DUA

2.2K 186 1
                                    

krist memasuki suatu ruangan di dalamnya sudah ada pria tampan dengan kemeja hitam tengah duduk di sebuah sofa dengan tangan yang sedang menari di atas keyboard laptop

krist memasuki suatu ruangan di dalamnya sudah ada pria tampan dengan kemeja hitam tengah duduk di sebuah sofa dengan tangan yang sedang menari di atas keyboard laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa permisi krist langsung masuk saja lalu menutup pintu ia langsung menduduki dirinya di sebelah profesor muda yang memanggilnya tadi ke dalam ruangannya

"Mae sudah baik-baik saja krist, phi tadi sudah menelfon dokter yang menangani mae jadi kau tidak perlu khawatir lagi" ujar singto yang mulai percakapan

"Bernakah phi, akhirnya hatiku terasa tenang setelah mendengarnya aku khawatir pada mae phi aku hanya memiliki mae tidak ada lagi yang aku miliki selain mae, Mae terlalu berkejakeras untuk masadepanku hingga mae sakit seperti ini" ujar krist dengan wajah sedih

"Kau sekarang tidak sendiri kau memiliki phi yang akan selalu ada di sisi mu, sekarang kemari tidurlah nanti sore kau ada kelas lagi kan phi tadi melihatmu sangat khawatir saat kau melamun kau kelelahan karna semalam tidak tidur menjaga mae kan" tanya singto

Krist pun langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan paha singto sebagai batalannya, singto hanya tersenyum melihat kelakuan krist

Krist pun langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan paha singto sebagai batalannya, singto hanya tersenyum melihat kelakuan krist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Phi jangan bersikap seperti tadi lagi saat di kelas aku sangat malu menjadi pusat perhatian"

"Baiklah maaf kan phi, sekarang pejamkan matamu"

Krist yang mulai memejamkan matanya ia tidak khawatir akan ada yang masuk karena setelah ia menutup pintunya tadi ia juga menguncinya, saat ini singto yang awalnya lebih fokus pada pekerjaannya tapi saat ini lebih fokus pada kris membelai rambut krist dengan lembut sekali sehingga membuat krist cepat terlelap

"Krist bangunlah ini sudah masuk jam mu untuk masuk kelas lagi" ujar singto sambil sedikit mengguncangkan bahu krist

"Phi bisa tolong izinkan aku, aku rasa aku tak enak badan kepalaku sedikit pusing aku ingin istirahat saja"

Singto mendengar itu pun langsung mengambil hpnya dan menelfon dosen dengan handphone pribadinya

"Sekarang kita pulang saja ya, mau phi gendong apa bagaimana?" Tawar singto

"Phi gila ini masih di kampus, aku akan menunggu di tempat biasa phi susul aku secepatnya aku sudah tak tahan ingin berbaring"

Mendengar perintah krist singto langsung membereskan barang-barangnya dan menyusul krist yang sudah pergi lebih dahulu

Krist berjalan gontai karena ia benar benar merasa pusing dan lemas ia hampir terjatuh tetapi ada seseorang yang membantunya

Krist berjalan gontai karena ia benar benar merasa pusing dan lemas ia hampir terjatuh tetapi ada seseorang yang membantunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nong kau tidak apa-apa kau sangat pucat?" Tanya pria yang membantu krist

"Tidak phi aku hanya sedikit lelah saja terimakasih sudah membantuku lagi"

"Baik lah bagaimana jika aku antar pulang saja? Dimana rumah mu? Aku akan mengantarkan mu"

"Tak usah phi kay aku baik baik saja aku duluan ya sekali lagi terimakasi"

Krist meninggalkan kay yang tengah khawatir melihat jalan krist yang tidak seimbang tetapi kay sedang terburu-buru sehingga ia pun langsung pergi

Tak lama menunggu singto pun datang dengan mobilnya membukakan pintu untuk krist

 "Ayo cepat masuk muka mu semakin pucat, bagaimana jika kita mampir ke rumah sakit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo cepat masuk muka mu semakin pucat, bagaimana jika kita mampir ke rumah sakit?"

"Tak usah phi aku hanya ingin istirahat di rumah" ujar krist

~

Saat memasuki rumah krist, krist langsung menuju ke arah kamarnya ia langsung membaringkan tubuhnya dan langsung memejamkan matanya

Singto tak ingin mengganggu krist yang sedang istirahat ia langsung keluar membuatkan bubur dan kebutuhan lainnya untuk krist jika nanti krist bangun semua sudah siap

Singto mendekati krist lalu memegang dahinya, dahinya terasa sangat panas lalu ia mengambil handuk dan air hangat untuk mengompres krist agar panasnya turun

Pada sore hari krist membuka matanya ia melihat sekelilingnya yang kosong tidak ada siapa-siapa ia hanya melihat langit-langit ia tidak bisa beranjak karena tubuhnya sangat lemas, tak lama ada seseorang membuka pintu membawa nampan yang berisi bubur dan obat-obatan

"Makanlah dulu agar cepat sembuh"

"Aku tidak lapar phi"

"Sedikit saja ayo buka mulut mu"

Dengan terpaksa krist membuka mulutnya karena jika tidak ia akan mendapat omelan dari singto

"Phi aku sudah kenyang"

"Sekali lagi naaa aaaa ayo buka"

"Aku mual phi aku tak ingin makan lagi" ujar krist sambil menutup mulutnya

"Baiklah setelah ini minum obat dan istirahat lagi agar cepat sembuh"

Setelah krist meminum obatnya singto mengecup dahi krist dan pergi keluar untuk menyimpan nampan dan kembali ke kamar untuk menemani krist tidur tak lupa singto memeluk krist dengan erat agar krist tidak kedinginan

Setelah krist meminum obatnya singto mengecup dahi krist dan pergi keluar untuk menyimpan nampan dan kembali ke kamar untuk menemani krist tidur tak lupa singto memeluk krist dengan erat agar krist tidak kedinginan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















⬇️⬇️⬇️

HELLO, PROFESORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang