Bagian 2.

9.2K 819 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

"Aku tidak menyangka kau akan kembali secepat ini."

Di dalam ruang hokage Kakashi tertawa renyah pada salah satu muridnya. Sasuke Uchiha.

"Kau yakin akan melakukan ini Sasuke?" Tanya Kakashi dengan pandangan terfokus pada dokumen yang diserahkan Sasuke.

"Hn." Jawab Sasuke.

Kakashi menghela nafas, menatap tepat pada kedua mata muridnya itu. Dan ia melihat keseriusan yang begitu besar didalamnya. "Aku tak yakin masalah ini dapat berjalan sesuai dengan keinginanmu-"

"Aku tak peduli.." Sela Sasuke.

Lagi-lagi Kakashi hanya bisa menghela nafasnya. Sasuke sangat keras kepala.

Sangat berciri khas klan Uchiha.

"Baiklah, kalau itu keputusanmu. Akan aku ajukan ini pada para tetua,"

Kakashi beranjak dari kursinya.

Menatap desa Konoha dari jendela kantornya. Matanya menjelajah keseluruhan desa yang terlihat sangat damai ini.

Tak sengaja Kakashi melihat seseorang  berjalan cepat kearah gedung kantornya, diikuti beberapa Ninja pengawal di belakangnya.

"Ku harap dia mau mengerti." Ucap Kakashi setelah melihat orang itu masuk kedalam gedung.

.

.

.

.....

"Kau bilang apa Ha-hanabi-chan?" Hinata mengerjap tak percaya mendengar perkataan Hanabi ketika ia baru saja sampai dari misi yang ia dapatkan.

Hanabi terkejut bukan main. "Jadi benar Nee-chan belum mendengar berita ini?!"

Hinata menggeleng cepat. Bagaimana bisa ia tak tahu berita ini?

"A-aku.." Hinata benar-benar tak percaya, ia tak tahu lagi harus bersikap seperti apa. Mendadak pikiran Hinata kacau.

Penglihatannya memburam dan kakinya terasa lemas.

Hanabi mendekat perlahan kearah Hinata.

"Nee-chan.." Gumamnya saat melihat tubuh Hinata bergetar.

Angin musim semi berhembus perlahan. Menerpa wajah dan anak rambut Hinata yang terlihat linglung.

Tes_

Hinata menutup mata dengan sebelah telapak tangannya.

Mencoba menahan diri agar air matanya tidak keluar. Ia ingat telah berjanji pada mendiang Neji. Bahwa, dirinya tidak akan pernah menangis lagi, seburuk apapun keadaannya.

Bahkan, walau hal itu menyangkut berita pernikahan cinta pertamanya sekalipun.

Hinata sekuat tenaga menahan sesak yang menjalar semakin dalam di hatinya.

Black BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang