MAFIA:[wonrin]

02 : [surprise attack]

MAFIA

Yerin membaca novel yang berjudul 'My Husband is Mafia' gadis itu hampir saja menjerit setiap membaca adegan romance nya, dimana sang laki laki hampir berkali kali menyelamatkan sang gadis, membuat Park Joy, dan Oh Hayoung sahabat Yerin menjadi kesal karena mereka berdua diabaikan gadis itu.

"Yerin! Tatap kami!!" ucap Joy kesal karena sang sahabat malah memfokuskan ke buku tebalnya.

DOR

Tembakan itu mendengung membuat Yerin terkejut begitu pun Joy, dan Hayoung, mereka bertiga saling lihat lihatan, terlihat banyak murid murid yang berhamburan sepertinya menyelamatkan dirinya, Yerin, Joy dan Hayoung segera bangun dari meja mereka lalu berlari untuk keluar dari sekolah, mereka berhempit hempitan keluar dari sekolah.

"Akh!" pekik yerin kaget saat perutnya kesikut oleh seseorang yerin mundur kebelakang, ia tidak bisa maju jika keadaannya seperti ini, Yerin bersandar di ujung dinding sekolahnya, memegangi perutnya.

"Apa yang terjadi?" gumam Yerin.

DOR

Tembakan tersebut mampu membuat beberapa orang tumbang, lebih tepatnya murid murid tumbang, Yerin yang menyaksikan kejadian tersebut membulatkan matanya, menutup mulutnya tak percaya, ia harus menemukan kedua sahabatnya, ia harus menyelamatkan kedua sahabatnya.

"JOY!! HAYOUNGG!!" teriak Yerin ditengah keramaian, tentu saja teman temannya tak akan bisa mendengar teriakan Yerin, Yerin menutup kupingnya, memejam kan matanya, berjongkok, namun ia kembali tersadar.

"Zeyu!" gumam Yerin, Yerin dengan arah berlawanan menerobos orang orang, meski ia harus bertabrakan sedikit pun yerin harus bisa mencari jalan keluar lain.

Yerin berhasil keluar dari keramaian, Yerin menoleh kesana kemari, mencari tempat yang bisa ia buat untuk keluar dari sekolah tersebut,  Yerin melihat sebuah kaca di dekat kantin, dengan cepat yerin memecahkan kaca tersebut.

"Zeyu! Tunggu Noona!!" Pekik Yerin, ia memecahkan kaca tersebut.

Krang.. Pras... pras..

Kaca tersebut berhasil Yerin pecahkan, Yerin langsung berlari meloncat keluar.

Brugh

Bragh

Yerin memegangi kepalanya yang terasa berdenyut sakit karena kepalanya terhantam tanah cukup keras, namun yerin langsung berdiri, badannya terasa remuk ketika ia berdiri, Yerin ingin terjatuh namun sebuah tangan menangkapnya.

Hap

"Eh?" Yerin mendongak mendapati seorang laki laki dengan Haerphone dilehernya tengah menatapnya datar.

"Cepat bangun" ucap laki laki tersebut, Yerin hanya mengangguk, lalu pelan pelan berdiri, Laki laki tersebut menatap yerin datar.

"kau ingin mati?" tanya nya, Yerin menatap laki laki tersebut lalu menggeleng.
"Ck, pergilah" ucap nya, dengan cepat yerin berlari dengan pincang pincang, yang Yerin pikirkan adalah sang adik.