"Kai, apa yang terjadi kepadamu? Kau bermain hujan? Seperti anak kecil saja" ucap Suho tak dapat menahan tawanya saat melihat tubuh Kai yang basah kuyup seperti itu.
Kai hanya terdiam menahan amarahnya, dia menyerobot masuk ke dalam apartement sahabatnya ini. Dia mulai melangkahkan kakinya ke kamar Suho.
Suho hanya menggelengkan kepalanya saat dia melihat jejak kaki basah Kai yang tertinggal di lantainya dan sedikit kotor. Dengan santainya Kai membuka lemari Suho mengambil baju dan celana Suho serta masuk ke dalam kamar mandi tanpa memperdulikan si empunya rumah.
Mereka memang sudah lama sekali bersahabat, mereka sama-sama mengenyam pendidikan di universitas yang sama hanya mereka mengambil bidang yang berbeda, Suho sangat tertarik menjadi dokter spesialis penyakit dalam, terutama HIV AIDS, Kai malah memilih menjadi dokter umum biasa. Dia tak ingin terlalu mendalami satu ilmu saja, dia ingin menguasai seluruh ilmu kedokteran walaupun dia sebenarnya sangat tertarik untuk mempelajari ilmu tentang pengobatan penyakit dalam semenjak Krystal hadir di dalam hidupnya.
BYUUURRR
Suara siraman air yang terdengar nyaring dari kamar mandi itu membuat Suho hanya menggelengkan kepalanya. Dia meraih ponsel Kai yang sedari tadi berdering.
Dia mengernyitkan alisnya saat melihat tak ada nama maupun nomor si penelpon. Penelpon itu menggunakan private number.
Suho mengetuk pintu kamar mandi itu, namun karena Kai sedang asik membersihkan dirinya dia tak mendengar suara ketukan pintu itu.
Suho kemudian memutuskan untuk mengangkatnya.
"Ya Hallo"
"Kai. Jika kau ingin segera bertemu dengan Krystal kau harus kembali berhubungan dengan Jennie karena jika tidak Krystalmu akan aku lenyapkan hahaha"
"Hei. Siapa kau?"
TUTTT.. TUTT.. TUTT..
Panggilan telpon itu terputus, Suho bingung dengan ucapan wanita itu di telpon. Tak lama Kai keluar, Suho langsung menarik lengan Kai hingga ia bingung dengan sikap sahabatnya itu.
"Hei ada apa?"
"Kai. Tadi ada yang menelpon di ponselmu dan aku mengangkatnya"
"Hei lancang sekali kau!" ucap Kai geram.
"Hei. Aku sudah berusaha untuk mengetuk pintu kamar mandi itu, namun tak ada jawaban jadi aku putuskan untuk mengangkatnya saja"
"Alasan" ucap Kai kesal.
"Baiklah. Aku tak akan memberitahumu apa yang tadi wanita itu katakan tentang Krystal"
Mata Kai langsung terbelalak, dia menatap tajam Suho.
"Katakan! Dia mengatakan apa tentang Krystal"
"Hmm aku tak jadi untuk mengatakannya karena tadi kau menuduhku seperti itu"
"Ahh kau ini seperti anak kecil saja, katakan! Cepatlah!"
"Tidak mau"
"Suho" ucap Kai geram.
Suho hanya terkekeh dia menepuk bahu Kai.
"Wanita itu mengatakan jika kau mengingkan Krystalmu kembali, kau harus kembali berhubungan dengan Jennie, jika tidak dia akan melenyapkan Krystal"
"Apaa?"
Kai geram dia mengepalkan kedua telapak tangannya. Rahangnya mengeras nafasnya terasa sangat berat, dia benar-benar sangat emosi.
"Apa ini ada hubungannya dengan Jennie, jika iya berarti orang yang menculik Krystal menginginkan aku kembali kepada Jennie. Tapi mengapa dia menginginkan hal seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness
FanfictionKRYSTAL POV Aku lelah. Aku jenuh. Aku bosan menggantungkan hidupku dengan obat-obatan ini, jika sisa hidupku memang sudah tak lama lagi mengapa tak kau renggut saja saat ini? Mengapa kau malah menyiksa aku dengan perasaan yang seharusnya tak boleh a...