"Wah, rame sekali party nya" tobi menyelonong masuk meninggalkan jun yang menatap nya jengah
Bagaimana tidak jengah, tobi langsung saja menghampiri meja meja yang terisi oleh makanan
"Aigoo,halmoni benar benar menepati ucapan nya,arhgg! Aigoo halmoni kenapa pula berhasil membuat ku gagal diet" tobi memelaskan wajah nya di hadapan makanan makanan yang menarik nafsu nya
Para tamu tengah menikmati party yang di adakan khusus untuk menyambut halmoni kim,semua nya tengah berkumpul
Para tamu terlihat menikmati party ini dengan nyaman entah saling bergurau dan bercengkerama sesama rekan nya masing masing
Terlihat bahwa party ini sangat meriah karena banyak sekali keluarga dari masing masing kerabat datang
***
Lea terlihat sangat memukau karena penampilan nya, gadis itu benar benar seperti dewi aprodith yunani dengan berjalan mendekati keluarga nya yang sedang menatap nya dengan senyuman
Lea mengukir senyuman terbaik nya ketika melihat siluet orang yang menatap nya tanpa berkedip sama sekali dan menatap nya tetus menerus hingga labium tebal pria itu menganga tanpa sengaja
Sangat beruntung ketika tobi mengatupkan labium terbuka itu dengan spontan dan membuat oria itu terjingkat
"Mengangalah selebar lebar nya agar dimasuki serangga sekalian" jimin mendengus mendengar ledekan tobi pada nya
Jimin,
Pria itu mendekati lea yang berjalan ke arah nya
"Chagi-ya, apa aku sudah mengatakan jika kai sangat lah cantik malam ini" lea terkekeh ringan
"Pembual" jimin memeluk pinggang ramping gadis itu dan berpamitan pada keluarga semua untuk pergi sebentar dengan lea
"Menurut mu bagaimana reaksi jimin hyeong besok" jun menoleh ke arah tobi yang masih menatap dalam arah keluar nya dua sejoli itu
"Just wait and see" tobi merenung kan ucapan jun yang telah berlalu beberapa detik lalu
Berharap semua nya baik baik saja.
***
"Malam ini banyak sekali bintang" lea menatap langit yang benar benar berdeda malam ini, gelap tapi terlihat terang karena banyak nya bintang
"Kau menyukai ini kan" jimin memeluk lea dari belakang gadi itu dan menatap bintang bersama sama
"Aku berharap kita bisa menatap nya kapan pun kita mau chagi-ya" lea terkekeh renyah mendengar ucapan jimin
"Hmm" deheman, hanya deheman yang mampu ia keluarkan, karena kendati ia ingin pun rasa nya telah berbeda dari yang dulu
Milik nya bukan sepenuh nya milik nya, milik nya telah di miliki orang lain yang bahkan sampai menuju ke jenjang yang sakral
Tidak baik berhara pada seorang yang memeberi masa depan semu
Tanpa kejujuran di dasari kebohongan
'Semoga kau bahagia jimin-ah, aku tidak tau apa yang terjadi besok maaf kan aku karena aku rasa itu adalah yang terbaik dan aku akan merelakan semua nya secara perlahan, aku yakin ini semua akan selesai jika salah satu nya mengalah dan aku lebih memilih dengan pilihan mengalah demi kebaikan kita semua terutama dirimu, illy jimin-ah' lea menatap benda bercahaya itu dengan mata berbinar serta rasa yang tidak dapat di jabarkan
Sementara pria park itu memejamkan mata nya menikmati hangat nya torso kedua yang sedang memeluk satu sama lain
'Aku mencintaimu sangat le! Aku janji ini akan berakhir indah dan maaf kan aku, aku tidak bermaksud menjadi laki laki pengecut seperti ini' jimin membuka mata nya dan menatap obsidian kekasih nya yang tengah tersenyum
Lea menyadari pandangan jimin yang terus menatap nya ketika membuka mata yang beberapa menit lalu di pejamkan
"Don't staring me" jimin terkekeh dan mengechup secepat kilat pelipis nya
"Menatap kekasih sendiri memang nya tidak boleh" lea membalik kan torso nya hingga berhadapan dengan nya langsung
"Tidak boleh, nanti sakit mata tau rasa" jimin terbahak bahak mendengar kalimat yang terlontar dari lea
Rasa nya seperti mengalun lancar tanpa buat buat, lugu
Jimin bahkan bertanya tanya apa yang lea beri dan miliki hingga diri nya tidak bisa menghilangkan siluet gadis ini di hati fikiran dan kepala nya bahkan di setiap hari hari nya
Bayangan lea selalu menari nari di benak nya dan menunjukkan rekaman memories tebtang mereka selama empat tahun bersama
Bagi nya lea adalah dunia nya, walau ia sempat bingung dengan gadis ini dari beberapa hari yang lalu tapi ia selalu berharap yang terbaik yang datang kelada nya
Lea adalah yang terbaik dan hanya lea yang pantas mendampingi nya hingga kapan pun
Walau kenyataan nya ia harus melalui suatu hal yang sangat ia takuti jika kekasih nya itu mengetahui semua nya
Ia takut lea nya pergi
Lea adalah hidup nya bayangkan bagaimana jika hidup kita pergi
Aku harap mereka bisa melewati ini semua dengan tabah dan penuh perjuangan
Sekuat apapun ia lalri tapi jika ia memang di takdir kan untuk mu maka ia tidak akan pernah hisa lari dan akan kembali padamu dan sebalik nya sekuat apapun kau menahan sesuatu yang kau cintai tapi jika dia tidak di takdir kan untuk mu makan kau akan dapatkan kata nihil untu itu
Jadi menyukai,mengaharapkan,dan menginginkan sesuatu itu harus seimbang jangan terforsir sutuh nya karena jika tidak sesuai dengan khayalan atau harapan mu maka risiko yang kau terima akan setimpal dengan seberapa kuat atau seberapa besar kau mengharapkan itu
Jangan berlebihan terhadap sesuatu, jika terlanjur sperti jimin dan lea maka harus menanggung sendiri risiko nya
Hi' annyeong gyus, maaf banget yo aku baru up soal nya lagi padet banget jadwal ku
Tinggalin jejak nya ya tidak memaksa ko hanya sekedar mengingat kan or remember untuk meng apresiasi si author saja
Bye. Seeyoosoon
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSCEPTIBLE ✅ [ON GOING]
General Fiction"chagia?" gadis itu menghela nafas nya secara halus "jinja!" jimin mengangguk cepat sebagai jawaban untuk kekasih nya chup!