Bagian 13.

1.4K 148 26
                                    

.....

Seorang wanita tua dengan tubuh sexy berdiri di koridor rumah sakit, nampaknya wanita itu sedang mencoba menahan emosi, terlihat dari tangan kanannya yang terus memijat pelipis dengan dahi yang sudah berkerut.

"Tolong, jangan pernah lakukan hal itu lagi, Hinata." ucapnya, sembari mengembuskan nafas panjang.

"Kau bisa saja melerai mereka tanpa membuat mereka menjadi lumpuh bukan? Jutsu Hakke Rokujuuyon Shou milik klan-mu itu bisa membuat Shinobi lumpuh permanen jika semua titik aliran cakra dihentikan secara paksa." imbuhnya.

Benar.

Kali ini Hinata hanya bisa terus mendengarkan ocehan Tsunade di lorong rumah sakit, tanpa membantah perkataan wanita tua itu sedikitpun karena perkataan Tsunade sangat tepat dan Hinata sangat tahu mengenai hal ini.

"Sesungguhnya Hinata..." jeda Tsunade, sambil menatap Hinata penuh bangga. "Aku cukup takjub kau bisa membuat dua pria tangguh ini tumbang dalam satu detik, hahaha." Tsunade menepuk-nepuk puncak kepala Hinata.

Tsunade sebenarnya juga sangat ingin memukul kepala Sasuke sekali-kali karena bocah Uchiha itu kerap kali bersikap kurang ajar terhadap dirinya.

Dalam benaknya, Tsunade cukup berterima kasih kepada Hinata karena merasa terwakilkan dalam memberi pelajaran balasan pada Sasuke.

"Kau sangat hebat Hinata, kenapa kau tidak pernah memperlihatkan kemampuanmu selama ini?" Tsunade melipat kedua tangannya didepan dada, terkekeh sembari berjalan pergi.

Hinata yang mendengar dengan jelas ucapan terakhir Tsunade tadi hanya bisa tersenyum pahit.

"Karena...itu percuma, Tsunade-sama. Otou-san tak akan pernah melihat ke arahku sampai kapanpun." gumamnya, lalu berjalan meninggalkan lorong tempat ia berdiri tadi.

......

......

"TEME!"

Brak,

"Kudengar semalam kau lumpuh karena diserang oleh orang asing!" Naruto membuka pintu ruang rawat Sasuke dengan tidak sopannya.

"Katakan padaku siapa pelakunya! Akan aku balas dia-" ucapan pemuda jabrik itu terhenti kala mata birunya melihat objek paling tidak mungkin berada di dekat ranjang Sasuke.

"Eh- Hi-hinata-chan, sejak kapan kau disini?!"

Bagaimana Naruto tidak terkejut? Ternyata Sasuke sedang ditemani oleh Hinata yang saat ini tengah mengupas sebuah apel.

"Hah?!" Naruto menolehkan kepalanya ke sisi lain saat merasakan ada orang lain juga di dalam ruangan itu.

Tunggu, ada satu lagi objek yang SANGAT PALING TIDAK MUNGKIN sedang duduk setengah berbaring di ranjang yang berada di sebelah ranjang Sasuke.

"Gaara?! Kau dirawat satu kamar dengan Teme?!" Naruto menganga tak percaya.

Naruto sangat-sangat tahu, Sasuke dan Gaara saling membenci satu sama lain ntah karena alasan apa.

Lalu, bagaimana bisa mereka berdua ditempatkan dalam satu ruangan?

Dan lagi, Naruto mendengar berita bahwa tadi malam hanya Sasuke saja yang diserang oleh Shinobi, jadi kenapa Gaara juga berada di sini?!

"Naruto...kau berisik. Pelankan suaramu, ada dua pria tangguh yang sedang terbaring lemah disini." Cibir Sai yang baru saja muncul dari belakang Naruto, tentu disertai dengan senyum palsu menghiasi wajahnya.

"Oh, ah, i-ya...maafkan aku semuanya, hehehe," jawab Naruto dengan senyum bodohnya disertai garukan kepala.

Ntah ini perasaan Naruto saja ataukah memang hanya kebetulan, semenjak kedatangan Sai barusan, suasana ruangan yang awalnya gelap malah menjadi semakin mencekam dari sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang