MENYAMAR

2 1 0
                                    

Sampai di gerbang kota si putri malu kebingungan. dia ingin masuk bersama beberapa orang yang hendak masuk. Dia tampak kikuk. tapi rupanya si putri malu punya satu keahlian yang memudahkan jalannya mencapai tujuan, yaitu berbohong.

"Hai, kamu. kenapa sikapmu aneh begitu. masuk enggak, keluar enggak." bentak seorang penjaga gerbang yang terlihat sangat santai tapi ingin tampak berwibawa.

"Eh, anu, saya ini pelupa. saya sudah diberitahu kemana saya harus pergi, tapi saya lupa lagi, makanya saya ragu-ragu."

"Memangnya mau kemana?"

"Mau ke istana Tuanku pangeran gagah. Saya akan bekerja di sana menjadi pembantu pelayan."

Pelayan itu sudah bekerja kasar, pembantu pelayan adalah orang yang paling lelah dalam kehidupan sehari-hari. Dia akan paling sering disuruh dan paling banyak mengerjakan sesuatu.

"Kalau jadi pembantu pelayan jangan menor. Tidak pantas." komentar si penjaga.

"Oh, maaf, sebab saya mau ke kotaraja jadi saya harus berdandan secantik mungkin. Kalau sudah sampai di sana saya tidak akan berhias." Rupanya tanpa menempelkan bedak yang tebal, kulit sang putri sangat berkilau karena makanannya yang selalu bergizi, tidak pernah lama tersengat matahari dan tidak pernah bekerja hingga kelelahan. Jadi dia tidak pernah mengalami darah rendah yang mengakibatkan tampilan wajah pucat dan mata cekung. Kulitnya yang glowing itu dikira si penjaga adalah hasil polesan bedak tebal. si putri merasa bangga dengan kecantikannya.

"Ke istana pangeran kamu harus lurus terus dari gerbang ini, lalu setelah menemukan alun-alun kamu harus berbelok ke kiri menyusuri gang. Selanjutnya ada pintu besar, itu pintu belakang. kamu harus bertanya lagi kepada penjaga di sana."

"Terima kasih, penjaga."

"Tidak ada sopan-sopannya kamu ya. panggil aku pak."

"Iya pak penjaga, maaf." setelah itu si putri melenggang dengan lancar me nuju ke istana.

Dimana-mana, tidak di dalam cerita dongeng maupun dalam kehidupan nyata. Mereka yang lihai berbohong adalah yang dianggap pintar. Mereka selalu bisa mencapai tujuan karena banyak akal, banyak muslihat. sementara itu, orang-orang yang bertahan untuk berkata-kata yang benar akan tersisih, tersingkir. mereka tampak bodoh, ditertawakan dan dimanfaatkan.

Tapi untunglah, dalam kisah dongeng kali ini, kalian akan melihat hal yang berbeda. Seperti jika kalian melihat bunga yang biasanya berwarna kuning, kalian kali ini akan melihatnya berwarna ungu atau biru. Ini adalah bahasa perumpamaan. Dan kiasan yang sesungguhnya akan kalian temukan dalam kesan perjalanan membaca ini.

Putri Malu-Malu KucingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang