FIRST KISS AND FIRST NIGHT

45 3 55
                                    

Perhatian ini ada adegan berbahaya silat tepatnya khusus 18+
🔞🔞🔞

Di kamar wisnu yang berwarna putih terdapat beberapa foto, potret empat orang ter rusuh di kampus.

Dua orang berbeda gender saling berpelukan menyalurkan kasih sayang masing masing, wisnu melepaskan pelukan, kedua tangannya megang bahu zira matanya menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan,

"Sayang, sekarang aku boleh manggil kamu sayang" tanya wisnu tanpa mengalihkan tatapannya,

Zira kaget ya gimana gak wisnu yang keliatannya polos malah begitu, tapi ada perasaan nyaman yang menggelitik di hatinya

"Bo-boleh kok kak" zira senyum lucu ke wisnu

"Tapi, kamu masih suka kan sama daniel" tatapan wisnu meredup saat nama daniel terucap di bibirnya

"Mungkin gak" zira nunduk takut wisnu gak nyaman

"Jadi, apa hubungan kamu sama daniel kenapa kamu seakan akan cinta banget sama dia" tanya wisnu

"Aku sama kak daniel udah di jodohin lama kak tapi dia nolak, orang tua dia maksa aku harus dapet hati kak daniel tapi nyatanya aku gak bisa kak" ucap zira, tatapannya kosong

"Bagaimana dengan orang tua kamu" tangan wisnu mengusap pipi tirus zira

"Orang tua aku gak mau maksa kak, mereka hanya ingin kebahagiaan aku" ucap zira sambil senyum ke wisnu, senyuman tulus yang bikin jantung wisnu berdetak dengan kencang

"Bagus,jadi jangan pikirin daniel dan gak usah nurutin apa kemauan orang tua daniel" jari wisnu masih ngusap pipi zira,

"Ya kak, makasih" zira nyengir ke wisnu gemesin banget,

Wisnu yang gemas narik tengkuk zira dan menyatukan bibir mereka tanpa pergerakan hanya menempel, serabut merah sangat ketara di pipi keduanya,

Wisnu membawa zira kepelukannya, ciuman itu bergerak pelan namun pasti, zira nepuk dada wisnu karena oksigen udah menipis, sekalipun dia gak rela lepas ciuman wisnu, nafas zira memburu terlihat bibirnya basah sedikit bengkak,

"Maaf" Ucap wisnu, tangannya ngusap bibir zira yang basah

"Gak papa kok kak" zira nunduk gak mau liat wisnu, malu soalnya

"Ya udah kita makan yuk ntar mami marah" wisnu negakin badannya lalu gandeng zira keluar kamar.


Beberapa hari ini satria uring uringan dia gak bisa liat riri di kafenya, bisa aja dia masuk kampus, lalu nyari riri tapi itu gak mungkin dong,

Satria ngehela nafas berat, tatapannya tajam keinget saat riri sama jaenaldi lagi ketawa sakit iya satria ngerasa cemburu dia gak bisa sedekat itu sama riri, rasanya bisa gila kalo kaya gini terus.



Riri lagi goleran di kasurnya sambil mikirin seseorang yang beberapa hari ini gak ada hentinya ngasih dia perhatian , sebenernya kurang nyaman tapi gimana dia udah bertekad mau lupain pak satria dan nyoba nerima pak jae.

Ponsel riri berbunyi tertera nama pak jae di layar,

Riri ngangkat telfonnya,

"Halo pak"

"Riri kamu udah makan belum"

"Belum pak ini saya mau buat makanan"

"Gak usah, saya pesen aja makanan ya biar di anter kerumah kamu"

"Tapi pak gak usah beneran"

"Gak papa, saya pesen sekarang saya gak mau ada penolakan"

SEGI EMPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang