🍉 삼십삼 🍉

14.9K 3.2K 975
                                    


Yuk ah belajar dari sekarang untuk menilai dari dua sisi, jangan satu sisi nya doang. Biar masing – masing tau gimana rasanya, dan adil tentu saja.


Mungkin ini sedikit agak panjang, maaf kalau bosenin. Happy reading.


















🍉🍉🍉






" Aku mau bahas masalah ini pakai kepala dingin, tapi enggak sekarang (Y/n). aku butuh waktu. "



Adalah omongan terakhir Mark untuk kamu dengar sampai satu minggu ini. Dan itu pula yang kamu sampaikan kepada abang nya Mark, Xiaojun. Ketika kamu datang ke kantor anak – anak WO, sendirian guna membahas perihal pernikahan.



Dan saat itu juga air matamu turun bertepatan dengan mulutmu berbicara, menjelaskan secara terperinci masalah ini.



Sejujurnya enggan untuk memberitahukan pada orang lain perihal masalah ini, tapi mungkin mereka orang yang tepat untuk berbagi keluh kesah, dan siapa tau ada yang memberikan pencerahan berupa jalan keluar.



Xiaojun paham sekarang, kenapa Mark sering tidur di kantor ternyata dia lagi banyak masalah, bukan masalah tentang pekerjaan. Dia sedang menghindar sekarang.



Tepat saat itu, setelah kamu pamit pulang. Mark, dia datang dan bertanya perihal persiapan pernikahanya.



" Yang lain boleh pada keluar dulu engga ? gue mau ngomong sama Mark. " ujar Xiaojun yang mana ketika mereka keluar semua, Kun langsung menelfon Taeyong.



" Bang, kayaknya lo harus dateng ke kantor anak WO, deh. Kalo lo engga dateng, Mark pulang udah babak belur yang ada. "



Paham, saat itu juga Taeyong langsung membatalkan meeting nya dan bergegas ke kantor. Sesabar – sabarnya orang sabar, kalau sudah marah terkadang marahnya itu luar biasa. Dan Xiaojun seperti itu, dia orang yang sabar, sekalinya marah engga ada yang berani ngelawan. Termasuk Taeyong nya sendiri.



" Duduk. " perintah Xiaojun pada Mark.



" Bang .... "



Plakkk



Xiaojun menampar Mark menggunakan laporan tentang perkembangan WO. Yang mana sampai membuat Mark nya sendiri sampai jatuh tersungkur.



" Bangun lo ! papah Lee engga pernah ya, mendidik anaknya menjadi sosok yang pengecut, bajingan kaya lo. "



" BANGUN ENGGA ! "



Mark yang bangun sambil memegang pipinya yang memerah, untuk pertama kalinya sang abang sampai memukulinya seperti ini. Dan Mark diam saja, dia tidak melawan, sebab dia tau, dia pantas mendapatkanya, karena dia memang salah.



Pemandangan yang paling memilukan bagi Taeyong menjadi seorang kakak adalah ya ini melihat kedua adiknya bentrok seperti ini. Jujur aja Taeyong saking panik nya entah kecepatan berapa untuk menepuh jarak ke kantor. Bersyukur juga jaraknya lumayan dekat, dan tidak macet.



Melihat Mark yang tengah berdiri sambil menundukan kepala, dan Xiaojun dengan tangan kanan nya masih memegang laporan. Wajahnya tampan nya Mark seketika babak belur



" Jun lo apa – apaan sih. "



" Dia yang bangsat. Masalah kok ditinggal, ya diselesaikan lah. Apalagi kesalahpahaman. Kalau engga dibikin kelar, yang ada makin melar. "



NCT Husband Series 💚 Mark Lee 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang