Setelah beberapa hari keadaan lea jauh lebih baik, ia senang karena tubuh nya mulai segar dan betapa bahagiaan ketika mendengar halmoni kim akan datang beberapa hari lagi
Taehyung pun dalam perjalanan pulang dari daegu
"Jimin-ah kapan kita bertunangan" miru mengikuti kemanapun langkah laki laki itu tertuju
"Aku sudah bilang nanti dulu miru-shi" miru menghadang jimin yang hendak pergi
"Aku tidak akan menanyakan nya dan akan menurut untuk tidak membahas ini jika kau mencium ku" jimin menatap datar miru yang menatap nya
"Mimpi saja sana!" Miru mendengus kesal ia tidak akan melewatkan kesempatan ini
"Kalau begitu aku akan mengatakan yang sebenar nya pada lea" jimin mengepal kan tangan nya erat
"Dasar licik" miru tersenyum bangga ketika jimin mendekatkan wajah nya pada miru
Ting! -sial
Miru menatap kesal dering ponsel nya dengan berat hati ia mengangakat dan menjawab nya dengan ketus sedangkan jimin bersyukur sekali bisa bebas dari ancaman perempuan gila itu
Miru terus mengomel dengan ponsel nya itu hingga tidak sadar jika jimin sudah pergi meninggalkan nya
"Sial!" Perempuan itu mengepalkan tangan nya erat karena dawei menelfon di waktu yang tidak tepat harus nya sekarang ia dan jimin tengah beradu, beradu yang bisa menjerat jimin untuk selama lama nya hanya untuk nya
***
"Apa lea sendiri" jun bertanya pada tobi yang baru selesai makan
"Aku akan kesana,hari ini taehyung hyeong akan pulang kan dia pasti sendiri lagipula si jimin itu sibuk terus, ku fikir dia lebih mementingkan pekerjaan nya daripada lealove" jun menghela nafas ia berani bersumpah jika sudah mengingat kan tobi untuk tidak menjudge jimin terus tapi laki laki itu bukan control nya ia keras kepala
"Jangan menasihatiku lagi aku bosan dengan ceramah mu itu mau mulutmu sampai berbusa pun aku tidak akan merubah pandangan ku pada jimin" tobi menyela jun yang hendak bicara
"Aku duluan" tobi membelalak kan mata nya
"Ya!" Dan berteriak kencang tapi jun seolah tuli
"Tunggu aku eoh! Kan aku yang pertama ingin ke sana" tobi semakin kesal ketika jun tidak menggubris nya sama sekali
***
"Le? Are you okay" namjoon mendatangi apartemen gadis itu dan membawakan makanan
"Oppa ak__ aku benar benar bingung" namjoon membawa wajah bening lea untuk menatap nya
"Apa yang membuatmu berfikir keras" lea menatap sendu namjoon laki laki itu mengerti bahkan sangat faham maksud dari tatapan lea
"Aku bersumpah tidak akan memberitahukan nya pada siapapun kecuali kau yang meminta nya" lea tersenyum namjoon sangat mengerti diri nya
"Jimin berubah oppa" namjoon berdesir kaku mendengar patahan kata lea laki laki itu menunggu kalimat selanjutnya agar ia tahu inti nya
"Dia selalu sibuk dan hampir tidak ada waktu untuk ku akhir akhir ini aku berusaha memaklumi nya tapi aku benar benar tidak bisa mengontrol rasa penasaran ku ketika dia tiba tiba pergi dan bahkan membatalkan janji nya untuk ku demi pekerjaan dia selalu bilang ada meeting penting dengan para investor besar dan dia harus turun tangan langsung, aku tidak suka di abaikan" namjoon memeluk lea hatinya ikut sakit ketika adik nya mencurahkan semua perasaan nya ia merasa bersalah sekali ketika tau kebenaran nya tapi tidak memberitahuia yakin jika lea tau gadis ini akan sakit hati dan namjoon tidak akan membiarkan lea merasakan itu dan itu arti nya ia harus terus menyembunyikan kebenaran yang ia ketahui
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSCEPTIBLE ✅ [ON GOING]
General Fiction"chagia?" gadis itu menghela nafas nya secara halus "jinja!" jimin mengangguk cepat sebagai jawaban untuk kekasih nya chup!