- PROLOGUE -

58 7 0
                                    

"Even if they're your bestfriend, they can also betrayed you someday."
Mikhail Reghold

Aksenburg, kota yang terlihat damai nan asri. Namun, siapa sangka dibalik kedamaian itu masih banyak mafia berkeliaran? Ironis memang.

Orang-orang begitu bodohnya percaya bahwa dunia memang sudah damai. Mereka hanya tidak tahu apa yang terjadi di dunia politik. Pejabat-pejabat dengan mudahnya melakukan korupsi dibelakang rakyat, padahal kemiskinan terus meningkat setiap tahunnya. Namun, pemerintah seakan tidak peduli dengan hal itu. Mereka hanya gila jabatan dan harta, tidak peduli dengan nasib orang-orang jelata.

Takdir memang di tangan Tuhan, tapi setiap manusia bisa mengubahnya dengan melakukan banyak hal. Namun, banyak orang terjatuh dalam lubang kesengsaraan. Pada akhirnya mereka hanya menjadi sampah yang berlaku semena-mena terhadap sesama. Melakukan kriminal, korupsi, merampas harta, melakukan kudeta, dan masih banyak lagi. Hal itu sungguh memuakkan.

Mikhail Reghold adalah salah satu dari sekian banyaknya mafia yang hidup di kota Aksenburg. Ia bukanlah mafia yang mengacau di masyarakat, melainkan mafia yang mengacaukan dunia politik. Bersama rekannya, Kripton Zastava, Mikhail sudah membantai ratusan pejabat yang melakukan korupsi di berbagai sudut kota Aksenburg.

Kejam? Bisa dibilang begitu, dan bisa dibilang tidak sama sekali. Dengan membunuh pejabat korupsi, sama saja mereka berdua telah membantu memerdekakan rakyat jelata. Tetapi, tetap saja mereka hanyalah pembunuh kebahagiaan orang lain. Mereka tidak memikirkan nasib keluarga yang ditinggalkan.

Suatu ketika terjadi sebuah perdebatan diantara keduanya. Mereka tak henti-hentinya beradu argumen. Saling berteriak, menggebrak meja, mendorong satu sama lain, tidak jauh berbeda dengan dua bocah yang sedang memperebutkan mainan.

Satu jam telah berlalu dan akhirnya keduanya menyerah untuk bertahan. Kripton mengumpat kasar, tanda bahwa ia putus asa. Sedangkan Mikhail, ia menundukkan kepala sembari meletakkan kedua tangannya di atas meja.

"Persetan denganmu, Mikhail. Akan ku lakukan semuanya sendirian!"

"Ya, lakukan saja tindakan bodohmu itu. Aku muak dengan semua omong kosong ini!"

"Don't trust people, they're fake."
Kripton Zastava

To The HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang