Happy reading!!!
Pagi yang begitu cerah dimana matahari sudah terang menyinari bumi. Setelah ia melakukan pemanasan tubuh setelah bangun. Ia langsung menuju ke kamar mandi yang di mana memang ada di dalam kamarnya. Ia sengaja tidak membuka gorden karena ia takut eomma akan terbangun dari tidurnya.
Soobin memasuki kamar mandi, ia langsung mengambil sikat gigi dan berada di atas wastafel. Setelah menyikat gigi ia mengambil pembersih muka dan mulai mengusap kulit mukanya. Setelah semua selesai ia menuju ke lemari besar miliknya dan mengambil kaos putih sebagai atasan dan celana denim sebagai bawahan.
Setelah ia merasa semua sudah, ia langsung menuju ke bawah tepatnya ke meja makan untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri karena memang di rumah jeon belum ada yang bangun selain dirinya.
Tak lama berselang, jungkook datang ke bawah menuju meja makan, ia kira eunha sedang menyiapkan sarapan paginya. Namun ternyata salah. Ternyata anak lelakinya yang sedang menyiapkan makanan pagi.
"eomma belom bangun?" tanya jungkook
"belom."
"kenapa gak di Bangunin?"
"gak, eomma kayanya lagi capek banget, mungkin gara gara semalem."
"..."
Setalah menyiapkan sarapanya soobin duduk di bangku meja makan. Ia makan tanpa menawarkan Appanya, karena jujur ia masih sedikit kesal atas perlakuan appanya pada eomma. Bukan hanya perlakuannya. Namun juga kata-kata yang membuat soobin sedikit sakit hati.
"Appa gak di siapin Makannya?
"gak," jawab singkat tanpa menatap mata sang Appa
"kamu. Kalo Appa lagi bicara di tatap matanya," dengan nada sedikit menekan
"harus banget? Setelah semalem Appa bentak Eomma semalem. Sampai eomma nangis dan tidur di kamar aku?" jawab soobin dengan nada sinis
"Kamu gak usah urusin masalah orang tua."
"Ini. Bukan cuman masalah orang tua. Tapi ini juga masalah aku dan Nuna."
"Denger ya Appa. Jeon jungkook yang terhormat. Appa boleh marahin aku dan kesel bahkan benci sama aku, karena keputusan aku yang memilih menjadi dokter di banding pilihan appa. Aku gak peduli apa yang appa ucapain ke aku mau itu kata kasar ataupun kata kotor sekali pun. Tapi! Jangan pernah pernah ngomong kasar ke eomma atau berkata kasar ke Nuna, aku gak akan tinggal diam." soobin berkata sedikit keras namun tetap mengontrol emosinya
"Appa harus tau! Nuna gak butuh aku ataupun kata-kata bijak dari eomma. Tapi. Nuna hanya butuh pelukan Appa dan pundak appa ketika Nuna ngerasa semua ini gak adil buat dirinya." soobin dengan nada sendunya, seolah ia merasa bersalah atas dirinya yang belum bisa membuat somi nyaman di samping dirinya
Jungkook yang masih terdiam dengan tangan yang masih memegang roti di sebalah kanan dan stik untuk menaru selai di atasnya. Jujur ia sangat terkejut atas perkataan yang di lontar oleh soobin sampai akhirnya air mata lolos dari kedua matanya. Ia benar benar merasa bersalah atas sikapnya yang sangat egois, ia merasa bersalah atas apa yang selama ini ia lakukan kepada somi dan eunha seorang perempuan yang seharusnya jungkook kasihi dan sayangi.
Soobin yang melihat jungkook terdiam dan menangis ia langsung berjalan menuju jungkook dan memelukanya dengan erat. Lalu ia berkata tepat di telingan jungkook "Temuin Nuna. Minta maaf sama eomma. Appa. Nuna butuh appa saat ini gak ada siapapun yang ia butuhkan selain pelukan Appa."
Eunha yang berada di lantai atas tersenyum begitu bahagia melihat anak dan suaminya saling berpelukan.
🐰🐰
Jujur sebenernya mau post ini setelah sehari up chapter kemaren tapi karena ada pengumuman member enhype jadi ketunda nulisnya maaf ya.
Somi lebih baik jadi idol apa gak?
(wajib jawab)Salam
istri soobin 🐰
Bener bener kemaren hari yg bikin bahagia, setelah 4 thn gak ada moment sekarang ada moment terang-terang dari hobi yang mau ngasih makanan ke gfriend di live YT bangtan
Sama yeonjun ngomong yeojachingu sunbenim di acara jalan" mereka (lupa judul acaranya)
Menang bnyak pokoknya BHL kemaren
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Family [JEB-JJK]
Fiksi PenggemarHighnest Rank #10 eunkook out of 2k stories kisah keluarga bunny family *slow up*