Elisa POV
Aku sedang makan malam dengan semua anggota keluarga ku. Kebiasaan Mamaku yang masak sendiri tapi juga dibantu oleh Bibi membuat aku, kakakku dan juga Papa suka makan dirumah dan jarang banget makan diluar. Setelah aku menyelesaikan makan, aku langsung naik menuju kamarku untuk tidur karena besok tidak ada tugas dari dosen. Aku menaikan AC dan juga mematikan lampu dan beranjak ke kasur untuk tidur.
Keesokan paginya aku bangun lumayan pagi karena semalam tidak begadang. Aku langsung bersih-bersih dan mandi. Kemudian pergi ke dapur untuk membantu Mama yang sedang memasak bersama bibi juga. Setelah makanannya matang, aku menuju ruang makan untuk makan bersam dengan kakak dan juga Papa. Setelah beberapa menit sarapan, kakak pamit berangkat dulu karena ada urusan mendadak sehingga aku harus berangkat ke kampus dianterin Papa. Setelah aku dan Papa selesai makan, kami pamit ke Mama dan menuju ke mobil. Pagi ini cukup macet dijalan hingga aku agak terlambat ke kampusnya.
Aku turun disamping kampus seperti biasanya dan berpamitan dengan Papa. Mobil Papa sudah menjauh meninggalkan tempat ku dan aku berlari ke dalam kampus.
Author POV
Sesampainya Elisa di kelas sudah ramai mahasiswa lain yang sudah berangkat. Tak berapa lama setelah aku duduk, Profesor Hamid masuk dan mengabsen.
“OK, pagi hari ini kita tidak melakukan kegiatan belajar mengajar” kata Profesor Hamid kepada semua mahasiswa yang ada dikelas itu
“Tapi akan diganti dengan tugas kelompok yang kemarin. Jadi kalian hari ini akan mencari bahan untuk tugas itu bersama teman kelompok kalian sampai jam pembelajaran selesai. Selamat pagi” sambung Profesor Hamid lalu keluar dari kelas
Elisa yang mendengar itu langsung menghela nafas. Dia memang tidak terlalu suka kalau tugas yang dikerjakan secara kelompok. Dia lebih suka mengerjakan sendiri. Begitu pun dengan Arief yang juga gak suka kalau dia 1 kelompok dengan si Elisa. Tetapi, karena harus dikerjakan mau gak mau harus mengerjakan bersama-sama. Arief menuju ke mejanya Elisa, tetapi dihadang oleh Tasya.
“Elo tuh kenapa sih gangguin gue mulu. Gak ada kerjaan lain apa?” tanya Arief lalu menghempas tangan Tasya yang menghadang Arief
“Gue kurang apa sih?” tanya Tasya kepada Arief yang telah sampai ke meja Elisa
“Elo gak kurang apa-apa tapi gue yang gak mau sama elo” jawab Arief lalu menggandeng tangan Elisa paksa keluar
“Heh tunggu. Elo kenapa gandeng cewek kayak gini?hah?” tanya Tasya lagi sambil menahan tangan Elisa
“Dia lebih baik daripada elo,Bitch” kata Arief kemudian pergi dari kelas itu bersama dengan Elisa.
Setelah agak menjauh dari kelas itu, Elisa tiba-tiba berhenti dan melepas tangannya dari genggaman Arief.
“Kenapa sih pegang-pegang tangan gue segala. Kalau mau jauh-jauh dari si cewek tadi jangan bawa-bawa gue. Kita gak kenal ya jadi jangan sok tau tentang gue” kata Elisa berlalu meninggalkan Arief
“Heh kita itu mau ngerjain tugas kenapa malah pergi sih” kata Arief sambil mengejar Elisa
“Gue lagi gak mood buat ngerjain tugas. Elo ngerjain sendiri aja, gue mau ke perpus” kata Elisa lagi lalu berjalan menuju perpustakaan
“Ya kan ini tugas kelompok kenapa gue yang ngerjain sendiri. Mana tanggung jawab elo sebagai anggota kelompok?hah?” tanya Arief dengan nada emosi kepada Elisa
“Elo masih tanya tanggung jawab gue? Yang mencampuradukkan antara masalah pribadi sama kelompok siapa? Masih perlu bukti lagi hah? Kata Elisa dengan sedikit teriak
“Ya kan gue ngelakuin itu biar si Tasya gak ngejar-ngejar gue dan kita bisa mengerjakan tugas dengan tenang tanpa diganggu sama dia” Arief pun menjelaskan kepada Elisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold ( sad ending )
Teen FictionBerakhir sad ending Silahkan siapkan tisu diakhir cerita :)