Bagian 17

148 3 0
                                    

Kring kring kring
kedubragg gak tau gue suara orang jatoh kek gimana hahaha

"Awhhs pake acara jatoh segala lagi"kesal sembari mengelus pantatnya yang nyut-nyutan

Brakk
"Makanya jangan cari masalah sama enzo"katanya setelah membanting jam weker yang tadinya berbunyi tiada henti dan sekarang karna ulah enzo menjadi tak terbentuk

"Hooaaammm kenapa si berisik banget,ganggu aja"membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya matahari yang masuk dari jendela apartemennya

"Aaaaaahhhhhhh"teriak kedua orang berbeda gender

"Kenapa lo disini"tanya si perempuan sembari menutupi badannya dengan selimut

"Lahh enzo yang harusnya tanya, kenapa enzo bisa ada disini"herannya sembari mencari pakaiannya, yaps mereka adalah olivia dan enzo

"Tunggu dulu"ucapnya, membuat enzo mengurungkan niatnya memakai bajunya kembali, alhasil enzo hanya memakai celana pendeknya saja

"Gue ingeett"teriaknya, membuat enzo segera menutup telinganya rapat-rapat

"Kenapa si ra?gak usah teriak-teriak juga kali"kesal

"Adduuhh enzo, gawat iniii"histeris

"Gawat kenapa?"menatap olivia bingung melihat olivia menggigit kecil kukunya karna terlalu gugup

"Lo telanjang dan gue juga, gue baru inget kalo semalem lo mabok dan karna lo teriak gak tahan jadinya gue bantuin lo da-n"ucapnya lirih dan isak tangis pun keluar dari bibir olivia

Enzo dengan segera merengkuhnya dan mengusap punggung olivia sayang

"Enzo minta maaf udah buat rara kaya gini, tapi enzo janji apapun yang terjadi enzo pasti tanggung jawab dan enzo gak akan ninggalin rara, enzo janji, udah yah jangan nangis lagi"

"Ta-pi gue u-dah gak su-ci lagi enzo, gu-e ko-tor"ucapnya terbata-bata mengeratkan pelukannya

Enzo melepaskan pelukannya
"Rara look at me, ini sepenuhnya bukan salah rara, enzo juga salah disini, jadi kita hadapi sama-sama yah"menggenggam tangan olivia erat

Menatap dalam manik mata enzo guna mencari kesungguhan disana dan olivia yakin enzo tidak akan mengkhianatinya

"Enzo minta maaf yah udah ngerusak rara, enzo nyesel, andai aja enzo gak minum minuman itu, mungkin ini gak ak-"

"Sttt, mungkin ini udah takdir kita, jadi gak ada gunanya buat nyesel, kita jalani aja apa yang ada"ucap olivia bijaksana walaupun dia juga kecewa, marah, bahkan benci kepada dirinya yang tak bisa menjaga mahkota seorang perempuan, tapi mau gimana lagi bubur tak akan bisa kembali menjadi nasi, jadi mau tak mau suka atau tidak bubur itu harus kita telan

"Udah jam 9, gue buat sarapan dulu"segera olivia beranjak dari kasur dan melangkah ke kamar mandi dengan sedikit mengangkang dan sedikit meringis menahan perih didaerah kewanitaannya

"Enzo bantu yah ra?"

"Gak usah, gue bisa sendiri"sembari melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi

Enzo hanya bisa menghela napas panjang, dia harus bisa menjaga olivia, karna sekarang olivia adalah tanggung jawabnya, enzo tidak mungkin lepas tangan gitu aja disaat olivia sedang membutuhkan seseorang yang mau mengulurkan tangannya memberi sedikit kekuatan agar gadis itu tidak terpuruk dengan masalah ini, dan itu semua salah enzo, jadi sekuat tenaga dia harus bisa menjaga olivia

Sembari menunggu olivia mandi,enzo berkeliling menyelusuri apartemen milik olivia, tak ada yang menarik selain furniture yang tertata rapi sesuai dengan tempatnya, selama berkeliling enzo hanya melihat warna biru langit, ternyata olivia sangat terobsesi dengan warna itu, terbukti dari dinding, furniture dan alat-alat dapur pun didominasi warna biru langit

Lelah berkeliling, enzo memutuskan untuk duduk diruang tamu juga merangkap sebagai ruang tv

"Gih sana mandi, abis itu kedapur sarapan"ucap olivia melihat enzo yang sedang mencari channel yang menarik untuk ditonton

Mengalihkan tatapannya dan menganggukkan kepalanya sekali dan beranjak menuju kamar mandi yang berada dikamar olivia

Setelah selesai dengan ritual mandinya dan menemui olivia yang sejak tadi menunggu enzo untuk sarapan dimeja makan

"Maaf lama"sembari menyeret kursi untuk didudukinya

"Gak papa, gih makan abis itu gue anter lo pulang"katanya sembari menyendok makanannya

Menganggukkan kepalanya dan mengambil lauk pauk yang dimasak olivia, hanya menu sederhana omelette dan tumis kangkung

"Enak ra"kembali melahap masakan olivia yang memang tak kalah enaknya dengan masakan sang bunda dirumah

Sarapan pun selesai
"Udah kan?gue anter pulang"ucapnya dan berdiri dari duduknya menatap sekilah enzo dan berlalu pergi menuju pintu utama apartemennya

Enzo yang melihat itu pun bergegas menyelesaikan sarapannya dan segera menyusul olivia yang sedang berdiri diambang pintu apartemen

Selama perjalanan menuju kediaman enzo, tak ada yang mengeluarkan suara barang sedetikpun, sebenarnya enzo ingin bertanya tapi melihat raut wajah olivia yang tanpa ekspresi membuat enzo mengurungkan niatnya, sedangkan olivia fokus menyetir tanpa peduli sedari tadi enzo diam-diam mencuri pandang menatapnya, olivia belum sepenuhnya bisa menerima kenyataan jadi untuk sekarang dia akan bersikap bodo amat

"Udah nyampe"katanya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan

Menghela nafas
"Enzo masuk dulu yah, rara hati-hati dijalan"beberapa menit enzo menunggu tapi tak ada balasan dari sang lawan bicara

Cup
"Enzo tau, rara masih belum bisa ikhlas, tapi enzo selalu ada buat rara, jadi kalo rara butuh sesuatu bilang aja sama enzo"katanya setelah mengecup singkat pipi olivia, masih tak ada respon enzo memutuskan keluar dari mobil memberikan ruang olivia untuk menenangkan dirinya

Setelah enzo keluar dari mobilnya, sedetik berikutnya olivia tak sanggup lagi membendung air matanya, membuatnya kesal dengan dirinya, ini bukan olivia ,ini bukan Queen Alba Aquila, ini bukan olivia dengan sifatnya yang kejam, tak peduli, dan acuh, ini bukan olivia

Bruk bruk bruk
Olivia memukul keras dasboard mobil dan tak berhenti disitu, olivia menjambak rambutnya menyalurkan rasa bencinya akan dirinya yang mudah terbuai

Setengah jam olivia tak dapat mengontrol dirinya, dan dengan segera menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti mengalir dan beranjak pergi dari kediaman enzo dengan keadaan kalut, enzo yang memang sedari tadi tak beranjak dari posisinya dan melihat dengan jelas bagaimana kalutnya seorang olivia, dia juga sama terpuruknya, sedetikpun tak terpikirkan bahwa enzo melakukan hal menjijikan seperti itu, tapi takdir berkata lain, dan dia harus bisa ikhlas, ada hati yang patah karna dirinya dan karna itulah enzo bertekad akan memperbaikinya, mungkin tak bisa pulih seperti sedia kala tapi tak apa, enzo akan memperbaiki semuanya, enzo bukan sosok laki-laki pengecut yang lari dari tanggung jawab, apapun reaksi olivia kedepan, itu tidak akan menyurutkan enzo untuk tetap ada disamping olivia, setelah melihat mobil olivia yang tak menampakkan diri enzo memutuskan masuk kedalam rumahnya dengan wajah murung membayangkan betapa kalutnya olivia tadi

Sedangkan olivia mengendarai mobilnya kalang kabut, tak peduli teriakan pengguna jalan yang memaki dirinya tak tau diri lah, dan tak sampai disitu olivia juga menerobos lampu merah yang membuatnya hampir saja menabrak pengguna jalan lainnya, olivia tak punya arah sekarang, dunia seakan hancur seketika, dia gadis menjijikan, dia kotor dan olivia benci itu, dia tidak menyalahkan enzo, tidak sama sekali, tapi dia menyesal dengan dirinya sendiri, kenapa dengan mudah memberikan mahkotanya kepada orang yang jelas-jelas bukan suaminya, olivia benci dirinya

Berjam-jam olivia hanya mengelilingi kota tanpa arah mengemudikan mobilnya ugal-ugalan, akhirnya olivia sampai ditempat dimana dia bisa menenangkan pikirannya dan melepas rindu dengan orang yang sangat dia sayangi lebih dari dia menyayangi dirinya sendiri, tapi berbeda dengan sekarang dia tak menyayangi dirinya lagi tapi dia membenci dirinya tak bisa menjaga sesuatu yang wajib dijaga dengan baik bagi seorang wanita




Sorry pembacaku yang budiman🙏 baru bisa up sekarang, soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk banget, tapi insyaallah bakal teratur lagi kalo kerjaan aku udah kelar

Jangan lupa vote guys, aku butuh suport kalian😊🤗 okelah gitu aja

Bay bay bay see you next time 👋

T R O U B L E D  B E A U T I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang