39. Di kediri🐻

529 34 4
                                    

Tambah lama ide semakin berkurang :)
















Sekarang gendang telinga Arin sedang dilanda bencana besar. Karena.....

"EH KUI KOPIKU." Teriak Heejin

"Heh iki i kopiku." Balas Haechan

"Aku yg vanila latte." Ucap Heejin

"Aku yo sama."

Dengan emosinya yg sudah memuncak, Arin langsung memarahi mereka

"HEH KALIAN ITU YA, DIMANA MANA PACARAN ITU ROMANTIS. KOK MALAH KAYAK GINI." Ucap Arin

"Lah itu kan kakak sama si Ubin. Kita kan beda." Balas Haechan

"Lagipula malah asik kalo kayak gini. Ada berantem berantem nya." Ucap Heejin

"Aneh." Gumam Arin

"YANG PENTING KITA BAHAGIA."  Bentak mereka berdua

"Serah."




Arin p.o.v

Bener bener mereka aneh banget. Bukan romantis malah berantem terus. Untung ga ada yg mau putus.

Tapi kayaknya aku salah ngajak mereka berdua. Mana gak jalan jalan lagi. Ini kita ke Kediri apa ke rest area sih

Mana mak gw udh nanyain lagi. Siap siap kena sendal melayang ini. Mungkin tambah jeweran maut

Arin p.o.v end

🐻

2 jam berlalu, mereka sekarang sudah sampai ke kota tujuan mereka. Kota dengan julukan kota tahu, yaitu Kediri. Sayangnya mereka tidak lewat ikon Kediri. Karena mereka lebih memilih lewat Semampir daripada pare. Lebih jauh soalnya.

"Ini kita nyebrang jembatan gak kak?" tanya Haechan.

"Nyebrang dong."

"Berarti lewat Ikip ya."

"Yap, seratus buat Echan."

"Lho kak, kakak itu asli mana sih?" tanya Heejin penasaran.

"Sebenarnya sih kakak lahir di Surabaya cuma besar di Kediri." jawab Arin.

"Oooooo...."

'Tanya terus dijawab dan berakhir oooo doang. Untung gw sabar.' batin Arin.

"Kak, gak mampir buat makan?" tanya Heejin.

"Kamu laper to, kalo laper kita ke tengah kota dulu." ucap Arin.

"Hehe, iya."

"Ya wes, Chan nanti jembatan baru belok kiri ya."

"Siap kak."

Mereka pun berjalan menuju ke tengah kota sebelum ke rumah Arin.

🐻

"Aku kira kamu mau makan pecel tumpeng jin. Ternyata cuma bubur ayam." ucap Arin.

Seharusnya jika Heejin hanya ingin bubur ayam. Mereka tidak usah ke tengah kota.

"Hehe, ya maap kak. Kan aku gak tau kalo di arah mojoroto juga ada bubur ayam." balas Heejin malu malu.

"Yaudah lah kak, toh juga aku yang nyetir."

"Bukan masalah itu Chan. Bisa bisa nyampe rumah langsung ada sendal melayang sama sapu terbang."

"Hahahhahah."

"Permisi, ini bubur ayamnya 3 ya." ucap penjual nya sambil memberikan 3 mangkok berisi bubur ayam.

"Nggih."

"Ini minumnya apa ya?" tanya penjual itu.

"Es teh 3 ya mbak."

"Siap."

"Ngomong ngomong mas nya ganteng banget sih, jomblo ya." sambung penjual itu dengan tatapan genit ke Haechan.

"Mbak nya mau goda pacar saya ya?" ucap Heejin dengan tatapan seram nya.

Dengan rasa malu, penjual itu langsung kembali ke gerobaknya dan membuatkan minum untuk ketiga pembeli tadi.

"Utututu ada yang cemburu." ucap Haechan sambil mencubit pipi chubby Heejin.

"Ihhh apaan sih."

"Heejin ternyata bisa cemburu juga." kata Arin.

"Emang kenapa sih, malah bagus toh aku cemburu. Dulu sama Jaemin gak pernah lho kayak gini."

"Iya ya."

Setelah minuman itu selesai di buatkan mereka langsung menyantap makanan yang sudah tersedia di depan mereka.

🐻

Saat mereka sampai di rumah Arin. Benar saja, ibu Arin sudah siap siaga didepan bersama sapunya. Oh No ada apa ini...

"Assalamualaikum mama." salam Arin.

"Waalaikumsalam, kemana aja kamu?" tanya mama Arin dengan nada mau marah.

"Tadi makan bubur ayam dulu sama Haechan, Heejin." jawab Arin dengan suara kecil.

"Ya wes masuk o. Kakakmu udah nunggu." ucap Mama Arin

"Nggih."

Mereka bertiga pun masuk kedalam rumah 2 lantai tersebut. Heejin sebenarnya sempat malu, karena dia tidak mengenal sama sekali orang yang ada di rumah ini. Ya paling cuma Arin.

Sedangkan Haechan sudah kenal dekat dengan keluarga Arin. Karena kejadian ibunya sih.

"Kak binnie!" sapa Arin.

"Eh binnie, tumben kamu pulang. Biasanya lebaran doang." ucap Binnie yang masih melihat ponselnya.

"Kan aku disuruh mama kak, kalo ga ya aku gak mau pulang." balas Arin.

"Hadeh terserah kamu lah."

"Oh ya, kamarku udah bersih kan, kamar tamu juga kan?" tanya Arin.

"Sudah beres semua." ucap Binnie sambil mengacungkan jempolnya.

"Ini kita tidur dimana kak?" tanya Haechan kebingungan.

"Itu ada 2 kamar kosong." ucap Arin sambil menunjuk 2 pintu di baratnya.

"Ooooo, ok kak. Aku masuk dulu."

"Aku juga ya kak."

"Iya."



























Siapa nih yang kangen aku nulis??? Gak ada gapapa kok :)

Jangan lupa vote pokoknya.

Biar tambah semangat gitu aja, hehe :))))

Bye bye

Lop yuh semua!!

💕💕💕💕

"CLASS" NCTZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang