Extra Part

534 66 7
                                    

3 bulan kemudian....

Chaewon berdiri di balkon, menatap rumah di seberangnya itu. Ah, banyak sekali kenangan yang ada di rumah itu dan rumah ini juga.

Chaewon sekeluarga memutuskan buat pindah ke rumah Brian karena lebih dekat ke kampus mereka. Walaupun masih sama-sama di Jakarta, tapi jarak dari kampus kesini lumayan memakan waktu. Rumah ini sementara waktu akan dikosongkan. Mungkin nanti Chaewon bisa datang sekali-kali untuk bersihin rumah ini supaya tetap kelihatan terurus.

Chaewon kembali masuk kedalam rumah. Dia menuju kamar Jongdae untuk mengambil beberapa buku bacaannya yang ada di sana.

Sekarang Chaewon, Yeji, dan Jisung udah mulai masuk kuliah. Chaewon ambil jurusan teknik informatika, Yeji interior design, dan Jisung ilmu komunikasi.

"Pa, aku udah lulus. Papa bangga gak sama aku? Mama Seulgi dan papi Brian sayang banget sama aku, mereka mau kuliahin aku. Pa, aku kangen" ujar Chaewon sambil memegang bingkai foto papa-nya.

Air matanya mulai menetes membasahi permukaan bingkai foto yang ia pegang.
"Pa, kenapa orang-orang yang aku sayang harus ninggalin aku? Pertama papa, terus mama, sekarang Felix."

Chaewon memeluk bingkai foto itu sambil terisak. Tak lama, Yeji mengetuk pintu kamar itu seraya memanggil Chaewon.

Lantas Chaewon segera menghapus air matanya. Ia segera menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar itu untuk membasuh wajahnya.

Setelah selesai, ia membawa beberapa buku itu beserta foto papanya dan beberapa dokumen penting untuk dimasukkan kedalam tasnya.

Chaewon pun membuka pintu dan masih ada Yeji yang setia menunggunya di depan pintu.
"Kangen papa lo, ya?" tanya Yeji. Chaewon mengangguk sebagai jawaban.

"Gue juga, kok. Kangen om Jongdae, kangen papa gue. Tapi sayangnya sampai saat ini papa gue masih belum ketemu" kata Yeji mengusap pelan pundak Chaewon.

Jisung menghampiri kedua gadis itu, "Mau gue bawain?" tawarnya saat melihat Chaewon yang kesusahan.

"Gak usah, bisa sendiri." tolak Chaewon.
"Yaudah ayo kebawah. Pamit sama kak Mark dulu mumpung dia ada di rumah" kata Yeji.

Mereka bertiga pun turun kebawah. Brian dan Seulgi sedang memasukkan barang-barang ke bagasi mobil.
"Chaewon, itu mau dimasukkin sekalian?" tawar Seulgi

"Iya boleh, ma" Chaewon pun menghampiri Seulgi dan memasukkan buku-buku yang dipegangnya kedalam tas nya yang kebetulan belum dimasukkan ke bagasi.

Yeji membuka pagar rumah. Kemudian ia berjalan ke rumah di seberangnya dan memencet bel nya.

Tak lama, Mark keluar dan membukakan pagar rumah itu.
"Yeji" panggilnya

"Kak, kami semua mau-" ucapan Yeji terpotong saat Mark tiba-tiba menarik tangannya untuk masuk ke area halaman rumah

"Sini bentar" kata Mark sambil menyerahkan secarik kertas.
"Itu nomer Felix yang di Aussie. Jangan kasih tau Chaewon, itu pesan dari Felix"

"Kenapa gak boleh, kak?" tanya Yeji bingung
"Gue juga gak tau, Ji. Mungkin lebih baik kita turutin kata Felix aja" jawab Mark.

Yeji pun segera melipat kertas itu menjadi lipatan kecil dan memasukannya kedalam kantong celana.

"eh sorry. Ganggu" ucap Chaewon yang baru saja memasuki halaman rumah Felix.

'Waduh, pasti dia ngira gue sama kak Mark ada apa-apa' Batin Yeji.

"Enggak, kok. Gue cuma pamitan biasa terus kasih alamat rumah papi ke kak Mark" jawab Yeji kikuk

"Ohh" sahut Chaewon
"Yaudah kak, gue pamit juga, ya. Salam buat mama papanya kakak.










Buat Felix juga"

Kemudian Brian, Seulgi, dan Jisung pun ikut menghampiri mereka

"Mark, kami pamit dulu. Kalo ada perlu apa-apa kamu hubungi tante aja. Salam buat keluargamu" pamit Seulgi.

Sebenarnya, semenjak anggota keluarganya yang lain pindah ke Australia, Mark menjadi cukup dekat dengan keluarga Seulgi.

Kadang Seulgi suka anterin makanan buat Mark, karena dia tahu Mark gak terlalu bisa masak.

Setelah berpamitan, mereka pun keluar dari area rumah Mark. Mark menutup pagarnya setelah mereka keluar.

"Jisung bawa blackie, Yeji kamu bawa motor Jisung" perintah Brian memberikan kunci motor pada masing-masing anaknya itu.

Chaewon masuk duluan kedalam mobil. Tadi sekilas ia mendengar Mark berkata "turutin kata Felix aja" . Tapi entahlah, Chaewon gak terlalu peduli.

_______

haii klo ada pertanyaan boleh komen disini atau dimana aja terserah kalian.

maaf klo extra partnya cuma segini.

karena nanti....

ada sequel👀, tapi gatau kapan tapi yg jelas ada.

bye, see u on my next story!

[i] sparks ; chaelix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang