15+Relation

139 11 0
                                    








Hayn is calling...

Bright sedang dikantor melakukan aktivitas kesehariannya. Tangannya menggeser layar ponselnya.

"Halo?"

"Mas Brii"

"Iya kenapa Hayn"

"Mas Bri jadi ingin ketemu mama papa?"

Bright mengernyitkan dahinya, tentu saja jadi. Cepat atau lambat Bright harus bertemu. Wajib.

"Harus Hayn" Jawab Bright

"Orang tuaku hari ini sampai, nanti sore. Mereka bilang mau ketemu mas Bri."

Sepertinya orangtua Hayn lebih cocok jadi orangtuanya. Semuanya serba spontan

"Nanti Mas Bri kesana pulang kerja ya?"

"Okee mm—"
"Mas Bri, Kalo papa aku jahat mas Bri gak akan pergi kan?"

Bright heran dengan Hayn-nya,
"Ngga akan Hayn"

"Oke, aku suka mas Bri" ucap Hayn, Bright tersenyum tipis.

"Mas ngga suka"

"MAS BRI!"

"Bercanda, nah gitu kalo ga heboh bukan Hayn-nya mas"

Hayn terkekeh

"Gausah nge khawatirin hal yang belum terjadi. Kalo orang tua kamu belom bisa nerima Mas, Ya mas Coba terus sampe keterima"

Hati Hayn menghangat.

🍁

Bright menekan Bel rumah Hayn, bohong kalau ia mengatakan bahwa ia baik baik saja. Lebih menegangkan dari pada saat ia melamar pekerjaan atau bahkan melamar Hayn.

Pintu terbuka Bright mendapati Hayn, Hayn memberikan tatapan yang sulit diartikan Bright. Tangan Hayn meraih tangan Bright, kemudian mengelus jari Bright yang terdapat cincin yang sama denagannya.
Bright mengusap pucuk kepalanya seolah olah meyakinkan bahwa mereka akan baik baik saja.

Bright melangkahkan kakinya, siapapun yang melihatnya tau Bright adalah orang terpelajar.

"Duduk Bri" sapa Thanat, suasananya jauh berbeda saat dirumah Bright.

Bright menempati kursi yang tersisa, disamping Thanat. Thanat mendekatkan bibirnya ke telinga milik Bright.

"Jawabnya yang pinter Bri, good luck"

Thanat sudah berpengalaman, mantan istrinya saja harus melewati berbagai pertanyaan. Apalagi Bright yang notabene nya akan menjadi kepala keluarga.

Thanat membuka topik pembicaraan, "Ini Bright pa"
Pria yang disebut papa oleh Thanat mengalihkan pandangannya. Matanya menatap dingin Bright. Hayn khawatir.

"Bright Vachirawit Chivaree, a supervisor? i see" Nadanya terdengar angkuh. Bright diam menatap Pria yang sedang membacakan biography nya.

"Dont learn about someone from what you heard. Learn it straight to his face, Sir." Jawab Bright yang mulai jengah dengan kelakuan pria didepannya.

Thanat tersenyum.

"What can you do for my daughter, how dare you take someone else's daughter to be yours" tanya Pria itu.

"I may not have all the facility that you've gave to Hayn for all of her life. And i got to make up for it" sorot keyakinan jelas terlihat dimata Bright, Bright tersenyum bukan tersenyum remeh.

DOT || BRIGHT VACHIRAWITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang