Setelah kejadian Lino nginep di rumah Claire dan sarapan bareng sama sang mantan, gak ada lagi keributan dari dua orang itu. Alias, mereka gak berantem lagi. Kalaupun papasan, cuma nyapa sekilas udah itu pergi ke tujuan masing-masing.
Semua jelas heran kenapa mereka tiba-tiba berubah, bahkan temen-temen mereka juga mikir apa diem-diem mereka balikan?
"Kalian balikan?" Tanya temen Claire si tukang gosip, Milla namanya.
"Baikan, bukan balikan" ralat Claire untuk kedua kalinya. Dia liat muka gak percaya temen-temen dia terus menghela nafas. "Beneran cuma baikan"
"Ya, kenapa bisa tiba-tiba baikan?" Tanya Bianca gemas.
"...tobat"
"Hah?"
Claire hanya delikkin bahu dia, artinya gak mau kasih penjelasan lebih dari maksud 'tobat' tadi.
Penasaran sama apa yang mereka obrolin pas sarapan waktu itu?
Lino akhirnya cerita, mimpi yang dia dapet sehari sebelum mereka putus. Yaitu mimpi yang hampir sama dengan mimpi dia kemarin, tapi bedanya yang baring bersimbah darah itu Claire, bukan dia. Sumpah, Lino takut banget itu bakal terjadi. Karena itu dia mutusin Claire setelahnya.
Dia juga berhenti bawa motor dia, berhenti juga ikut balapan liar yang udah dari lama Claire larang buat diikutin karena bahaya. Dia nya aja yang bandel masih ikut.
Terus, setelah dapat mimpi yang sama tapi kali ini dia yang baring bersimbah darah, Lino ngerasa takut tapi dia juga lega.
"Kalo gue mimpi yang ketiga kalinya..."
Claire gak mau denger kelanjutan omongan Lino, jadi dia nutup mulut cowok itu make kerupuk. "Gak usah pahit lidah. Dan, mimpi cuma mimpi. Jangan terlalu dipercaya"
"Dan... gue maafin lo. Maksud gue, kalo lo mutusin gue karena takut terjadi sesuatu sama gue, ya gue bisa terima alesan lo. Tapi... selama gue sama lo masih hidup, kita masih bisa saling bergantung. Gak sebagai pacar juga gak apa, sebagai temen mungkin"
Lino senyum tipis. Bukan ini yang dia pengen denger. Dia berharap Claire nolak dia mentah-mentah, marah karena alesan mereka putus itu aneh banget, dan benci Lino seumur hidup.
Dia berharap gitu, biar Claire nantinya gak sedih banget kalau Lino pergi.
Dia berharap gitu, tapi hatinya gak bisa bohong.
Dia seneng banget denger ucapan Claire yang penuh percaya diri itu. Dan ya, mimpi hanya mimpi. Mungkin akan ada hal buruk terjadi, tapi mungkin saja tidak sampai menyebabkan kematian bukan?
Semoga saja.
Di saat sedang melamun, seseorang menepuk pundak dia. Seorang cowok yang Claire kenal sebagai temen sesat Lino senyum ke dia.
"Bisa ngomong bentar gak?"
....
To be continue...
Congratulation for SKZ Back Door's First Win 🎉🎉🎉