C1

517 69 9
                                    

"Uyongie jangan belali cepat cekali. Cannie ndak bica ngejal Uyongie" San kecil berhenti berlari dengan raut wajah yang terlihat kesal

"Sannie~ ayo kejal Uyongie lagi, Uyongie macih ingin main kejal kejalan" Wooyoung disana melompat lompat dengan bersemangat

"Ndak mau. Cannie capek dali tadi kalah telus cama Uyongie" San lalu duduk di teras rumah Wooyoung

Mereka berdua sedang bermain kejar kejaran di halaman depan rumah milik Wooyoung

"Itu kalena Sannie lalinya lambat. Ndak kayak Uyongie yang lalinya cepat" Wooyoung ikut duduk disamping San

"Telus kita mau main apa?" Wooyoung bertanya pada San yang ada di sebelahnya

San memasang pose berpikirnya. "Ndak tau" San memajukan bibirnya setelah itu

Keheningan terjadi di antara nereka berdua karena mereka tengah asik memikirkan apa yang akan dilakukan setelah ini. Sampai suara San memecahkan keheningan itu

"Aahh!! Cannie tau!! Kita jalan jalan aja di cekital cini. Bagaimana Uyongie?" San menatap penuh harap pada Wooyoung

"Ide yan' bagus! Ayo kita jalan jalan Sannie!" Wooyoung sudah berdiri dari tempat duduknya

"Tapi Uyongie halus cholat nduhul dulu. Udah mau cole, maca Uyongie ndak cholat?" Wooyoung memasang wajah berpikirnya

"Kalau begitu, Uyongie sholat dulu. Tapi Sannie janan' nin'dalin Uyongie ya?" San hanya mengangguk

Wooyoung lalu masuk kedalam rumah, sedangkan San hanya menunggu di teras rumah Wooyoung



🍃LDR🍃



"Uyongie, Cannie mau ech klim" ucap San sambil melihat orang penjual es krim di sana


"Uyongie juda mau, tapi Uyongie ndak punya uang. Sannie punya uang ndak?" Wooyoung menatap San yang hanya menggeleng sebagai jawaban

Wooyoung menyesal, kenapa tadi dia tidak meminta uang pada mamanya sebelum jalan jalan?

Wooyoung lalu merogoh saku celananya, berharap ada uang untuknya membeli es krim. Dan dia menemukannya

"Sannie lihat Uyongie menemukan uang di saku celana. Ayo kita beli es klim" Wooyoung menarik San ke arah penjual es krim itu

"Paman, belapa halga es klimnya?" Wooyoung bertanya setelah sampai di depan penjual es krim itu

"Dua ribu, nak. Kau mau beli?" penjual itu menjawab

"Yaahh" wajah Wooyoung terlihat murung. San pun langsung menoleh ke arah Wooyoung

"Kenapa Uyongie?" Wooyoung menundukan kepalanya

"Uang Uyongie hanya ada dua libu. Belalti ndak cukup kalau halus beli dua" Wooyoung mengerucutkan bibirnya

"Ndak apa sih, untuk Sannie saja es klimnya. Sannie mau lasa apa?" Wooyoung bertanya ke arah San

"Cannie mau laca cetobeli" mata San berbinar penuh ceria

"Paman, mau es klim lasa setobeli satu ya" Wooyoung memberikan uang itu pada penjualnya

"Uyongie ndak beli juda? Uyongie kan suka ech klim lasa cokyat. Kenapa Uyongie ndak beli?" San menatap Wooyoung dengan polosnya

"Uangnya ndak cukup Sannie, jadi Uyongie beliin Sannie es klim aja" Wooyoung membalas ucapan San

"Kalau begitu, ech klimnya kita makan beldua caja" San mengucapkan dengan bergembira

"Nak, ini es krimnya" penjuak itu memberikan dua es krim. Satu rasa stroberi dan satu rasa coklat

"Kok dua? Kan Uyongie cuma beli satu yang setobeli?" Wooyoung menatap penjualnya

"Yang coklat untukmu karena kamu udah mau mengalah dengan teman mu. Ini ambil lah" penjual itu menyodorkan kedua es krim pada Wooyoung

Mata Wooyoung berbinar mendengarnya. "Telima kasih, paman" Wooyoung lalu mengambil es krim itu

"Ini untuk Sannie" San menerima es krim itu

"Kita peldi dulu paman. Campai jumpa" San berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya ke arah sang penjual. Begitu pula dengan Wooyoung

Mereka berdua lalu menghabiskan sore itu dengan berjalan jalan di sekitar area rumah mereka






















------------
Anggep aja Wooyoung dan San masih tk ya

[4] LDR « WOOSAN Ver. »✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang