Sepulang sekolah adinda langsung memilih pulang. Jam baru mununjukkan pukul setengah empat sore dan suasana rumahnya masih sepi karena bundanya pulang pukul lima.
Dan hal itu sudah sangat biasa bagi adinda, kadang-kadanf mila dan dicky sering mampir berkunjung untuk menemaninya.
Karena merasa bosan adinda tidak langsung pergi ke kamar untuk mengganti pakaian dan lebih memainkan ponsel dibruang tamu.
Buka instagram liat cogan-cogan?
Buka facebook liat status anak alay?
Atau buka whats app meskipun cuman jadi penonton story...?Tidak,melainkan adinda membuka you tube dan mencari materi kimia yang baru dia pelajari di sekolah.
Dengan cermat adinda melihat setiap penjelas yang dia lihat melalui video meskipun harus di ulang-ulang, asalkan dia mengerti penjelasannya itu no problem bagi dirinya.
***
Satu jam sudah adinda dengan menghabiskan waktu dengan belajar tambahan, otaknya memang sudah terisi namun perutnya belum.
Adinda kembali menatap jam dinding dan baru menunjukkan pukul setengah lima sore. Setengah jam lagi ibunya akan pulang.
Untuk menyambut kedatangan bundanya, sesekali dirinya memasak makan malam agar bundanya tidak terlalu cape dan bisa langsung bisa beristirahat.
Karena hanya ada nasi dan beberapa bumbu masak adinda memutuskan memasak nasi goreng campur telur dadar.
"Baru kali ini aku bisa memasak sendiri" ucap adinda dalam hati dengan penuh keyakinan
Meskipun ini adalah pertama kalinya adunda memasak, dia tidak ragu untuk rasanya enak atau tidak bisa di atur sendiri. Yang terpenting sekarang dirinya harus bisa membuatkan makan malam untuk ibunya.
Setelah selesai adinda langsung menyiapkan nasi goreng tersebut. Agar terlihat lebih bagus adinda menghias nasi gorengnya dengan emoticon smile.
Kedua sudut bibir adinda terangkat dia begitu senang karena pekerjaaannya benar-benar beres dan hanya tinggal menunggu bundanya pulang kisaran sepuluh menit.
Adinda duduk di meja makan dengan pandangan tak henti menatap jam di ponsel, karena tak biasanya bundanya pulang terlambat. Apakah terjadi sesuatu?
"semoga saja tidak"Sebelum adinda menguap dia tersenyum menatap bangku yang akan bundanya duduki. "Bun.... Cepat pulang ya. Aku udah masakin bunda nasi goreng"
***
Bu Desi di buat heran dengan keadaan ruang tamu yang berantakan dengan buku. Karena tidak biasanya adinda seperti ini.
Dan hal itu membuat bu desi heran karena biasanya adinda menyimpan bukunya rapih di kamarnya. Bukan hanya buku tapi barang-barang lainnya selalu adinda simpan dengan cara teratur.
"Adinda.....??? " teriak bu desi pelan namun tidak ada jawaban apapun
"Adinda ini buku kamu berantakan sayang rapihiin don"
Masih tidak ada jawaban, dan akhirnya bu desi memutuskan untuk mengecek kamarnya dan memastikan gadis itu baik-baik saja.
Namun nyatanya tidak... Saat bu desi memasuki kamar adinda, anaknya tidak ada entah kemana. Biasanya jikapun pergi pasti akan mengabarinya terlebih dahulu.
Bu Desipun pergi ke dapur untuk mengecek apakah anaknya ada di sana atau tidak,namun insting seorang ibu itu sangat kuat karena dia melihat adinda tertidur di meja makan.
"Astaga rupanya ketiduran di sini"
Bu desi tersenyum bahagia saar melihat 2 piring nasi goreng dengan gambar senyuman.
"sejak kapan kamu bisa memasak? "
Karena ingin adinda mendapatkan tidur yang nyaman bu desi membangunkannya dan meminta agar adinda membersihkan badan kemudian tidur di kamar..
Untungnya adinda mudah di bangunkan. Jadi ibunya tidak terlalu repot membangunkannya.
"kenamu tidur di sini?" tanya bu desi heran. Namun adinda menjelaskan alasannya menggunakan bahasa isyarat.
"Aku masak nasi goreng buat bunda dan aku. Aku kira bunda akan pulang tepat waktu,tapi ternyata tidak" ucap adinda melalui jari-jarinya yang membentuk sebuah isyarat. Tentu saja ibunya mengerti karena dia yang mengjarkan adinda bahasa tersebut.
"maafin bunda.. Bunda terlambat" ucap bu desi tulus dan adindalun memaafinya karena ia mengerti keadaan ibunya.
"bun makanannya sudah dingin mau aku buatin lagi? "
"Tidak usah sayang,meskipun sudah dingin masih bisa di makan ko"
Dan akhirnya merekapun makan bersama, dan hal itu adalah hal yang paling indah meskipun tanpa sosok seorang ayah yang menemani.
"selesai makan kamu mandi terus rapihkan barang-barang kamu yang ada di ruang tamu" gumam bu desi sembari mengaduk makanannya.
Adindapun membuat isial "OK" dengan menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk lingkaran.
"Sedewasa apapun kamu, kamu akan teyap terlihat seperti anak kecil di depan orang tuamu"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
REMAJA
Teen FictionCerita seorang gadis remaja pintar namun memiliki kekurangan sejak kecil dan membuatnya menjadi bahan bullyan di sekolahnya sendiri. Hingga pada suatu hari dia tidak sengaja menyukai seorang pria yang menjadi rebutan banyak siswi di sekolahnya. Dan...