"Sannie lihat. Uyongie punya sepeda baru loh" Wooyoung berjalan sambil menuntun sepedanya memasuki pekarangan rumah San
"Uwaahh... Sepedanya Uyongie bagus. Sannie mau naik" San langsung berlari dari teras rumahnya menuju Wooyoung
"Memangnya Sannie bisa naik sepeda roda dua?" Wooyoung bertanya yang seketika membuat San mencebikkan bibirnya
"Sannie ndak bisa naik sepeda loda dua. Telus gimana?" San masih cadel saja dari dulu
"Hhmmm" Wooyoung berpikir bagaimana caranya San bisa naik sepeda ini
"Aahh! Uyongie ada ide. Sannie di bonceng Uyongie saja. Bagaimana kalau besok? Besok kita bersepeda" Wooyoung mengutarakan pikirannya
"Boleh. Besok ya, jangan lupa" San menunjuk wajah Wooyoung
"Iya, ih! Kapan Uyongie lupa?" Wooyoung cemberut
"Eeh? Tapi besok Sannie halus ibadah ke geleja dulu. Telus gimana?" wajah ke dua anak kecil itu sedih
Mereka berdua ingin bermain bersama. Tapi kenapa kok selalu tidak bisa. -Padahal setiap hari juga mereka main bersama-
"Sannie di gereja sampai kapan?" Wooyoung bertanya dengan air muka yang sedih
"Biasanya Sannie ke geleja sampai siang. Tapi besok, Sannie mau ke lumah nenek sampai malam" perkataan San membuat mata Wooyoung berkaca kaca
San yang melihat Wooyoung akan menangis juga ikut ingin menangis
"Uyongie jangan menangis. Nanti Sannie ikut menangis juga" San memeluk Wooyoung erat
Mereka berdua lalu menangis sambil berpelukan
🍃LDR🍃
Hari ini Wooyoung terlihat murung. Bahkan saat dia melihat kartun favoritnya dan San dia juga tetap murung
Wooyoung kali ini sendirian di rumah. Kedua orang tuanya pergi setelah sarapan. Tapi Wooyoung tak mempersalahkan itu
Wooyoung berjalan ke luar. Wooyoung berjalan ke arah sepeda barunya yang di parkir di teras rumahnya
Wooyoung lalu duduk di sebelah sepeda barunya itu. Wajahnya kian cemberut
"Seharusnya sekarang Uyongie dan Sannie bersepeda" Wooyoung menatap ke arah langit sore diatasnya
"Uyongie mohon, berikan Uyongie Sannie lagi. Uyongie ingin main bersama Sannie. Uyongie ingin main bersepeda bersama San--" perkataan Wooyoung terputus
"Uyongie!!" Wooyoung masih menatap langit sore itu
"Bahkan suara Sannie masih ada di otak Uyongie" Wooyoung berbicara sendiri lagi
"Uyongie!! Sannie ndak bisa masuk!!" Wooyoung langsung mengalihkan perhatiannya ke arah pagar rumahnya
Dimana ada San yang berusaha membuka pagar rumahnya itu
"SANNIE!!" Wooyoung berlari ke arah pagar dan membukanya lebar lalu memeluk San erat
"Sannie!! Uyongie rindu" Wooyoung masih tetap memeluk San erat
"Lepas dulu, Sannie ndak bisa belnapas" Wooyoung lalu melepaskan pelukannya
"Ayo belsepda. Sannie ndak ikut mengunjungi nenek kalena Sannie ingin belsepeda belsama Uyongie" San tersenyum menampilkan gigi susunya
Wooyoung lalu berlari mengambil sepedanya dan kembali ke tempat San berada
"Uyongie, tadi San hampil telsesat saat ingin pulang ke sini. Untungnya tadi Sannie beltemu dengan bibi Kang. Akhilnya Sannie bisa sampai di sini" San bercerita harinya tadi
"Maaf ya, membuat Uyongie menunggu lama kalena Sannie telsesat tadi" San mencebikkan bibirnya ke bawah
"Sannie ndak perlu minta maaf. Uyongie senang kerena bisa main sama Sannie walaupun harus menunggu Sannie lama sekali" Wooyoung lalu menaiki sepeda barunya itu
"Ayo, Sannie. Sannie berdiri di sini. Terus nanti pegang pundak Uyongie" Wooyoung menunjuk sepasang besi di kiri dan kanan roda belakang sepedanya
"Tapi Sannie takut jatuh" Wooyoung berpikir sejenak
Wooyoung lalu turun dari sepedanya dan masuk ke dalam rumah
Tak lama kemudian Wooyoung datang membawa helm bersepeda juga pelindung siku dan lutut
"Sannie pakai ini saja. Biar nanti kalau jatuh Sannie ndak sakit" Wooyoung memakaikan itu semua ke San
"Telus kalau Uyoungie jatuh bagaimana?" San bertanya
"Tenang saja. Uyongie anak yang kuat" Wooyoung menepuk dadanya bangga
Wooyoung menaiki sepedanya lagi. "Ayo, Sannie naik" San pun langsung naik dan berpegangan pada pundak Wooyoung
Wooyoung langsung menjalankan sepedanya. Setelah sepeda dijalankan San yang masih takut jatuh pun memeluk leher Wooyoung sebagai pegangannya dan menutup matanya erat
Setelah di rasa semua baik baik saja San membuka matanya dan menaruh kepalanya di atas kepala Wooyoung
Sore itu mereka berdua habiskan dengan bersepeda diiringi canda tawa khas anak kecil
-------------
Kalau yang ini San sama Wooyoung anak esdeh ya
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] LDR « WOOSAN Ver. »✔✔
Cerita Pendek[ COMPLETE ]✔ Woosan LDR Ver. "Kamu tahu? Kita ini terlihat sama, tapi sebenarnya kita itu berbeda. Kamu tahu mengapa?" "Tentu saja, walaupun kita telah bersama selama ini. Kita tetap berbeda" "Ya, dan yang menjadi berbeda itu adalah kamu membawa ro...