"Krystal.. Ayoo.. Kai sudah menunggumu di bawah sedari tadi" ucap Irene saat melihat Krystal masih termenung di kamarnya.
Krystal menatap Irene dia memasang raut wajah sendunya itu.
"Hei ada apa? Apa kau tak bahagia? Sebentar lagi kau akan menjadi nyonya Kim Krystal, apa kau tidak senang?"
Krystal menengadah, menatap tajam sorot mata Irene.
"Irene, aku takut" ucapnya gemetar.
Dia menundukkan kepalanya dan menangis.
"Hei.. Apa kau takutkan, hm?"
Krystal menoleh.
"Aku takut akan melukai Kai nantinya saat aku tiada lagi di sampingnya" isaknya.
Irene memeluk erat tubuh Krystal yg terlihat semakin kurus itu.
"Hei apa yang kau pikirkan? Kai itu pria yg baik dan dia sangat mencintaimu jadi kau jangan memikirkan hal yg tidak-tidak yah"
Krystal hanya terdiam.
Irene menghapus airmata Krystal.
"Berhenti menangis! Karena ini belum saatnya"
***
"Krystal adalah anak dari wanita simpanan ayahmu Sehun! Jadi kau jangan pernah mencoba untuk menyelamatkannya karena ibunya saja telah tega merebut ayahmu dari kita"
Perkataan ibunya itu selalu terngiang-ngiang di telinga Sehun. Sehun memutar bola matanya, dia menatap langit-langit di kamar tempatnya dirawat.
Bayangan senyuman Krystal terlukis jelas disana. Sehun mengambil ponselnya, dia melihat foto Krystal yang sempat dia abadikan kemarin.
"Saat aku sudah menemukan seorang wanita yang aku cintai tapi takdir tak berpihak kepadaku, ternyata kau adalah adikku, walaupun bukan adik kandungku tapi aku menyayangimu sama sepertiku menyayangi Jennie, aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu, aku akan selalu melindungimu. Meskipun ibu membencimu tapi aku tetap menganggapmu adikku, Krystal. Mungkin ikatan yang aku rasakan kepadamu kemarin salah, aku dan kau terikat pada ikatan yang tak bisa bersatu untuk sepasang kekasih tapi ikatan kita lebih kuat dari itu, sebuah ikatan persaudaraan" ucapnya sambil tersenyum dengan mata yang masih menatap foto Krystal di ponselnya.
***
"Sekarang kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri, kalian bisa meminta berkat kepada orang tua kalian" ucap pendeta itu.
Krystal dan Kai berlalu menghampiri kedua orang tua Kai, mereka meminta berkat.
"Tetap bahagia sayang" ucap Tiffany dan Siwon kepada anak dan menantunya itu.
Krystal kemudian memeluk ibunya, dia benar-benar sangat merindukan ibunya.
"Ibu" isaknya.
Yoona hanya menangis dia melepaskan pelukannya dan menatap putrinya itu.
"Ibu sangat bahagia nak, sekarang kau bisa menemukan pria yang sangat tepat untuk dirimu, ibu sangat bahagia"
DORRRR..
Situasi yang tadinya penuh haru kini berubah menjadi menegangkan saat sekelompok pria berjubah hitam datang dan menembakkan pelurunya.
Krystal merasa sangat ketakutan, dia meremas kuat lengan Kai dan bersembunyi di belakang tubuh kekar suaminya itu.
"Angkat tangan kalian! Tiarap!" teriak gerombolan itu.
Orang-orang yang ada disana mengikuti perintah pria yang memegang senjata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness
FanfictionKRYSTAL POV Aku lelah. Aku jenuh. Aku bosan menggantungkan hidupku dengan obat-obatan ini, jika sisa hidupku memang sudah tak lama lagi mengapa tak kau renggut saja saat ini? Mengapa kau malah menyiksa aku dengan perasaan yang seharusnya tak boleh a...