Vinsensia turun dari kamarnya di ikuti oleh seorang pembantu yang bahkan dia tidak bisa menginggat siapa nama mereka. Pembantunya membawakan viloin case milik Vi yang akan dia gunakan untuk penampilannya nanti. Vinsesia di dapuk menjadi penampil pembuka dalam konser yang mendatangkan artis luar negeri. Seorang diva muda dunia, Ariana Grande adalah diva yang akan menjadi penampil utamanya.
"Ma, Aku pergi dulu ya." Dia yang melihat mamanya sedang duduk di ruang keluarga.
"Hati hati ya sayang, Eh Nike engga ikut?" Esta langsung melihat putrinya, yang cantik seperti biasa dengan gaya santai, hanya mengenakan kaus putih dan celana jins. Dia menjulurkan tangannya agar bisa di cium oleh Vinsensia.
"Nike sudah nunggu di Hall Ma," Jelas Vi, sambil memcium tangan Mamanya lalu pamit.
"Ouh, yasudah hati hati. Mama akan nonton nanti dengan teman teman." Este bersama teman temannya nanti akan menonton konser Ariana Grande. Sebuah kebanggan baginya bisa menunjukan kepada para sosialita bahwa anaknya menjadi penampil pembuka. "Semangat nanti kamu tampilnya." Senyum indah dari Este mengiringi kepergian Vi.
Dia membawa mobil MBW M33 Berwarna Biru. Mobil itu, merupakan mobil kesayangan yang di belikan oleh papanya. Vi, bertolak dari rumah menuju Hall tempat acara tersebut di selenggarakan. Perjalanan yang cepat di tenggah kelenggangan kota jakarta di kala weekend.
Ringg....Ringg....Ringg...
Suara telephone yang di sambungkan pada mobilnya berbunyi. Nama yang tertulis adalah 'Mama ke Dua' Dia langsung mengangkat telephone itu.
"Hallo, kenapa?" Sapanya sambil asik menyetir kepada seorang yang sudah sangat dia kenal.
"Dimana Vi, Lu engga Telat kan? Masih lama engga sampenya? Lu bawa mobil sendiri emang? Vi, jawab Ihh, denger ga si lu?" Vi, hanya mendengar celotehan sahabat baiknya dengan tidak acuh. "Iya Mama, bentar lagi sampe." Canda pada Sahabatnya, dia lalu mematikan telephonenya.
❄
"Astaga ini anak, emang dari dulu."
Keluh kesah seorang wanita yang harus berurusan dengan sahabat yang begitu seenaknya sendiri. Seorang sahabat sekaligus manager dari sosok musisi cantik berbakat. Dia sudah datang lebih awal untuk mempersiapakan segala keperluan sang artis. Pekerjaan yang sekarang lebih membuatnya tertarik, dari pada harus mengurus bisnis keluarga.
Nike Fradella Pallas seorang manger yang berpenampilan lebih glamor dibanding artisnya sendiri. Gadis muda lulusan S2 bisinis salah satu universitas di luar negeri. Nike berkulit eksotis amierika latin dengan rambut pirang panjang. Badan seksi, wajah bersih, bermata sendu, hidung mancung, dan bibir tebal seksi. Anak dari seorang ekspatriat asal Spanyol yang menikah dengan wanita Indonesia. Membuat wajahnya menjadi semakin memukau.
Kemana si Vi, lama banget. Kan dia sebentar lagi GR, astaggaaa. God pliss tolong hambamu yang gorgeous ini Tuhan. Ini si Vi, pasti abis sibuk latihan sampe lupa kalo hari dia tampil. Pokoknya kalao dia udah dateng gua omelin awas aja. Awas aja pokoknya. Gua rejeng rejeng tuh mukanya biar engga cantik lagi!
Langkah kaki yang terus bergerak, dengan tangan yang selalu dia mainkan. Cemas menunggu sahabatnya yang belum juga tiba. Otaknya sudah melanglang buana memikirkan kemungkinan yang membuat sahabatnya terlambat. Serta rencana balas dendam karna terlah membuatnya menunggu hingga berulang kali di tanya oleh promotor. Tetesan keringat terus keluar dari pori pori kulitnya, membuat suasana menjadi lebih dingin di sekitar Nike.
Rasa syukur terucap ketika mata sendu Nike melihat seorang gadis yang menghipnotis pandangannya. Gadis dengan rambut silver yang membawa violin case serta tas punggung kecil. Dia mengela nafas untuk menghilangkan stress yang ada di otak. Segera Nike menghampiri sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary's V
Teen FictionHallo, Gua kembali dengan karya asal asalan. yang sok-sokan mengangkat isu psikologi. Diary ini akan berisi kisah kehidupan Vi bersama dengan keluarganya. Beserta orang orang terdekatnya. Ketika mereka semua menghadapi The Five Stage of Grief(Dr...