8

84 9 6
                                    

Deeva telah siap pagi ini dan menuju lobi untuk menemui arka yang sedang menunggunya di parkiran mobil, setelah memasang sabuk pengamannya deeva melirik arka yang masih sibuk dengan ponselnya entahlah pria itu sudah menyadari kehadiran deeva apa tidak.

"Arka?" Ujar lembut deeva

"Arka alveno valen?" Ujar deeva lagi dengan suara sedikit meninggi

Deeva kehilangan kesabarannya saat diacuhkan, ia benci arka seperti ini mengacuhkannya dan sibuk sendiri.

Ia pun melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil arka, deeva sedikit membanting pintu tersebut agar arka sedikit tersadar.

Arka menyadari itu dan menoleh menatap deeva keluar dari mobilnya. Deeva berjalan saja terus meninggalkan arka disana.

"Hei kenapa kau turun?"

"..."

"Kau ingin aku terlambat meeting? Masuklah, aku akan mengantarmu ke rumah ibu" teriak arka dari dalam mobilnya

Deeva terus saja mengacuhkan arka yang sibuk membuntuti deeva yang sedang berjalan di area pejalan kaki. Arka menghentikan mobilnya kemudian turun menarik deeva dengan sedikit tenaga prianya.

"Kau ini kenapa? Apa kau tidak bisa menurut pada suamimu?! Ayo naik, kuantarkan kau pada ibumu"ujar arka dengan suara sedikit meninggi

"Kau mengacuhkanku sedaritadi aku mengajakmu bicara tapi kau terus saja sibuk dengan ponselmu. Aku sedaritadi menyuruh jalan arka, kenapa sekarang kau justru memarahiku?!"

"Aku tidak mendengarmu adeeva" ujar arka mencoba sabar

"Tidak, kau mengacuhkanku jadi kau sana berangkatlah meeting jangan menggangguku aku ingin ke ibu saja" terang deeva sedikit berteriak

"Sebelum kesabaranku habis, naik ke mobil sekarang" ujar arka dingin

Deeva tidak mendengarkan perintah arka dia justru mengacuhkan arka dan meninggalkan arka disana.

"Argh wanita itu benar- benar keras kepala sekali!" Gerutu arka frustasi sambil melonggarkan sedikit dasinya dan melipat sedikit lengan bajunya

Arka menghampiri deeva yang sedang berjalan cepat meninggalkannya dan langsung meraih pinggul deeva kemudian menggendongnya paksa menuju mobilnya.

"ARKAAAA!!! KAU SUDAH GILA YAH!!! TURUNKAN AKU!!!! YAK!!! ARKA ALVENO VALEN! TURUN KAN AKU KU BILANG!!!!" Berontak deeva sambil memukul punggung gagah arka

Arka diam tidak menggubris perkataan deeva. Setelah membuka pintu mobilnya, dia menurunkan deeva dari gendongannya dan mengunci tubuh deeva.

"Masuk"

"Aku tidak mau?! Kau sudah gila yah menggendongku seperti itu?! Kau liat tadi orang-"

"Deeva, apa kau tidak ingin menurut padaku? Masuk aku bilang" potong arka

"A.K.U T.I.D.A.K M.A.U! APA KAU TAK PAHAM AKU TIDAK MAU?!" Teriak deeva dengan penuh penekanan

"Ny. Arka, apa aku perlu menciummu agar kau mau menurut pada suamimu?" Tanya arka sedikit mengancam tapi tetap dengan wajah datarnya

Aliran darah deeva berdesir hebat, jantungnya berdetak kencang, kulit putihnya yang kontras sekarang sudah semerah tomat saat arka menatapnya intens seperti itu. Entah, arka menyadari itu atau tidak yang pasti deeva lagi- lagi tersihir dan menurut pada arka. Tanpa melawan arka lagi, gadis 20 tahun itu langsung saja masuk ke mobilnya dan memasang seatbeltnya.

Arka pun kemudian menutup pintu mobilnya dan masuk juga kemobilnya, arka memutar kunci mobilnya dan menginjak gas mobilnya menuju rumah deeva.

Selama perjalanan deeva diam, dia terpatung kejadian barusan membuatnya sedikit terkejut. Arka bisa- bisanya mengendalikan dirinya hanya kurun waktu hampir 2 minggu. Apakah arka sehebat itu? Bahkan, pria yang ia sukai hampir 4 tahun lamanya tidak bisa menghipnotis deeva semudah itu.

Wedding Dress (JinYeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang