. Kamu tuh jangan sok sokan deh! Jangan deketin Wooyoung lagi! Atau kamu akan habis di tangan ku!" perempuan itu menunjuk nunjuk San yang berusaha bangun di bantu Wooyoung

"Memangnya kenapa? Uyoungie juga gak masalah aku dekat dengannya. Lagi pula kamu tuh yang seharusnya jangan deketin Uyongie. Uyongie risih sama kamu, Lia!!" San membalas saat dia telah bangun dari jatuhnya tadi

"Heh! Anak kristen kayak kamu jangan sok sokan mau deketin Wooyoung yang Islam deh. Dasar rendahan. Di agama mu gak di ajarin ya?" San tersentak kaget

Ia memang beragama kristen. Dan di sekolah ini yang beragama kristen itu minoritas. Lalu apa salahnya? Ia hanya ingin berteman. Lagi pula orang tua San dan Wooyoung tak pernah mempersalahkan agama mereka. Mereka berteman baik

Bruuk!

San tersadar dari lamunannya saat tiba tiba Lia tersungkur setelah Wooyoung mendorongnya keras

"Lo jangan pernah ngejek San kayak gitu. Emang apa salahnya berteman? Sepatutnya lo itu yang jauh jauh dari gue. Risih tau gak, sksd banget. Kenal aja sebatas nama" San kaget Wooyoung ngomong kayak gitu

Biasanyakan Wooyoung suka ngomong sambil cengengesan, lagi pula Wooyoung gak pernah ngomong pake lo-gue

























------------
Kurang beberapa chapter tamat nih

[4] LDR « WOOSAN Ver. »✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang