11 Juni 2015

150 80 64
                                    

Lagi dan lagi,kita kembali dipertemukan.

Saat hujan turun.

Hujan di Bulan Juni

~Vyonna Syafri~

11 Juni 2015

•••

"Arinda temenin Ibu ke pasar ya" kata Ibu membangunkan Arinda yang masih tertidur pulas.

Arinda hanya membalas dengan gumaman ria. Dia masih lelah ketika kemaren dia harus bergadang hanya untuk mengerjakan tugas-tugas agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang lain.

Dan hari ini,Arinda terlihat lelah. Dengan muka layaknya orang yang "terpaksa bangun" dia melangkah ke kamar mandi.

Setelah Arinda mandi dan bersiap-siap, dia pergi dengan Ibu menuju pasar tradisional yang letaknya tidak cukup jauh dari kompleks perumahannya.

Jangan kalian bayangkan kalau Arinda beserta Ibunya suka berbelanja di supermarket.

Kalian salah.

Mereka dari dulu sampai sekarang terus belanja keperluan rumah tangga di pasar tradisional karena kata Ibu lebih praktis dan kita bisa berinteraksi dengan banyak orang. Juga kita bisa memilih dan juga menawar harga karena disana juga banyak sekali macam-macam jenis makanan.

Kalian tau sendiri kan kalau supermarket harganya sudah tetap alias tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Terus kalo belanja di pasar tradisional juga ga serta merta berisi bahan sembako doang bahkan disini serba ada. Kalau misalkan Arinda diajak Ibu pergi ke pasar,Arinda suka sekali beli gulali dan es parut.

Dia sangat suka itu.

Tapi Arinda hanya menemui makanan-makanan itu di pasar tradisional dan tentunya hanya satu kali dalam seminggu Arinda bisa membeli itu.

"Arinda,kita udah sampe. Kamu pergi ke los ayam ya. Beli ayam 3 kg" kata Ibu menyerahkan beberapa lembar uang pada Arinda.

Arinda hanya mengangguk saja lalu melangkah menuju los ayam. Ya,walau Arinda masih minim pengetahuan tentang pasar ini dikarenakan ini kali pertamanya dia pergi ke pasar tradisional di kota ini. Tapi, Arinda tidak akan tersesat.

Arinda yakin sekali itu tapi kalau ditanyakan alasannya dia tidak tahu sama sekali kenapa dia bisa seyakin itu.

Rintik demi rintik hujan mulai turun. Arinda segera mencari tempat untuk berteduh karena hampir di seluruh pasar tradisional ini banyak tempat yang terbuka dan hanya beberapa yang beratapkan terpal palingan hanya tempat para penjualnya saja.

Tapi,tiba-tiba Arinda tidak dibasahi hujan lagi.

Apa hujan sudah berhenti ?

Tapi di sekelilingnya orang-orang masih mengemasi dirinya masing-masing dan suara tetesan hujan yang jatuh masih terdengar.

Tapi kenapa Arinda tidak basah lagi ?

Arinda mendongakkan kepalanya ke atas.

Ada sebuah payung yang melindunginya. Arind bernapas lega.

HUJAN DI BULAN JUNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang