Lama keheningan menyelimuti sekitar mereka sampai akhirnya suara teriakan dari salah satu iklan membawa mereka ke dalam kenyataan.
Claire nyengir kikuk, bingung juga pas denger permintaan Lino yang tiba-tiba itu. Manalagi Lino sekarang natep dia intens banget lagi.
"Lo mimpi buruk apa tadi?" Tanya Claire berusaha mengubah topik pembicaraan.
"...yaudah sih kalo gak mau peluk" ucap Lino setengah kesal setengah sadar kalo dia bukan siapa-siapa Claire selain 'mantan pacar'.
"Ya emang. Bukan muhrim lagi" balas Claire mengeratkan pegangannya pada selimut karena Lino yang tiba-tiba menariknya, memaksa untuk Claire keluar dari persembunyian kecilnya.
"Apaan sih? Orang dingin juga!" Kesal Claire.
"Makanya hayuk pelukan biar gak dingin-dingin amat" balas Lino mulai ngelantur.
"Lo kambuh ya sakitnya?" Tanya Claire sarkas. Lino tidak mau ambil pusing dengan berdebat tidak penting dengan mantannya ini, dia hanya ingin sebuah pelukan hangat yang menyatakan saat ini dia aman dan baik-baik saja.
Jadi, dengan sisa keberanian dan kewarasannya, dia memeluk Claire yang terbungkus selimut kuat-kuat hingga cewek itu tidak mampu lepas dari pelukannya.
Claire yang tau tenaganya akan kurang melawan tenaga Lino, akhirnya mengalah dan membiarkan Lino melakukan apa yang dia mau sedangkan dia kembali menikmati tontonannya. Lagipula, ini rumahnya, Lino tidak akan mungkin berani melakukan apapun.
....
Claire membuka matanya, menemukan dia sudah ada di kamarnya.
"Gue semalem ketiduran?" Gumam dia dan bergegas keluar kamarnya. Chris yang sedang menikmati sarapannya menoleh saat mendengar suara derap langkah kaki.
"Hey, mau gue buatin roti panggang gak?" Tawarnya.
"Lino mana?" Tanya Claire mengabaikan tawaran sang kakak.
"Ada di kamarnya, katanya kalo lo nyari, bilang aja gitu" jawab Chris.
"Aslinya dia di mana?" Desak Claire.
"Ya emang masih di kamar orangnya" jawab Chris bingung.
"Gitu aja make ribet jawabnya" dengus Claire meninggalkan Chris yang kebingungan dengan tingkah konyol adeknya pagi ini.
"PMS kali" gumam Chris kemudian.
Claire mengetuk kamar Lino dengan tidak sabaran. Dan Lino membukanya sambil memasang wajah datar. "Bakal roboh nih pintu"
"Lo yang mindahin gue semalem?" Tanya Claire mengabaikan teguran Lino.
"Siapa lagi? Setan?"
"Iya. Lo kan setannya" balas Claire sengit.
"Kayaknya iya deh" balas Lino dengan muka polos.
"Iyalah. Orang yang tiba-tiba mutusin gue tanpa alesan itu setan namanya. Kecuali kalo dia selingkuh, gue sebut iblis nanti"
Lino ketawa kecil denger cerocos Claire.
"Kok lo malah ketawa? Ini gue serius" ucap Claire tidak terima jadi bahan tertawaan cowok di hadapannya.
"Udah sarapan belum?" Tanya Lino.
"Belum"
"Cuci muka lo terus ganti piama lo itu. Kita sarapan di luar, sekalian gue ambil mobil gue"
"Ogah"
"Meskipun sarapannya bubur ayam kesukaan lo?"
Claire menatap tajam Lino yang menaik turunkan alisnya. "Nyebelin"
"Udah, cuci muka sana. Gak enak banget pemandangan gue pagi ini"
"Anda bukan siapa-siapa saya, jadi saya tidak perlu terlihat cantik di depan anda" Claire berlalu ke kamarnya setelah mengibaskan rambut panjangnya ke wajah Lino.
....
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Leeknow | Ex
Fiksi Penggemarorang gila yang sering ngajak ribut itu mantan gue