"Tringggggggggggg"
Suara bel berbunyi memecah keramaian,memisahkan dua pasangan,membangkitkan orang yang duduk dan membuat banyak orang menuju lapangan. Semua orang sangat sibuk,itu sudah pasti karena hari ini para siswa di seluruh indonesia memulai tahun ajaran baru.
Yess back to school setelah sekian lama libur panjang.
"Bagi siswa kelas 10 di harapkan segera bergegas menuju lapangan upacara" ucap seorang pria terdengar di speaker yang terpasang di setiap kelas.
Tanpa berpikir panjang siswa kelas 10 segera bergegas menuju lapangan mereka terlihat terburu-buru karena hari ini adalah hari mereka memulai masa remaja yang sebenarnya setelah 3 tahun duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Dengan seragam yang masih putih biru para siswa kelas 10 segera berlari dengan panik karena di hari pertama tidak boleh melanggar aturan hari kedepanya gimana nanti.
Lapangan upacara sudah sangat terlihat seperti lautan manusia yang berlari mencari tempat, sementara para guru sudah siap melaksanakan upacara.
Siswa kelas 10pun langsung mengisi barisan dengan tertib dan siap melaksanakan upacara pembukaan tahun ajaran baru.
Masa SMA adalah masa yang indah, masa yang lebih berkesan dan masa yang bakal di rindukan suatu saat nanti.
Upacara pembukaan sudah di mulai, suasana lapangan sepi dari obrolan hanya suara anggota osis yang menjadi petugas upacara. Bukan hanya itu tapi ada juga anggota PMR yang berbaris di belakang untuk bertugas. Di pertengahan upacara saat pembacaan undang-undang dasar datang 2 orang pria berseragam SMP yang kemunculannya secara tiba-tiba.
"UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945" ucap petugas upacara dengan suara tinggi.
"kalian berdua dari mana? " tanya anggota osis denngan suara pelan agar tidak menciptakan leributan.
"saya habis dari toilet" ucap gerry dengan santai seolah tidak bersalah.
"yasudah cepat baris"
Gerrypun nyelonong menuju barisan belakang tanpa mengucapkan permisi kepada kaka kelasnya.anggota osis yang melihat gerry nyelonong begitu saja terus menatap gerry yang sudah berbaris.Alfin yang melihat kelakuan temannya itu merasa malu sendiri sepertinya sifat gerry yang satu ini tidak pernah berubah.
"emm maaf ya kak temen saya emang gitu hehe" ucap alfin dengan rasa malu kemudian menju barisan.
***
Matahari mulai terik, dan panasnya membuat keringat bercucuran membasahi kerah kameja putih. Dan yang buruknya lagi pikiran sudah membayangkan minuman dingin yang dapat menyegarkan badan mengingat bahwa sedaritadi amanat kepala sekolah tak kunjung selesai.
Bahkan barisan belakang sudah tidak terlihat lurus dan lebih memilih bejongkok sembari mengipasi wajah dengan tangannya,sementara barisan depan harus berpura-pura mendengarkan amanat yang entah sudah sampai mana.
Untungnya gerry memilih barisan belakang. Jika dia di barisan depan sudah tidak terbayang bagaimana tegangnya pura-pura tegar di hadapan pusaka merah putih yang berkibar sedangkan kaki sudah tidak tahan.
"eh buset lama amat" ucap seorang siswa
"aduh bedakku luntur"
"gue lebih ikhlas ngedengerin mamah dede ceramah sejam daripada dengerin amanat sambil panas-panasan"
"ya allah ini baru barisan upacara bukan barisan para mantan"
Satu persatu banyak siswa yang berguguran mereka menyerah sudah tidak sanggup lagi menghadapi menghadapi kenyataan dan yang paling indah adalah berharap upacara cepat beres daripada berharap pada dia yang tidak pekka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMAJA
Teen FictionCerita seorang gadis remaja pintar namun memiliki kekurangan sejak kecil dan membuatnya menjadi bahan bullyan di sekolahnya sendiri. Hingga pada suatu hari dia tidak sengaja menyukai seorang pria yang menjadi rebutan banyak siswi di sekolahnya. Dan...