"Mereka belum mau buka suara juga, kita tidak bisa memaksa nya karena mereka mengancam bunuh diri" lea mendengus kesal mendengar penuturan jun
Pasal nya laki laki itu dari aparat kepolisian dan memantau kemajuan nya, tapi masih belum ada hasil, huh! Lihat saja lea benar benar akan menghukum pelaku penabrakan oppa nya
"Seperti nya takdir sedang menguji kesabaran ku, aku akan menunggu selama apapun hingga aku tau siapa pelaku nya" lea memeluk tehyung yang duduk di sofa sebelah nya
"Oppa kau tenang saja ya? Aku akan melakukan yang terbaik untuk kita semua, mereka harus membayar apa yang telah mereka perbuat hingga membuat oppa kesayanganku seperti ini" mata taehyung berkaca kaca mendengar penuturan adik nya, kenapa ia terkesan seperti merepotkan dan selalu menyusahkan
"Jangan berfikir jika oppa membuatku repot dan susah, buang fikiran itu jauh jauh! Aku menyayangi oppa dan oppa lebih menyayangi aku, kita ini bersaudara terlebih saudara kandung harus nya susah repot itu selalu mengelilingi kita, tidak perlu memikir kan itu semua karena tidak akan ada ujung nya" taehyung mengangguk dan mencium sayang kening adik nya
Jun dan tobi menatap sendu kedua saudara itu
"Kami akan selalu ada untuk kalian juga, kita ini saudara" tobi angkat bicara dan di angguki oleh jun
"Hyeong? Yang harus kau lakukan hanyalah semangat untuk meraih kepulihan mu kembali, apa kau tidak rindu menggendong yeoja bantet kita ini" lea mendengus kesal mendengar penuturan jun terlebih mereka para laki laki ini menertawakan raut wajah nya
"Kau benar benar!" Lea mempuotkan ranum nya tanda ia kesal
Ting! Bel apartemen itu seketika membuat suasana menjadi henin
"Biar ak~" - "Aku saja yang membuka nya" tobi menyela lea yang hendak berdiri
"Hem!"
Ceklek!
"Siap~ kau!" Baru saja tobi ingin mengumpat tapi ia ingat pesan lea, untung kali ini bibir nya bisa di ajak berkompromi untuk tidak baskom
"Lea ada" tobi mengangguk dan membiarkan jimin masuk ke dalam
"Chagi-ya" lea menoleh ke belakang dengan suguhan senyum manis milik tunangan nya. Ah apakah status tunangan itu tetap bisa ia pertahan kan, huh ia harus menahan nya dulu
"Bè" lea menatap taehyung mengisyaratkan untuk menepati janji nya walau ia tau taehyung benar benar memendam amarah nya yang sedang berkecamuk di hati nya
Saraleyo!
"Aku merindukan mu, kenapa tidak memberitahuku agar aku~" - " aku tidak mau mengganggu mu yang sedang sibuk dengan pekerjaan mu, dan tidak mau terlalu membebani" sela lea. Jimin sedikit terkejut hanya saja ia menetralkan raut wajah nya kembali
"Apa yang kau bicarakan hem! Kau prioritas ku chagi jangan pernah berfikir aku ini seolah olah workholick" jimin menangkup kedia pipi lea dan menatal mata itu dalam
Entah apa yang ia lihat di mata lea hingga membuat suasana hati nya gelisah, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pandangan kekasih nya sanhat berbeda saat ini ketika menatap nya.
Jimin mungkin tidak peka terhadap sorot mata lea yang menyiratkan kekecewaan untuk nya,jimin nya yang berada di hadapan nya ini bukan jimin nya yang dulu, laki laki yang ia puja dulu bukan laki laki ini, kemana seorang lark jimin yang dulu, apa aku tidak baik hingga ia bisa berpaling, tapi jika iya apakah harus dengan cara seperti ini, jjang!
"Anja" hingga kedua nya tersadar dari tatapan masing masing karena mendengar suara tegas taehyung
"Tae kanapa tidak mengabari ku eoh" jimin mendudukkan torso nya di hadapan taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSCEPTIBLE ✅ [ON GOING]
General Fiction"chagia?" gadis itu menghela nafas nya secara halus "jinja!" jimin mengangguk cepat sebagai jawaban untuk kekasih nya chup!