Chapter [10]

20 2 2
                                    

Pagi ini karin sangat bersemangat untuk memberikan bekal buatannya kepada bastian sesuai janji

Salwa menatap heran karin yang sedari tadi tersenyum lebar

"kenapa rin?" tanya salwa

"tian mau makan bekal buatan gue" ujarnya semangat membuat salwa tersenyum

"bagus, kapan lo bakal ngasih ke bastian?"

"nanti aja deh gue malu" karin menutup wajahnya

Salwa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum

Amanda, fifi, dan bianca menatap karin heran

"wa, ini anak kenapa?" tanya manda

"lagi seneng"

"seneng kenapa?" tanya bianca

"bastian mau nerima bekal buatannya" jawab salwa membuat mereka bertiga kaget

"APA LO SERIUS WA" teriak fifi membuat teman mereka yang berada di kelas terkejut

"jangan teriak fi masih pagi loh" ujar renal teman sekelasnya

"hehe, iya nal sorry gue keceplosan" renal mengangguk lalu melanjutkan aktivitasnya

"iya" jawab salwa membuat fifi menoleh pada karin

"cieee, karin lagi malu nih" ujar fifi membuat semburat karin semakin tebal

"blush on nya rin tebel banget" ujar manda jahil membuat karin menutup wajahnya

Mereka tertawa melihat tingkah karin

"kapan lo bakal kasihin ke bastian?" tanya bianca

"gue juga nggak tau, gue lagi malu" ujarnya tersenyum lebar

"bawa sekarang aja rin biar salwa yang temenin" ujar fifi cengengesan menatap salwa

"gue setuju sama fifi" sambung manda

Salwa mengangguk menatap karin

"yaudah deh, ayo wa kita pergi"

Karin dan salwa bangkit lalu pergi meninggalkan kelas

****

Karin dan salwa berjalan di koridor sesekali bertanya pada murid yang lain apa mereka melihat bastian atau tidak

"wa, kita carinya dimana dong?" tanya karin lesu

Salwa memikirkan area sekolah mana yang belum mereka datangi

"rooftoop"

Mereka berdua berjalan menuju rooftoop, mereka membuka pintu dan menemukan bastian dkk disana

Dion yang melihat salwa langsung tersenyum dan mendekat

"hai bebep wawa, kenapa kesini?" tanya dion

"karin ada urusan sama bastian" balas salwa membuat dion mengangguk

"gih bas, sana sama karin" usir dion cengengesan

Bastian memutar bola matanya malas lalu bangkit mendekati karin

"bian mana wa?" tanya angge

"di kelas" jawabnya singkat membuat angge mengangguk

"bebep wawa nanti pulangnya bareng siapa?" tanya dion

"sama caca"

"sama aku aja gimana?" tanya dion menatap salwa lekat

"enggak" jawab salwa singkat

"aku enggak nerima penolakan" ujar dion tegas

"tau gitu kenapa nanya" dion menatap salwa cengengesan

SEKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang