05; Kehilangan jejak

240 43 2
                                    

Suasana di kelas Jungkook pagi ini terasa begitu mencekam. Padahal saat ini baru saja memasuki jam pelajaran ketiga, namun wajah-wajah murid di kelas itu sudah terlihat begitu penuh dengan beban. Di depan kelas, Park Songsaenim menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Guru laki-laki bertubuh tambun itu memincingkan matanya, memperhatikan satu persatu wajah muridnya dengan tajam.

Hari ini kelas Jungkook sedang mengadakan ulangan dadakan. Dan yang lebih mengerikan lagi adalah karena matematika adalah mata pelajaran yang akan diujikan. Ditambah lagi guru pembimbing mereka yang terkenal sangat garang seantero sekolah. Park Songsaenim tidak akan segan-segan menyobek kertas atau bahkan memakimu jika ketahuan mencontek atau berkerja sama dalam pelajarannya. Ah sepertinya lengkap sudah penderitaan mereka.

Bambam sudah terlihat berkeringat. Disampingnya Kim Mingyu berulang kali mencoba untuk memanggil Eunwoo yang tengah sibuk mengerjakan soal . Sementara di bangku belakang, Lee Seokmin sudah pasrah, pria itu lebih memilih menelungkupkan kepalanya di atas meja. Menunggu sebuah keajaiban. Berharap Minghao yang menjadi teman sebangkunya bisa sedikit membantu meskipun jika dipikir kemungkinan keinginannya terkabul hanya beberapa persen saja.

Berbeda dengan keempat temannya, di ujung sana Jeon Jungkook mengerjakan soal ulangannya dengan tenang. Pelajaran Matematika bukanlah suatu hal sulit untuknya. Tidak hanya berprestasi di bidang olah raga saja, dirinya juga termasuk ke dalam jajaran murid dengan peringkat atas di sekolahnya. Karena itu tak heran kan mengapa banyak gadis yang begitu mengidolakannya.

Kringg..... 

Bel tanda istirahat berbunyi. Park Songsaengnim menatap arloji yang terpasang di tangan kirinya sebentar. Kemudian melangkahkan kakinya kembali ke meja guru.

" Baiklah, kumpulkan semua kertas jawaban kalian " ucap Park Songsaenim

Suara eluhan terdengar bersahutan pelan. Banyak siswa yang sepertinya masih belum selesai mengerjakan. Namun mau tidak mau mereka harus berdiri dan mengumpulkan ke depan. Park songsenim menata lembar demi lembar kertas itu ke dalam map yang ia bawa. Setelahnya pria itu mengemasi barang-barang nya dan berjalan keluar meninggalkan kelas.

" Ah kepalaku rasanya seperti mengeluarkan asap " ucap Bambam begitu mereka sampai di kantin.

Mereka berenam pun mendudukkan tubuhnya memenuhi sebuah meja di bagian ujung yang beruntungnya sedang kosong saat ini. Minus Mingyu dan juga Minghao yang kali ini bertugas untuk memesan makanan mereka.

Posisi mereka saat ini saling berhadapan. Di sebelah utara ada Bambam, Seokmin, dan Jaehyun. Lalu dihadapan mereka ada Yugyeom, Jungkook, dan juga Eunwoo. Tidak lupa mereka juga menyisihkan tempat untuk Mingyu dan juga Minghao di paling ujung.

Yugyeom tak bisa menahan tawanya, ketika matanya melirik ke arah wajah Bambam dan Seokmin yang terlihat begitu mengenaskan. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya, Jungkook, Jaehyun, dan juga Eunwoo yang nampak baik-baik saja

" Hei sudahlah, lagipula ujiannya sudah selesai. Sampai kapan wajah kalian akan seperti itu " ucapnya

Kedua orang yang dimaksud hanya menatap Yugyeom dengan pandangan malas. Membuat orang yang ditatap hanya mampu terkekeh kecil dibuatnya.

" Selesai apanya, aku bahkan baru menjawab 15 soal. Semua materi yang diajarkan kemarin tidak muncul di kepalaku kau tau. Mereka tiba-tiba saja pergi disaat aku begitu membutuhkan . Benar-benar menyebalkan " seru Bambam

" Kau masih mending, aku hanya menjawab 10 soal, itupun tidak tau jawabanku benar atau tidak " ucap Seokmin

Semua orang menatap ke arah Seokmin dengan wajah yang terlihat kebingungan

Untitled ; SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang